Mohon tunggu...
Dhila Fadilah
Dhila Fadilah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Takut Guru BK?

28 Februari 2017   20:38 Diperbarui: 1 Maret 2017   06:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah nakal? Pernah rajin? Pernah jail? Pernah berprestasi? Pernah di panggil guru BK karena beberapa faktor di atas?

Apa yang di fikirkan kalau mendengar kata guru BK.???? #berfikir positif ya (khuznudzon)

Guru BK merupakan pembimbing atau petunjuk saat berada di sekolah. Sebagai seorang pembimbing sikap yang baik juga perlu di tanamkan. Dan yang di bimbing pahami lah maksut guru BK tersebut.

Pernahkah merasakan bosan jenuh dll dalam sekolah atau kegiatan apapun itu? Yang sehingga mengganggu keseharian lalu di panggil oleh guru BK untuk di bimbing.

Manusia itu juga memiliki batasan apabila berlebihan itu tidak baik, apabila kekurangan pun akan membuat stress, jadi lakukan sesuai dengan standart kemampuan dengan maksimal. Apakah batasan-batasan itu?

1.BELAJAR (menemukan sesuatu ilmu yang baru dengan berbagai cara)

2.BEKERJA (melakukan aktivitas yang dapat menjadikan pengalaman)

3.BERCINTA (tumbuhnya rasa bahagia akan SESUATU, akan tetapi tidak hanya kelain jenis saja)

4.BERMAIN (melakukan aktivitas yang dapat menghibur diri sendiri)

Batasan-batasan di atas itu harus seimbang antara satu dengan yang lain. Jadi mungkin jika merasakan stress atau jenuh atau pusing karena menghadap guru BK. Mungkin dari 4 point di atas ada yang belum terpenuhi atau kurang dalam aktivitas keseharian kita. Karena dengan menyeimbangkan batasan di atas maka secara tidak langsung telah merubah mensite postif pada fikiran dan menghilangkan dari segala aspek kejenuhan, kebosanan sesaat.

Sudahkah 4 point di atas seimbang dalam aktivitas keseharian anda???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun