Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

MPLS 2024/2025, Wujudkan Sekolah Aman dan Ramah Anak melalui Edukasi Pencegahan Kekerasan

3 Juli 2024   19:31 Diperbarui: 3 Juli 2024   19:44 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi MPLS/FB Isur Suryati 

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 akan segera dilaksanakan. 

Momen penting bagi siswa baru ini tidak hanya untuk mengenal lingkungan belajar baru, tetapi juga untuk membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai positif.

Kemendikbudristek melalui berbagai peraturan dan programnya mendorong penyelenggaraan MPLS yang edukatif, kreatif, dan bebas dari kekerasan. 

Hal ini sejalan dengan fokus Program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yaitu Sehat Jiwa dan implementasi pencegahan kekerasan yang diamanatkan dalam Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Untuk mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua, Kemendikbudristek menyediakan panduan sosialisasi PPKSP pada saat pelaksanaan MPLS. 

Panduan ini memuat materi yang sederhana dan efektif untuk digunakan di setiap jenjang pendidikan, dan dapat diakses di tautan berikut: [https://bpmpkaltara.kemdikbud.go.id/2022/07/18/masa-pengenalan-lingkungan-sekolah-mpls/](https://bpmpkaltara.kemdikbud.go.id/2022/07/18/masa-pengenalan-lingkungan-sekolah-mpls/).

MPLS Edukatif dan Kreatif dengan Pencegahan Kekerasan

MPLS 2024/2025 diharapkan tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif dan membangun karakter siswa. Kegiatan MPLS yang edukatif dan kreatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1. Permainan dan Icebreaking

 Permainan dan icebreaking dapat membantu siswa baru untuk saling mengenal dan membangun rasa kebersamaan. Contohnya, permainan "Kenalan Bola" di mana siswa melempar bola dan memperkenalkan diri saat menangkap bola tersebut.

2. Pengenalan Profil Sekolah

Pengenalan profil sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti presentasi, video, atau tur keliling sekolah. Ini membantu siswa memahami budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah.

3. Materi Edukasi tentang Pencegahan Kekerasan

Sosialisasi PPKSP dapat dilakukan dengan materi yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa, seperti dongeng, drama, atau diskusi kelompok. Misalnya, menggunakan cerita bergambar yang menceritakan bahaya kekerasan dan cara melaporkannya.

4. Kegiatan Kreatif

Kegiatan kreatif seperti menari, menyanyi, atau menggambar dapat membantu siswa untuk mengekspresikan diri dan membangun rasa percaya diri. Misalnya, lomba poster tentang pencegahan kekerasan atau penampilan teater yang mengangkat tema anti-bullying.

Pentingnya Pencegahan Kekerasan di Sekolah

Kekerasan di lingkungan sekolah dapat memiliki dampak negatif yang signifikan bagi siswa, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, pencegahan kekerasan menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

Sosialisasi PPKSP pada saat MPLS diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya kekerasan dan mendorong mereka untuk berani melaporkan jika mengalami atau melihat tindakan kekerasan. 

Sekolah juga perlu membangun sistem yang mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan, seperti pembentukan tim anti-bullying dan penyediaan layanan konseling bagi siswa.

Strategi Pencegahan Kekerasan

Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah perlu mengimplementasikan beberapa strategi, antara lain:

1. Pelatihan Guru dan Staf

Guru dan staf sekolah perlu diberikan pelatihan tentang cara mengenali tanda-tanda kekerasan dan bagaimana menanganinya. Pelatihan ini juga mencakup cara mengajar siswa tentang pentingnya pencegahan kekerasan.

2. Pembentukan Tim Anti-Bullying

 Tim ini terdiri dari guru, staf, dan siswa yang bertugas untuk memantau dan menindaklanjuti laporan kekerasan. Tim ini juga dapat mengadakan kegiatan rutin yang mempromosikan lingkungan sekolah yang positif.

3. Penyediaan Layanan Konseling

 Layanan konseling yang mudah diakses oleh siswa sangat penting. Konselor sekolah harus siap mendengarkan dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami masalah.

4. Kampanye Kesadaran

 Mengadakan kampanye kesadaran tentang pencegahan kekerasan melalui poster, video, dan media sosial sekolah. Kampanye ini bertujuan untuk menyebarkan informasi penting dan mendorong siswa untuk saling mendukung.

MPLS 2024/2025: Menuju Sekolah Aman dan Ramah Anak

Dengan penyelenggaraan MPLS yang edukatif, kreatif, dan mengedepankan pencegahan kekerasan, diharapkan sekolah dapat menjadi tempat belajar yang aman, ramah anak, dan nyaman bagi semua peserta didik. 

Hal ini sejalan dengan tujuan GSS untuk mewujudkan generasi muda yang sehat jasmani dan rohani, serta mampu berprestasi dalam berbagai bidang.

Peran Guru dan Orang Tua

Guru dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menyukseskan MPLS yang aman dan ramah anak. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh guru dan orang tua antara lain:

1. Guru

Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung. Mereka juga harus siap mendengarkan keluhan siswa dan memberikan bimbingan yang diperlukan.

2. Orang Tua

Orang tua harus aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang pengalaman mereka di sekolah. Mereka juga perlu mendukung kebijakan sekolah terkait pencegahan kekerasan dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang mendukung tujuan ini.

Mari kita sebarkan informasi tentang MPLS yang edukatif, kreatif, dan bebas dari kekerasan kepada seluruh pemangku kepentingan. Dengan kolaborasi yang baik antara sekolah, siswa, guru, dan orang tua, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun