Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembali Menulis dengan Tangan di Era Digital: Upaya Menyelamatkan Kemampuan Motorik dan Kognitif Anak di Tengah Dominasi Teknologi

16 Mei 2024   16:07 Diperbarui: 16 Mei 2024   16:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis dengan tangan/FB Isur Suryati 

Meningkatkan Prestasi Belajar dan Fokus Anak

Di era digital yang serba cepat ini, dunia dikelilingi oleh kecanggihan teknologi. Hampir semua aspek kehidupan tersentuh oleh kemajuan digital, tak terkecuali dalam hal pendidikan. 

Penggunaan alat tulis seperti pulpen dan pensil semakin tergantikan oleh perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan komputer. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan teknologi digital memang tak terbantahkan.

Namun, di balik kecanggihannya, terdapat dampak yang perlu kita cermati, terutama bagi perkembangan anak-anak. Salah satu kekhawatiran utama saya adalah menurunnya kemampuan motorik dan kognitif anak akibat berkurangnya penggunaan alat tulis.

Penelitian menunjukkan bahwa menulis dengan tangan dapat meningkatkan aktivasi otak dan koneksi antar neuron, sehingga mempermudah proses belajar dan menghafal. 

Selain itu, menulis dengan tangan juga melatih keterampilan motorik halus, koordinasi tangan-mata, dan fokus anak. Penggunaan alat tulis secara fisik dapat membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi yang mereka tulis.

Dampak Era Digital terhadap Kemampuan Motorik dan Kognitif Anak

Era digital memang menawarkan banyak manfaat, namun perlu kita ingat bahwa perkembangan anak-anak membutuhkan keseimbangan antara stimulasi digital dan non-digital. Terlalu berfokus pada teknologi digital dapat berakibat negatif pada perkembangan motorik dan kognitif anak.

Berikut beberapa dampak negatif yang perlu kita waspadai:

Menurunnya Kemampuan Motorik Halus

Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menghambat perkembangan keterampilan motorik halus anak, seperti kemampuan menulis, menggambar, dan mewarnai. 

Hal ini dapat berakibat pada kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan koordinasi tangan dan mata. Ketika anak lebih banyak berinteraksi dengan layar sentuh atau keyboard, mereka kehilangan kesempatan untuk melatih keterampilan motorik halus yang penting untuk berbagai aktivitas.

Lemahnya Kemampuan Kognitif

Menulis dengan tangan dapat membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi. Hal ini karena menulis dengan tangan melibatkan proses kognitif yang kompleks, seperti pemrosesan bahasa, memori, dan pemecahan masalah. 

Kurangnya stimulasi kognitif akibat berkurangnya penggunaan alat tulis dapat menghambat perkembangan kemampuan belajar dan berpikir anak. Aktivitas menulis tangan melibatkan lebih banyak area otak dibandingkan mengetik, yang berarti stimulasi yang lebih tinggi untuk fungsi kognitif.

Gangguan Fokus dan Konsentrasi

Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan anak mudah teralihkan perhatiannya dan sulit untuk fokus pada satu tugas. Hal ini dapat berakibat pada penurunan prestasi belajar dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas. 

Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus karena mereka terbiasa dengan perubahan cepat dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya yang ditawarkan oleh perangkat digital.

Upaya Mengembalikan Budaya Menulis dengan Tangan

Menyadari dampak negatif dari era digital terhadap perkembangan anak-anak, berbagai upaya perlu saya lakukan untuk mengembalikan budaya menulis dengan tangan. Berikut beberapa langkah yang bisa saya lakukan:

Mendorong Orang Tua dan Pendidik

Orang tua dan pendidik perlu menjadi contoh bagi anak-anak dengan menunjukkan kebiasaan menulis dengan tangan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua dapat mengajak anak untuk menulis jurnal, membuat catatan, atau menulis surat. 

Pendidik juga dapat memasukkan aktivitas menulis tangan dalam kurikulum sekolah. Dengan melihat contoh dari orang dewasa di sekitar mereka, anak-anak akan lebih termotivasi untuk menulis dengan tangan.

Memanfaatkan Teknologi

Berbagai aplikasi dan perangkat digital dapat saya manfaatkan untuk mendukung aktivitas menulis tangan, seperti aplikasi yang memungkinkan anak untuk menulis di tablet dengan stylus atau pena digital. 

Meskipun menggunakan teknologi, aktivitas ini tetap melibatkan keterampilan motorik halus yang mirip dengan menulis di atas kertas. Dengan demikian, anak-anak masih bisa merasakan manfaat menulis tangan sambil tetap berinteraksi dengan teknologi yang mereka sukai.

Menciptakan Keseimbangan

Penting untuk memberikan batasan waktu penggunaan perangkat digital dan mendorong anak untuk melakukan aktivitas non-digital seperti bermain, berolahraga, dan tentunya, menulis dengan tangan. 

Orang tua dan pendidik harus memastikan bahwa anak-anak memiliki cukup waktu untuk terlibat dalam berbagai aktivitas yang tidak melibatkan layar, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan motorik dan kognitif mereka secara seimbang.

Kembali menulis dengan tangan di era digital bukan berarti menolak kemajuan teknologi. Justru, ini adalah upaya untuk menyeimbangkan stimulasi digital dan non-digital demi mendukung perkembangan optimal anak-anak. Dengan menggabungkan manfaat teknologi dan nilai-nilai positif dari menulis tangan, kita dapat menumbuhkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan adaptif di era yang penuh dengan perubahan.

Marilah kita bersama-sama berinovasi untuk mengembalikan budaya menulis dengan tangan dan memaksimalkan potensinya dalam mendukung perkembangan anak-anak. Dengan demikian, kita dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cakap dalam teknologi, tetapi juga memiliki kemampuan motorik dan kognitif yang mumpuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun