Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Positif sebagai Metode Mendisiplinkan Anak di Kelas

8 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 8 Juli 2024   15:01 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menjaga Keaslian Penguatan Positif

Penguatan positif harus diberikan secara tulus dan autentik. Jika siswa merasa bahwa pujian atau penghargaan diberikan secara berlebihan atau tidak tulus, efektivitasnya bisa berkurang. Solusinya adalah dengan memberikan penguatan positif yang spesifik dan relevan dengan perilaku yang ditunjukkan. Misalnya, daripada hanya mengatakan “Bagus,” guru bisa mengatakan “Bagus sekali, kamu sangat teliti dalam menyelesaikan tugas matematika ini.”

4. Menyeimbangkan Penguatan Positif dengan Penguatan Lainnya

Meskipun penguatan positif sangat efektif, penting juga untuk menyeimbangkannya dengan bentuk penguatan lainnya. Penguatan negatif atau hukuman yang konstruktif mungkin diperlukan dalam situasi tertentu untuk menghentikan perilaku yang sangat tidak diinginkan. Solusinya adalah dengan menggunakan pendekatan yang seimbang, di mana penguatan positif digunakan untuk mendorong perilaku baik dan penguatan negatif digunakan dengan bijaksana ketika diperlukan.

Penguatan positif adalah metode yang sangat efektif untuk mendisiplinkan anak di kelas. Dengan memberikan pengakuan atau apresiasi terhadap perilaku positif, guru dapat memperkuat perilaku baik dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung serta kondusif. Meskipun penerapannya mungkin memiliki tantangan, dengan konsistensi, keadilan, dan keaslian, penguatan positif dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku dan perkembangan siswa.

Melalui penguatan positif, guru tidak hanya membantu siswa untuk berperilaku baik tetapi juga membangun karakter positif yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk memahami dan menerapkan teknik penguatan positif di dalam kelas sebagai bagian dari strategi pengelolaan kelas yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun