Mohon tunggu...
Iswadi Suhari
Iswadi Suhari Mohon Tunggu... Penulis - Passion catcher

Penulis opini, buku, dan novel "Cintaku Setengah Agama"

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

3 Cara Move On dari Luka Masa Lalu yang Anda Tidak Tahu

27 Mei 2021   14:13 Diperbarui: 2 Juni 2021   22:50 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi luka di masa lalu (Sumber: pexels.com/engin akyurt)

Tidak peduli berapa banyak Anda menghabiskan waktu menyalahkan diri sendiri karena saat itu Anda tidak tahu lebih banyak, tidak melihatnya lebih cepat atau tidak menghentikannya lebih cepat. Tidak peduli seberapa besar Anda menyalahkan diri sendiri atau orang lain, itu tidak mengubah apa yang sudah terjadi.

Jadi tariklah napas dalam-dalam dan katakan "Oke itu sudah terjadi, itu sudah terjadi". 

Semakin Anda berlatih untuk menerima kenyataan bahwa itu sudah terjadi, semakin sedikit pengaruh negatif masa lalu itu pada kehidupan Anda saat ini.

Itu langkah pertama, langkah yang sangat-sangat penting. Terima dan ikhlaskanlah, itu sudah terjadi. Semua orang memiliki hal yang sudah terjadi. 

Sumber: Olahan pribadi
Sumber: Olahan pribadi

Langkah kedua adalah proses memaafkan
Banyak orang yang salah paham tentang pengertian memaafkan. Mereka berpikir bahwa memaafkan adalah hubungannya dengan benar-benar membiarkan orang lain atau diri Anda lolos.

Itu tidak benar, memaafkan itu bukanlah sesuatu yang Anda lakukan untuk orang lain. Sebaliknya, kepentingan memaafkan adalah untuk diri Anda sendiri. 

Memaafkan berarti memberi persepsi bahwa jika Anda tidak melupakannya dan membebaskannya maka ini akan menghancurkan hidup Anda, ini akan selamanya mencemari sisa hidup Anda, ini adalah sesuatu yang akan mencemari seluruh sisa hidup yang akan Anda jalani.

Jika Anda belajar untuk memaafkan, dan tidak menyalahkan Anda sendiri atau orang lain, sesungguhnya Anda sedang berkata, “Saya tidak akan pernah ingin mengalaminya lagi dan saya akan melakukan yang terbaik untuk itu. Pastikan saya tidak pernah mengalaminya lagi, tapi saya membebaskan semua orang yang menjadi bagian dari itu termasuk diri saya sendiri. Saya berharap mereka baik-baik saja di sisa hidup mereka. Saya mungkin tidak ingin melihat mereka lagi tapi saya ingin melepaskan mereka dari pikiran saya.”

Ingat memendam serta menahan kebencian adalah seperti memungut batu bara panas dan Anda bermaksud melemparkannya ke orang lain, tetapi orang yang paling menderita terkena bara panas adalah orang yang mengambil batu bara panas itu.

Jadi setiap kali Anda memendam kebencian, Anda sebenarnya menyakiti diri Anda sendiri. Apapun alasannya, apakah Anda kesal pada diri sendiri atau kesal pada orang lain, itu tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun