Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemampuan yang Perlu Terus Saya Tingkatkan agar Menjadi Pemimpin Sekolah yang Berpusat pada Murid

4 April 2024   11:46 Diperbarui: 4 April 2024   11:51 8043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Menjadi Pemimpin Sekolah yang Berpusat pada Murid: Sebuah Komitmen


Pendidikan yang berpusat pada murid adalah landasan yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan. 

Memahami bahwa setiap murid adalah individu yang unik dengan kebutuhan dan potensi masing-masing adalah prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin sekolah. 

Sebagai seorang yang berkomitmen untuk memimpin sebuah institusi pendidikan yang berfokus pada murid, saya menyadari bahwa pengembangan kemampuan kepemimpinan adalah kunci utama untuk mencapai tujuan ini.

Kemampuan-kemampuan yang perlu saya tingkatkan agar menjadi pemimpin sekolah yang berpusat pada murid mencakup beberapa aspek penting:

1. Kemampuan Mendengarkan secara Aktif:


Mendengarkan secara aktif bukan hanya sekedar menyerap informasi, tetapi juga tentang memahami perasaan, kebutuhan, dan aspirasi murid. 

Dengan mendengarkan secara aktif, saya dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan keterlibatan aktif.

2. Kemampuan Berempati:


Empati adalah kunci untuk memahami perspektif murid dan memberikan respon yang sesuai terhadap kebutuhan mereka. 

Dengan memahami sudut pandang mereka, saya dapat menciptakan kebijakan dan program yang lebih relevan dan efektif untuk mendukung perkembangan mereka secara holistik.

3. Kemampuan Berpikir Kreatif dan Inovatif:


Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kreativitas dan inovasi sangatlah penting. 

Sebagai pemimpin sekolah, saya harus mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik dan menantang bagi murid, serta menciptakan lingkungan belajar yang merangsang minat dan bakat mereka.

4. Kemampuan Membangun Hubungan yang Baik:


Hubungan yang positif antara semua pemangku kepentingan, termasuk guru, murid, orang tua, dan masyarakat, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan inklusif. 

Dengan membangun hubungan yang baik, saya dapat menciptakan suasana yang mempromosikan kolaborasi dan saling percaya antar semua pihak.

5. Kemampuan Menjadi Pembelajar Seumur Hidup:


Dunia pendidikan terus berkembang dan berubah. Sebagai pemimpin sekolah, saya harus bersedia untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan dan memimpin sekolah dengan efektif.

Dengan terus mengembangkan kemampuan-kemampuan ini, saya yakin saya dapat menjadi pemimpin sekolah yang berpusat pada murid. 

Seorang pemimpin yang tidak hanya peduli pada pencapaian akademis, tetapi juga pada kesejahteraan dan perkembangan pribadi setiap murid.

Menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada murid bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen yang kuat dan kerjasama semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan dan mempersiapkan generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. 

Itu adalah komitmen saya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan yang inklusif dan berpusat pada murid.

Dalam perjalanan menuju menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada murid, ada beberapa langkah konkret yang dapat saya ambil:

1. Belajar dari Praktik Terbaik:


Mengidentifikasi dan mempelajari praktik terbaik dalam pendidikan yang berpusat pada murid dari sekolah-sekolah dan pemimpin pendidikan yang sukses. 

Hal ini dapat dilakukan melalui studi kasus, seminar, dan kerjasama dengan institusi pendidikan lainnya.

2. Membangun Keterampilan Kepemimpinan:


Mengikuti pelatihan dan pengembangan diri yang fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk memimpin sebuah institusi pendidikan yang berfokus pada murid. 

Ini dapat meliputi pelatihan komunikasi, manajemen konflik, dan pengembangan tim.

3. Melibatkan Pihak-Pihak Terkait:


Melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, murid, orang tua, dan masyarakat lokal, dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan strategis. 

Dengan melibatkan semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi murid.

4. Mengukur dan Mengevaluasi:


Melakukan evaluasi terhadap praktik dan kebijakan yang telah diimplementasikan untuk memastikan bahwa mereka efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada murid. 

Hal ini dapat dilakukan melalui survei, penilaian, dan diskusi kelompok.

5. Berkomitmen pada Pembelajaran Berkelanjutan:


Berjanji untuk terus belajar dan mengembangkan diri sebagai seorang pemimpin. Ini dapat dilakukan melalui partisipasi dalam program pendidikan lanjutan, membaca literatur terkini dalam bidang pendidikan, dan mengikuti perkembangan terbaru dalam ilmu pendidikan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, saya yakin saya dapat mencapai tujuan saya untuk menjadi pemimpin sekolah yang berpusat pada murid. 

Seorang pemimpin yang tidak hanya efektif dalam mencapai hasil akademis, tetapi juga dalam mendukung perkembangan pribadi dan kesejahteraan setiap murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun