Mohon tunggu...
Iswadi Suhari
Iswadi Suhari Mohon Tunggu... Penulis - Passion catcher

Penulis opini, buku, dan novel "Cintaku Setengah Agama"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Data Pangan dan Pertanian Dunia dalam Genggaman

5 November 2019   02:00 Diperbarui: 12 November 2019   16:24 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2017, pertanian dunia menggunakan pupuk kimia atau pupuk mineral sebanyak 109 juta ton Nitrogen (N), 45 juta ton Posphate (P2O5) dan 38 juta ton Potash (K). 

Jika dibandingkan dengan penggunaan pada tahun 2002, penggunaan pupuk jenis ini mengalami kenaikan masing-masing sebesar 34 persen, 40 persen, dan 45 persen. 

 Penggunaan pupuk per hektar tanaman juga  mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, angkanya mencapai 70 kg N/ha, 29 kg P2O5/ha, dan 24 Kg K/ha.

Distribusi sumber air di dunia sangat tidak seimbang. Pada tahun 2017, sebagian negara mengalami kekurangan air yang akut dengan hanya memiliki kurang dari 75 meter kubik air per orang, sementara sebagian negara yang lain memiliki jumlah air ribuan kali lipat. 

Pertanian menghabiskan 70 persen dari total air segar yang digunakan di permukaan bumi, utamanya melalui irigasi. 

Penurunan tingkat akuifer dan ekstraksi air tanah yang tidak dapat diperbaharui di berbagai negara dan wilayah dimana sumber air segar tidak mencakup penggunaan untuk pertanian - dari Afrika Utara hingga Timur Tengah dan Asia tengah serta Asia Selatan - menjadikan sistem produksi pangan dalam kondisi yang sangat beresiko.

Pada tahun 2017, total wilayah hutan dunia tersisa 4 milyar hektar (sekitar 30 persen total daratan), dan terus menurun secara perlahan. Produksi kertas dan paperboard meningkat lima kali lipat sejak tahun 1961. 

Sementara banyak negara di Afrika dan Amerika memiliki share luas hutan yang lebih tinggi dibandingkan total lahan, namun penggundulan hutan yang terjadi di dua wilayah tersebut paling signifikan.

Emisi greenhouse gas (GHG) dari pertanian berkontribusi sekitar 5 milyar ton setara CO2 ke dalam atmosfir setiap tahun selama periode 2005 - 2017. 

Aktifitas penggunaan lahan seperti penggundulan hutan atau drainase lahan gambut juga melepaskan emisi dengan jumlah yang kurang lebih sama. Pertanian dan penggunaan lahan mewakili sekitar seperempat emisi dunia selama periode tersebut. 

Dua puluh negara berkontribusi lebih dari dua per tiga dari total pertanian, dengan China, India, Brazil, dan Amerika Serikat berkontribusi lebih dari 50 persen. Sementara Asia merupakan wilayah dengan kontribusi paling besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun