Peran guru tidak terbatas pada mengajar dan mentransfer ilmu, tetapi juga memegang peran penting dalam mendidik serta membimbing murid.Â
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, guru menghadapi beban administrasi yang meningkat, menyita waktu dan energi.Â
Hal ini mengalihkan fokus mereka dari tugas utama sebagai pendidik. Proses administrasi yang rumit dan tugas tambahan menghalangi interaksi guru-murid yang berkualitas, serta mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif.Â
Guru yang memiliki fokus pada administrasi sering kali terjebak dalam hiruk-pikuk tugas-tugas administratif yang memakan waktu dan energi.Â
Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu untuk mengisi laporan, menghadiri rapat, dan menyelesaikan berbagai tugas administratif lainnya.Â
Sebagai contoh, mereka mungkin harus mengikuti prosedur-prosedur yang rumit untuk melaporkan perkembangan murid, menyusun rencana pelajaran yang sesuai dengan kurikulum, dan mengurus administrasi sehari-hari di sekolah.
Ketika terlalu terfokus pada administrasi, guru dapat kehilangan arah dan fokus dalam mempersiapkan pembelajaran yang berkualitas.Â
Mereka mungkin merasa kewalahan oleh beban tugas administratif dan tidak memiliki cukup waktu atau energi untuk memperhatikan kebutuhan individual setiap murid.Â
Akibatnya, interaksi antara guru dan murid bisa terganggu, dan guru mungkin tidak memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang kuat dengan murid-muridnya.
Di sisi lain, guru yang memiliki fokus pada murid akan memprioritaskan kebutuhan murid-muridnya di atas segalanya. Mereka akan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif, di mana setiap murid merasa didengar, dihargai, dan didukung.Â