Mohon tunggu...
ISWAN
ISWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Culture Shock dalam Komunikasi Antar Budaya

8 Januari 2023   03:58 Diperbarui: 8 Januari 2023   04:02 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain bahasa, perbedaan makanan juga menjadi kendala bagi para mahasiswa dalam beradaptasi. Perbedaan dari segi makanan seperti cara menyajikan,komposisi makanan, , takaran bumbu, serta cara makan tentunya berbeda antara budaya satu dengan yang lainnya. Perbedaan cita rasa yg kuat bisa memengaruhi beberapa hal seperti masalah pencernaan sampai kehilangan nafsu makan.Beberapa Mahasiwa yang menjalani program PMM merasa tidak cocok dengan cita rasa Dan butuh penyesuai terhadap makanan  masyarakat lokak

Kategori kedua, bentuk culture shock yang dialami oleh mahasiswa yaitu dalam hal  kehidupan sosial yang di alami mahasiswa terutama lingkungan belajar. Proses komunikasi antar mahasiswa lokal menghasilkan berbagai dinamika pengalaman gegar budaya  bagi masing-masing mahasiswa termaksud saya . Hasil penelitian mengemukakan bentuk culture shock pada aspek kehidupan sosial antara lain ketidaknyamanan atas iklim komunikasi di lingkungan tempat belajar dan  tinggal. Komunikasi cenderu  tertutup sehingga untuk menggali informasi terkait tentang lingkukan sekitar termaksdu lingkungan perkuliahan dan keperluan untuk mengetahui daerah tersebut menimbulkan kebingungan mahasiswa PMM. Sehingga membuat mahasiswa termaksud saya  mengalami culture shock di lingkungan tempat  melaksanakan kegiatan PMM.

Upaya Penyesuaian diri Terhadap Culture Shock  di lingkukan PMM

Ketika mengalami culture shock, kita  tentu tidak ingin berlarut-larut dalam kekecewaan karena hal tersebut dapat menghambat keberlangsungan hidup kita selama dilingkungan baru . Oleh sebab itu, kita harus melakukan proses interaksi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Dalam mengatasi culture shock, beberapa mahasiswa memiliki cara dan pendekatan yang mereka sesuai dengan pengalamannya masing-masing, termaksud saya.Merujuk pada model U-Curve, proses penyesuaian merupakan fase pemulihan atau tahap recovery yaitu adanya motivasi untuk meyesuaikan diri terhadap Kebiasaan lingkungan budaya baru. Pada fase ini, mahasiswa  sudah mulai mengenali hal-hal terkait budaya barunya sehingga secara bertahap mereka melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya dengan pendekatan masing-masing. Tujuannya ialah untuk mendapatkan kenyamananmeredakan culture shock, serta mencapai komunikasi yang efektif dengan orang-orang sekitar. Bentuk culture shock yang dialami oleh mahasiswa secara umum tentunya akan di alami oleh semua manusia pada setiap fasenya. Akan tetapi, ada beberapa mahasiswa meskipun mengalami culture shock, mereka tetap dapat menyesuaikan diri deseiring berjalannya waktu. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis saga
terhadap beberapa mahasiswa termaksud saya mereka sudah mulai terbiasa mengenai kebudayaan di lingkungan tempat dilaksanakannya PMM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun