Mengenalmu adalah kecelakaan yang menyenangkan, jujur saja saat ketika kubikin account dgn profil jagal abilawa keinginan terbesarku adalah belajar tentang ilmu ketuhanan, disisi lain tuntutan lingkungan memang tidak bisa di abaikan tentang sebuah kewajiban yang harus di penuhi sebagaiinsan yang sudah lebih dari sekadar dewasa, tapi tentang kewajiban itu dan mencoba add lawan jenis semula adalah isengiseng belaka, (tak termasuk dirimu karena kamu begitu indah tatkala berdiri disamping kuda).
Seperti yang telah berkalikali kuungkap bahwa salah satu potomu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan aku berusaha untuk lebih dekat, mecoba mencaricari kesamaan diantara kita, memilahmilah mana yang bisa di satukan dan meninggalakan beda diantara kita sehingga kita menjadi akrab dan dekat, secara perlahan2 kucoba membimbingmu, menjadi imam yang hanya berdiri selangkah di depanmu sehingga tatkala kau lelah dengan cepat tanganku meraihmu dan membimbingmu, perlahan kutunjukkan siapa aku sebenarnya.
Jujur saja pertama kali pastilah aku melihat status reltionshipmu, sebelum melanjutkan semuanya, dan disana sampai saat ini terpampang jelas bahwa aku masih punya kesempatan. Jujur saja dari perilakumuterlihat kamu sangat indah, kamu sangat istimewa, banyak kejut yang semakin membuatku makin terpesona, meskipun sebanarnya aku sangat siap seandainya ada kejutan yang tidak terduga dan itu mengecewakan, umpamanya saja kamu yang tidak bisa bangun pagi sehingga sarapan pun mesti tertunda ya gak papa aku akan menerima dengan senang hati.
Malam itu aku coba intip intip beberapa account FB dan terlihat disana betapa mesranya kamu mensikapi lagu dari “dewa 19 judul kangen”, dan hancurlah hatiku, maka kutanyakan pada hatiku sendiri “apakah aku akan hadir andai ada hari pernikahanmu dengannya ?” spontan hatiku menjawab “tidak”. Ternyata aku sangat sangat mencintaimu dengan membabi buta, dan merasa tak berdaya, dari situlah akhirnya aku putuskan untuk mencoba meninggalkan acoount jagal abilawa ini, biarkah kenangan indah yang menghiasiku tiga-empat bulan ini lenyap bersama dengan acount tersebut, dan akan kucoba merangkai masa depan dengan acount baru, aku siap hilang untuk kebahagianmu ,”itu rencana semula”.
Dan kumulai pembuatan account baru itu, kucoba merangkai jalan dari awal kucoba merangkak di antara keping2 kenangan, kucoba memulainya dengan grop yang bagiku menarik untuk di ikuti grop-grop yang bukan sekedar asal, salah satunya adalah grop yang pernah aku lahirkan dan pingin aku wariskan kepadamu, meskipun aku tidak menjadi admint disana aku yakin dirimu akan mampu eksis karena sudah terbentuk teman2 admint lain yang saya nilai mempunyai kapbilitas lebih dari sekedarcukup untukbersama2 denganmu menjaga grop itu. Di dalam grop itu aku pingin melihat sebuah tatanan masyarkat yang terbentuk darikemurnian hati dan kejujuran serta aturan main yang di kendalikan oleh orang2 dewasa, oleh admint (termasuk dirimu) yang saya anggap “mampu berjalan diantara hujan yang turun” , tanpa payung dan tidak basah.
Tatkala kucoba mulai lagi jalan itu dan aku coba masuk kesana, tak terduga dan tak ternyana dirimu yang membukakan pintu, dengan senyum khasmu kau bukakan pintu, antara sedih dan gembira dan akupun penuh tanya ? ada apa ini ?, langkah awal yang spontan kulakukan adalah mengucap terimakasih dan tanpa menyebut namamu yang biasanya pasti aku sebut karna nama itu sejujurnya adalah adalah mantera penyemangat bagiku, nama yang aku gilai.
Sekali lagi antara sedih dan gembira, karna kau bukakan pintu, tetap dengan gamang aku coba ikuti aturan main yang umum saja, aturan normative, ah ternyata sambutmu masih dengan perilaku polosmu yang makin menggemaskan, disanalah aku harus bilang hebat aku bisa bisa makin gila.
Hahahahhaha, dunia maya dunia yang semula tidak pernah aku prediksi begini ternyata gila ada kamu yang benarbenar luar biasa, aku masih belum bisa lepas dari mengenangmu. Aku harus memilih mana acoount lama atau account baru ? karena dua account itu pastilah memiliki konsekwensi yang berbeda, di dalam akun lama aku sudah tegaskan sebuah komitmen “I am in relationship” dan itu tidak mungkin akan aku ingkari karena “sabdo pandita ratu tan wola wali”,pantang menjilat ludah sendiri, masalahnya sekarang seberapa kesempatanku ?.
Tolong di jawab maukah engku jadi pacarku ?, calon ibu bagi anak-anakku dewiku !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H