Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pramuka tetap Wajib, Kemendikbudristek: Inilah Alasannya!

5 April 2024   07:18 Diperbarui: 5 April 2024   07:20 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Pramuka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan di Indonesia selama bertahun-tahun. 

Peran pentingnya dalam membentuk karakter dan keterampilan hidup generasi muda telah diakui secara luas. 

Meskipun ada beberapa isu tentang penghapusan status Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa Pramuka akan tetap menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan.

Pentingnya Pramuka bagi Pendidikan Anak

Pramuka bukanlah sekadar kegiatan ekstrakurikuler biasa. Selain aktivitas seperti berkemah, belajar tali-temali, dan semaphore, Pramuka bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian para anggotanya. 

Nilai-nilai seperti nasionalisme, patriotisme, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan ditanamkan melalui kegiatan yang beragam.

Lebih dari sekadar kegiatan rekreasi, Pramuka berperan penting dalam mengembangkan keterampilan hidup anggotanya. 

Keterampilan seperti survival, pemecahan masalah, dan komunikasi diperkuat melalui latihan dan simulasi di dalam Pramuka. 

Ini memberikan bekal berharga bagi para Pramuka dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Di era globalisasi ini, rasa cinta tanah air dan semangat bela negara semakin penting. 

Melalui berbagai kegiatan seperti upacara bendera, mempelajari sejarah bangsa, dan mengenal budaya Indonesia, Pramuka menanamkan nilai-nilai ini di dalam diri anggotanya.

Perubahan Aturan dan Kebebasan Berpartisipasi

Meskipun Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah, ada perubahan dalam aturan pelaksanaannya. Revisi Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 mengenai Pendidikan Kepramukaan dalam Model Blok membuat perkemahan tidak lagi menjadi kegiatan yang wajib. 

Ini memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan Pramuka.

Penting untuk diingat bahwa partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Pramuka, adalah sukarela. 

Ini sesuai dengan prinsip dasar Gerakan Pramuka yang mandiri, sukarela, dan non-politis, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Dukungan Orang Tua dan Masa Depan Pramuka

Dukungan orang tua sangat penting dalam mendorong partisipasi anak-anak dalam kegiatan Pramuka. 

Mereka perlu memahami manfaat pendidikan yang diberikan oleh Pramuka, termasuk pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan rasa cinta akan tanah air.

Pramuka telah terbukti memberikan kontribusi positif bagi pendidikan anak di Indonesia. 

Di tengah perubahan zaman, Pramuka perlu terus berkembang dan beradaptasi untuk menarik minat generasi muda. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Pramuka akan terus menjadi wadah pembinaan generasi muda yang berkualitas dan berkarakter.

Pramuka memegang peranan penting dalam pendidikan anak di Indonesia. Selain membentuk karakter, Pramuka juga mengembangkan keterampilan hidup dan rasa cinta akan tanah air. 

Meskipun ada perubahan dalam aturan pelaksanaannya, Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah dengan partisipasi yang bersifat sukarela. 

Dengan dukungan orang tua dan pemerintah, Pramuka akan terus menjadi salah satu pilar pendidikan yang membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun