Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Terjerat Pinjol: Antara Harapan dan Kenyataan PPPK 2024

14 Mei 2024   13:15 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:49 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru terjerat pinjaman online /FB Isur Suryati 

Kasus guru yang terjerat pinjaman online (pinjol) kembali menjadi sorotan publik. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2024 menunjukkan bahwa guru adalah kelompok profesi terbesar yang terjerat pinjol. 

Angka ini menjadi semacam luka lama yang tak kunjung sembuh, menggerogoti profesi mulia yang seharusnya menjadi pilar utama pendidikan bangsa.

Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menawarkan secercah harapan melalui rekrutmen guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) 2024. 

Program ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan membebaskan mereka dari jeratan pinjol.

Menakar Harapan PPPK 2024

Rekrutmen guru PPPK 2024 membuka peluang bagi ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN dengan status dan gaji yang lebih stabil. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan martabat profesi guru dan memberikan rasa aman dalam menjalankan tugas mulia mereka.

Lebih dari itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Guru yang sejahtera dan terjamin haknya akan lebih fokus dalam mengajar dan mendidik siswa, sehingga diharapkan mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Namun, di balik harapan tersebut, masih ada keraguan dan pertanyaan yang membayangi:

1. Akankah PPPK 2024 mampu menampung semua guru honorer? Per 31 Januari 2024, pemerintah daerah (pemda) baru mengajukan 241.853 formasi PPPK 2024, jauh dari jumlah guru honorer yang mencapai jutaan.

2. Bagaimana distribusi guru PPPK?

 Kekhawatiran distribusi tidak merata masih menghantui, di mana guru PPPK terkonsentrasi di daerah perkotaan, sementara daerah terpencil tetap kekurangan tenaga pengajar.

3. Apakah gaji dan tunjangan PPPK memadai?

Gaji PPPK dikabarkan bervariasi tergantung daerah, dan belum tentu lebih tinggi dari gaji guru honorer saat ini.

4. Bagaimana dengan guru yang tidak lolos PPPK?

Nasib mereka masih menggantung, tanpa jaminan kesejahteraan yang jelas.

Lebih dari Sekedar PPPK: Mencari Solusi Akar Permasalahan

Pinjaman online hanyalah efek samping dari masalah yang lebih besar: kesejahteraan guru yang masih jauh dari ideal. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan solusi yang lebih holistik dan komprehensif, bukan hanya sekadar program rekrutmen.

Peningkatan Gaji yang Signifikan

Gaji guru perlu ditingkatkan secara signifikan dan terukur untuk memastikan mereka memiliki penghasilan yang layak dan mampu memenuhi kebutuhan hidup. Dengan gaji yang lebih tinggi, guru tidak perlu lagi mencari tambahan penghasilan melalui pinjaman online yang sering kali berbunga tinggi dan memberatkan.

Jaminan Kesehatan dan Pensiun yang Layak

Guru berhak mendapatkan jaminan kesehatan dan pensiun yang memadai untuk memberikan rasa aman dan stabilitas jangka panjang. 

Saat ini, banyak guru honorer yang tidak memiliki akses ke jaminan kesehatan yang layak, sehingga mereka rentan terhadap masalah kesehatan yang bisa mempengaruhi kinerja mereka.

Program Literasi Keuangan

Guru perlu diberikan edukasi dan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dan literasi digital agar terhindar dari jeratan pinjol dan mampu merencanakan masa depan dengan baik. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, guru bisa mengatur penghasilan mereka dengan lebih bijak dan menghindari hutang yang tidak perlu.

Peningkatan Mutu Pendidikan Guru

Investasi dalam pendidikan dan pelatihan guru berkualitas untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing mereka sangat diperlukan. Program pelatihan berkala dan berkelanjutan akan memastikan bahwa guru selalu up-to-date dengan metode pengajaran terbaru dan bisa memberikan yang terbaik bagi siswa mereka.

Pendistribusian Guru yang Merata

Pemerintah perlu memastikan distribusi guru yang merata ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil, agar semua anak bangsa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Kebijakan insentif bagi guru yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketimpangan ini.

Jalan Panjang Menuju Kesejahteraan Guru

Rekrutmen guru PPPK 2024 memang membawa angin segar bagi profesi guru. Namun, program ini hanyalah langkah awal. Untuk mencapai kesejahteraan guru yang hakiki, dibutuhkan komitmen jangka panjang dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat.

Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk meningkatkan gaji, jaminan kesehatan, dan pendidikan guru. 

Pemangku kepentingan seperti organisasi guru dan perusahaan swasta juga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan dan pelatihan bagi guru. Dan yang terpenting, masyarakat perlu memberikan penghargaan dan penghormatan kepada guru sebagai pahlawan pendidikan bangsa.

Hanya dengan sinergi dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan cita-cita Indonesia yang memiliki guru sejahtera, pendidikan berkualitas, dan generasi penerus bangsa yang gemilang.

Studi Kasus: Guru Terjerat Pinjol di Daerah Tertinggal

Di sebuah daerah terpencil di Jawa Barat, seorang guru honorer, sebut saja Bu Ani, terpaksa meminjam uang dari aplikasi pinjaman online untuk biaya pengobatan anaknya. 

Dengan gaji yang sangat minim, Bu Ani tidak memiliki pilihan lain selain meminjam dari pinjol yang menawarkan proses cepat tanpa jaminan. Namun, bunga yang tinggi dan denda keterlambatan membuat utangnya semakin menumpuk, hingga mencapai angka yang tidak sanggup lagi dia bayar.

Kisah Bu Ani bukanlah kasus yang jarang terjadi. Banyak guru honorer di daerah terpencil yang mengalami nasib serupa karena keterbatasan akses ke fasilitas keuangan formal dan gaji yang jauh dari mencukupi. 

Program rekrutmen PPPK diharapkan bisa memberikan solusi bagi mereka dengan memberikan status yang lebih pasti dan gaji yang layak. Namun, pemerintah juga harus memastikan bahwa distribusi guru PPPK menjangkau daerah-daerah terpencil, dan bukan hanya terkonsentrasi di daerah perkotaan.

Peran Organisasi Guru dan Masyarakat

Organisasi guru seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) memiliki peran penting dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan anggotanya. 

Organisasi ini bisa menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi guru dan mendesak pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan mereka. Selain itu, organisasi ini juga bisa menyediakan program pelatihan literasi keuangan dan manajemen keuangan pribadi bagi para guru.

Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan guru. Penghargaan dan penghormatan terhadap profesi guru harus ditingkatkan. Masyarakat bisa berpartisipasi dalam program-program yang mendukung pendidikan, seperti donasi buku, penyediaan fasilitas belajar yang memadai, dan dukungan moral bagi para guru.

Tantangan dan Solusi di Lapangan

Salah satu tantangan terbesar dalam distribusi guru adalah infrastruktur yang kurang memadai di daerah terpencil. 

Banyak guru yang enggan ditempatkan di daerah terpencil karena fasilitas yang minim, seperti akses transportasi yang sulit, ketersediaan listrik yang tidak stabil, dan kurangnya fasilitas kesehatan. 

Pemerintah perlu memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah ini untuk menarik minat guru agar bersedia mengajar di sana.

Selain itu, pemerintah juga perlu mengatasi masalah administrasi yang sering kali menjadi kendala dalam pengangkatan guru PPPK. 

Proses birokrasi yang berbelit-belit dan kurang transparan sering kali membuat banyak guru merasa putus asa. Digitalisasi proses administrasi dan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaannya bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

Masa Depan Pendidikan Indonesia

Masa depan pendidikan Indonesia sangat bergantung pada kesejahteraan dan kualitas guru. Pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para guru. 

Hanya dengan guru yang sejahtera dan kompeten, kita bisa berharap pendidikan Indonesia akan mencapai standar yang tinggi dan mampu bersaing secara global.

Rekrutmen guru PPPK 2024 adalah langkah awal yang baik, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dari peningkatan gaji dan jaminan kesehatan hingga distribusi yang merata dan peningkatan infrastruktur, semua aspek ini perlu diperhatikan untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif.

Komitmen dan kerja sama dari semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita ini. Dengan sinergi yang baik, kita bisa berharap Indonesia akan memiliki sistem pendidikan yang kuat dan mampu menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun