Mohon tunggu...
Iswadi Suhari
Iswadi Suhari Mohon Tunggu... Penulis - Passion catcher

Penulis opini, buku, dan novel "Cintaku Setengah Agama"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sukses Hadapi "Competency Based Job Interview" dengan Metode STAR

21 Agustus 2021   20:23 Diperbarui: 23 Agustus 2021   10:26 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interview kerja | Sumber: shutterstock via money.kompas.com

Lagi nungguin panggilan interview lamaran pekerjaan? Atau sedang menimbang-nimbang bekerja di luar negeri? 

Nah, zaman sekarang perusahaan baik itu swasta maupun lembaga dunia sudah menerapkan interview atau wawancara masuk kerja dengan sistem competency based interview. 

Metode ini semakin populer di perusahaan karena dianggap lebih bisa meng-assess atau menguji atau memperkirakan kemampuan si pelamar kerja.

Berbeda dengan wawancara kerja yang konvensional yang biasanya menanyakan hal apa yang akan dilakukan. Maka pada competency based interview, pewawancara akan meminta Anda untuk menceritakan hal-hal yang pernah Anda lakukan atau pernah Anda alami. 

Alasannya mengapa metode ini semakin populer adalah karena jika pertanyaan berupa kasus "Apa yang akan dilakukan jika...", maka si pelamar pekerjaan bisa berpikir dan berandai-andai serta bisa menceritatan hal yang terlihat sangat relevan dan menjajikan, padahal mungkin saja itu adalah hal yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan oleh pencari kerja atau calon pegawai tersebut.

Berbeda pada competencey based interview atau wawancara kerja berbasis kompetensi, Anda akan ditanya pengalaman tentang hal-hal yang terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi pekerjaan yang Anda lamar.

Anda akan diminta untuk menceritakan pengalaman Anda saat melakukan hal yang mungkin akan juga dilakukan pada pekerjaan yang Anda lamar jika Anda diterima bekerja di lembaga atau di perusahaan tresebut.

Nah, pertanyaan yang diberikan mungkin merupakan pertanyaan yang sangat mudah Anda jawab di saat-saat biasa atau bukan dalam momen Anda ditanya dalam waktu yang terbatas. 

Namun jika Anda berada pada situasi sedang diuji dan tidak siap, maka Anda akan sulit mengingat dalam waktu yang cepat tentang pengalaman Anda yang bisa menunjukan Anda adalah orang yang sangat kompeten. 

Contohnya jika Anda diminta untuk menceritakan pengalaman Anda saat harus memimpin tim yang sulit diatur misalnya. 

Anda tidak akan serta merta mengingat momen yang merupakan momen terbaik yang pernah Anda kerjakan. 

Percaya deh, jika tidak dipersiapkan pertanyaan semacam itu akan sulit dijawab. Sebabnya adalah Anda sulit mengingat momen mana yang pas untuk menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut.

Pada competency based interview pertanyaan biasanya diajukan dengan kata-kata atau kalimat, "Coba ceritakan saat Anda ..."; atau "Apa yang Anda pernah lakukan ketika ...", dan lain-lain. Intinya mereka akan menanyakan apa yang pernah Anda lakukan. 

Image by Tumisu from Pixabay 
Image by Tumisu from Pixabay 

Penanya berharap dari jawaban Anda mereka bisa mengetahui apakah Anda benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan pada pekerjaan yang Anda lamar dengan melihat pengalaman Anda di masa lalu. 

Dengan demikian, perusahaan akan terhindar dari menerima pelamar yang pandai bicara secara teori tapi tidak demikian cemerlang ketika terjun langsung pada pekerjaan yang sebenarnya.

Lalu, apakah ada strategi atau persiapan yang bisa dilakukan untuk sukses dalam wawancara berbasis kompetensi? Tentu saja ada. 

Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan sebelum atau sebagai persiapan competency based interview.

Pertama, baca dengan seksama kompetensi yang dibutuhkan dalam posisi pekerjaaan yang Anda lamar. 

Biasanya pada competency based interview hal yang diuji adalah hal-hal yang berupa soft skills seperti teamwork, leadership, problem solving dan lain-lain. 

Hal praktikal yang menuntut Anda melakukan inovasi dan keputusan. Bukan seperti coba lakukan ini dan itu. Makanya competency based interview sangat mungkin dilakukan jika pekerjaan atau posisi yang Anda lamar berupa posisi managerial.

Kedua, buat daftar pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh pewawancara. Pertanyaan ini bisa dicari di internet, banyak yang sudah membahas atau menulis tentang ini.

Langkah ketiga adalah, buat daftar momen atau tugas, atau kejadian yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang berada dalam daftar pertanyaan yang sudah dibuat.

Selanjutnya, timbang-timbang manakah momen atau tugas yang menurut Anda paling menunjukan keberhasilan Anda dalam kompetensi tertentu. Dan jadikan momen atau tugas itu jawaban atau kasus pada saat Anda diwanwancara

Langkah selanjutnya buat koleksi jawaban dengan metode STAR. Apa itu STAR? 

STAR adalah singkatan dari Situation, Task, Action, dan Result. Jadi dari kasus atau momen yang sudah Anda pilih, buatlah database jawaban dengan pola STAR tadi. 

Anda harus menceritakan dengan lengkap situasi momen yang Anda ambil sebagai jawaban, apa tugas Anda saat itu, kemudian ceritakan apa yang Anda lakukan. Terakhir ceritakan bagaimana hasilnya.

Ceritakan saja seperti apa adanya tidak perlu mereka-reka atau mengarang jawaban yang tidak pernah Anda alami. Karena pertanyaan biasanya akan ditindaklanjuti dengan satu atau beberapa pertanyaan. 

Anda akan gelagapan atau kesulitan untuk menjawab follow up questions jika Anda mengarang atau mengada-ada. Jadi jawablah apa adanya saja. 

Untuk result atau hasil tidak harus selalu berhasil. Anda juga bisa menceritakan bahwa apa yang Anda lakukan tidak begitu berhasil. 

Ingat, tambahkan alasan mengapa Anda saat itu tidak berhasil dan jika Anda diberi tugas lagi, Anda akan melakukan hal apa sehingga akan berhasil atau untuk menghindari kegagalan yang sama.

Hal lain lagi yang perlu dihindari ketika melakukan wawancara pekerjaan dengan metode competency based interview adalah jangan pernah menyalahkan atau menjelekkan orang lain. 

Jika pertanyaannya misalnya tentang menyiasati atau mengatasi rekan kerja yang sulit dan tidak bisa diajak kerja sama, usahakan jawaban Anda sepositif mungkin dan tidak berkesan menyalahkan siapapun.

Jika kebetulan pertanyaannya meleset dari yang Anda persiapkan dan Anda merasa tidak pernah mengalami hal yang ditanyakan. Maka, jawab bahwa Anda tidak pernah mengalaminya tapi lanjutkan dengan jawaban jika Anda mengalami hal semacam itu maka Anda akan melakukan apa. 

Ingat, sebenarnya tabu dalam competency based interview untuk menjawab tidak pernah mengalami apa yang ditanyakan, karena hal ini menunjukan Anda belum teruji dalam kompetensi yang dibutuhkan tersebut. 

Usahakan untuk menceritakan momen atau pengalaman yang sebisa mungkin bisa dikaitkan dengan kompetensi yang ditanyakan.

Jadi, Anda sedang mempersiapkan wawancara pekerjaan? 

Jangan lupa untuk melakukan persiapan-persiapan di atas ya. Walaupun dalam vacancy announcement atau informasi lowongan pekerjaan tidak dicantumkan kompetensi yang dibutuhkan, lebih baik Anda persiapkan. 

Karena tidak ada ruginya jika Anda siap walaupun tidak ditanyakan, daripada Anda tidak siap dan kebetulan Anda mendapatkan wawancara pekerjaan yang berbasis kompetensi. 

Semoga berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun