Mohon tunggu...
Iswadi Suhari
Iswadi Suhari Mohon Tunggu... Penulis - Passion catcher

Penulis opini, buku, dan novel "Cintaku Setengah Agama"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

The Power of Self Branding

2 Januari 2023   13:36 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:40 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda mengalami tiba-tiba dihubungi orang tidak dikenal lalu mereka menawarkan peluang? Kalau saya sering mengalami hal seperti itu. Pekerjaan yang sekarang sedang saya kerjakan juga berasal dari telepon orang yang saya tidak kenal secara langsung sebelumnya. Ya walaupun kalau diurut ya adalah hubungannya sama orang atau kenalan yang ada dalam circle saya.

Pikir-pikir apa ya kira-kira yang menyebabkan orang kok percaya saja kalau kita tuh punya kapasitas atau servis yang mereka butuhkan? Pikir punya pikir mungkin image diri atau self-branding yang terbentuk yang menyebabkan orang percaya bahwa kita adalah orang yang mereka cari. Nah jadi tahu nih kalau self- branding itu penting banget untuk keberlangsungan karir kita atau untuk kelancaran bisnis kita. Karena self-branding yang baik akan membawa efek positif terhadap apa yang kita kerjakan selama ini dan sebaliknya branding yang buruk akan merugikan apapun yang tengah atau akan kita kerjakan atau inginkan atau cita-citakan.

Self-branding ada yang sengaja diciptakan dengan berbagai usaha seperti iklan atau promosi melalui media sosial atau brand awareness campaign dengan menyediakan budget khusus untuk penyebarluasan informasi yang kita ingin khalayak tahu. Pastinya tahu tentang kelebihan dan ekspertis kita tentunya.

Terkait self-branding ini, kita punya dua pilihan. Sengaja membuat rencana yang terstruktur atau biarkan mengalir begitu saja. Jika kita memang benar-benar orang yang cukup ambisius atau punya rencana jangka panjang, boleh saja membuat perencanaan yang lebih tertarget sebagai bagian dari usaha atau ikhtiar kita. Tapi bagi orang yang nyantai seperti saya, self-branding bisa terbentuk dengan sendirinya dengan selalu bekerja dari hati dan bekerja all out di setiap waktu, setiap kesempatan dan dengan siapa saja. Kalau dalam hal ini saya merasa punya satu kelemahan yang justru bisa juga menjadi sebuah kelebihan yaitu saya cenderung tidak bisa bekerja multitasking. Saya hanya bisa fokus dalam satu pekerjaan atau kegiatan dalam satu waktu saja. Contohnya saya merasa kesulitan ketika harus mengikuti dua rapat daring melalui zoom secara bersamaan. Tapi saya sangat fokus ketika sedang membahas sebuah persoalan di mana pun dengan siapa pun. Dampak dari kekurangan atau kelebihan ini saya selalu tune in atau fokus ketika rapat dengan siapa pun yang pada akhirnya membuat self-branding bahwa saya cukup menguasai ini itu. Efeknya saya selalu diundang atau banyak undangan untuk membahas ini itu. Padahal komentar atau usulan saya cenderung pada kaingin-tahuan saya atau sekedar memastikan titik titik yang mungkin penting tapi terlewat dalam pembahasan.

Dampak positif yang saya alami adalah branding saya terkait ahli statistik terbentuk karena memang itu bidang yang saya pelajari. Tapi di sisi lain branding yang terbentuk adalah saya jago bahasa Inggris karena saya selalu aktif dalam diskusi baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris. Kemudian juga brand atau kesan yang terbentuk adalah saya memiliki kepedulian pada apapun yang tengah dibahas dalam sebuah rapat atau dalam sebuah proyek. Image lain yang terbentuk adalah saya cukup tegas dan sistematik dalam menanggapi isu-isu yang mungkin agak terkesan melanggar peraturan yang berlaku.

Tapi coba bayangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya kita selalu pasif dalam setiap kesempatan. Memberikan aura negatif terhadap ide orang lain. Acuh dan tidak tertarik pada pembicaraan dan banyak hal lain lagi yang dengan tidak sengaja terbentuk menjadi branding yang nempel pada diri kita. Nah kalau ini yang terjadi pastinya akan sangat menghambat kesuksesan yang mungkin kita impikan.

Okeh, segitu saja mungkin untuk kesempatan kali ini ngobrol kita tentang self-branding yang secara tidak sadar bisa menjadi kunci kesuksesan atau kegagalan kita, karena jika image yang terbentuk adalah image buruk maka akan sangat merugikan karir dan masa depan kita. Semangat teman-teman. Selalu do your best ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun