Dengan pesatnya kemajuan zaman, budaya tradisional Sunda tengah menghadapi tantangan untuk dapat bertahan di era digital.Â
Semakin terbukanya akses generasi muda terhadap budaya global membuat warisan leluhur semakin terlupakan.Â
Sadar akan kondisi ini, saya Isur Suryati Calon Guru Penggerak Angkatan 9 termotivasi untuk merancang program inovatif yang diberi nama "Spensa Masagi".Â
Program ini bertujuan utama untuk melestarikan aksara Sunda melalui penggunaan poster digital yang memuat idiom-idiom khas daerah. Dengan menerapkan pendekatan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi), program ini dirancang untuk berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang signifikan.
Dalam mempersiapkan calon guru yang berkualitas dan berkompeten, tahapan BAGJA jabarkan rencana dan atur eksekusi program menjadi kunci dalam mendukung pembentukan generasi penerus pendidikan yang unggul.Â
Melalui inisiatif saya sebagai  'Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9', langkah-langkah strategis dijalankan untuk menjabarkan rencana dan mengatur eksekusi program secara efektif."
Tahapan Jabarkan rencana Program SpenSA Masagi (SMPN 1 Sumedang Melestarikan Aksara Sunda melalui Poster Digital tentang Idiom)
Tahap 1: Perencanaan (2 Minggu)
Tahap perencanaan merupakan landasan utama dalam merancang program ini dengan baik.Â
Beberapa pertanyaan muncul untuk memandu proses perencanaan:
- Apa idiom Sunda yang ingin kami lestarikan?
- Bagaimana kami dapat mengemas idiom Sunda agar menarik bagi para murid SMP?
- Platform digital apa yang paling tepat untuk menyebarkan poster kami?
- Bagaimana cara kami melibatkan murid dalam proses pembuatan poster?
- Siapa saja yang akan bertanggung jawab atas kelancaran program ini?
Tindakan yang akan dilakukan:
Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, langkah-langkah konkret diperlukan.Â
Kami mulai dengan melakukan riset menyeluruh dan mengidentifikasi idiom Sunda yang populer dan relevan dengan kehidupan sehari-hari murid SMP.Â
Kemudian, kami bekerjasama erat dengan guru bahasa Sunda untuk menyusun konten poster yang tidak hanya edukatif tetapi juga menarik bagi para murid.
Pelatihan murid dalam membuat desain poster digital menjadi hal penting, dan kami mengadakan workshop serta pelatihan khusus untuk para murid terkait dengan aksara Sunda dan pembuatan poster digital. Tim pelaksana program pun terbentuk, melibatkan guru, murid, dan staf sekolah.
Rencana melibatkan Suara, pilihan, dan kepemilikan muridÂ
Tiga hal di atas diutamakan dalam setiap langkah. Murid kami libatkan dalam proses pemilihan idiom Sunda yang akan dijadikan poster, memberikan kebebasan bagi mereka untuk berkreasi dalam membuat desain poster, serta mendorong mereka untuk menjadi relawan dan menyebarkan poster di media sosial.
Aset dan kekuatan sumber daya
Selain itu, kami memiliki sejumlah aset dan kekuatan sumber daya yang mendukung pelaksanaan program ini, termasuk guru bahasa Sunda yang ahli dalam aksara Sunda dan idiom Sunda, tim IT yang mampu membantu dalam pembuatan platform digital, laboratorium komputer yang dilengkapi dengan software desain grafis, dan media sosial sekolah untuk menyebarkan poster.
Waktu
Waktu yang telah kami alokasikan untuk tahap perencanaan dan persiapan adalah 2 minggu, selanjutnya 4 minggu untuk pembuatan poster digital, dan 2 minggu untuk penyebaran dan promosi poster.Â
Penanggung jawab utama program ini adalah Kepala Sekolah, Drs. Edeng Sutarya, M. M.Pd., Ketua Program, Isur Suryati, S.S. M.Pd., serta tim pelaksana yang terdiri dari guru Bahasa Sunda, tim IT, dan para murid.
Tahap 2: Implementasi (4 Minggu)
Setelah tahap perencanaan selesai, kami memasuki tahap implementasi program. Dalam tahap ini, kami harus memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan tepat dan efisien.
Pertanyaan yang kami hadapi dalam tahap ini antara lain:
- Bagaimana cara memastikan kualitas dan kesesuaian konten poster?
- Bagaimana cara memaksimalkan partisipasi murid dalam pembuatan poster?
- Bagaimana cara mengevaluasi efektivitas program?
Tindakan yang kami lakukan termasuk melakukan review dan revisi konten poster sebelum dipublikasikan, memberikan pendampingan dan bimbingan kepada murid dalam pembuatan poster, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program melalui survei dan feedback dari murid dan guru.
Dalam tahap implementasi ini, kami terus mengutamakan suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Para murid diberikan kesempatan untuk memberikan feedback dan saran terhadap konten poster, serta mereka dilibatkan dalam proses penyebaran dan promosi poster.
Kami juga tetap mengandalkan aset dan kekuatan sumber daya yang kami miliki, seperti ahli bahasa Sunda untuk review konten, tim IT untuk pemeliharaan platform digital, dan dana sekolah untuk biaya pencetakan poster.
Waktu yang kami alokasikan untuk tahap implementasi adalah 4 minggu untuk pembuatan dan penyebaran poster.
Tahap 3: Evaluasi (2 Minggu)
Tahap terakhir dari program ini adalah evaluasi. Kami harus mengevaluasi seberapa baik program ini berjalan dan sejauh mana tujuan kami tercapai.
Beberapa pertanyaan yang kami hadapi dalam tahap ini adalah:
- Bagaimana tingkat partisipasi murid dalam program?
- Seberapa efektif program dalam meningkatkan pengetahuan tentang aksara Sunda dan idiom Sunda?
- Apa saja masukan dan saran untuk perbaikan program di masa depan?
Tindakan yang kami ambil meliputi pengumpulan data dan feedback dari murid dan guru, analisis data, evaluasi efektivitas program, serta penyusunan laporan hasil evaluasi dan rekomendasi untuk program selanjutnya.
Kami tetap melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam tahap evaluasi ini. Data dan feedback dari murid dan guru menjadi landasan utama dalam mengevaluasi program ini.
Waktu yang kami alokasikan untuk tahap evaluasi adalah 2 minggu.
Program SpenSA Masagi di SMPN 1 Sumedang diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya lokal, khususnya aksara Sunda.Â
Dengan melibatkan semua pihak terkait dan dengan tetap mengutamakan suara dan partisipasi murid, kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H