Mengatasi Jerat Dunning-Krugger, Kenali dan Atasi Efek "Jagoan Dadakan"

Pernahkah Anda bertemu seseorang yang baru saja memulai suatu keterampilan, tetapi sudah merasa seperti ahli sejati?

Atau mungkin Anda pernah melihat seseorang yang baru mulai belajar sesuatu, tetapi percaya diri melebihi kemampuannya? 

Jika iya, kemungkinan besar mereka sedang mengalami apa yang disebut sebagai Efek Dunning-Kruger.

Apa itu Efek Dunning-Kruger?

Baca juga: Teh Kurma Susu: Minuman Hangat dan Berkhasiat Untuk Berbuka Puasa

Efek Dunning-Kruger adalah kecenderungan di mana seseorang cenderung mengabaikan atau meremehkan kurangnya kemampuannya dan menganggap dirinya jauh lebih baik daripada yang sebenarnya. 

Dalam hal ini, orang yang terkena efek ini memiliki kesulitan dalam menilai kemampuannya secara objektif.

Penyebab Efek Dunning-Kruger

Kurangnya kesadaran akan kurangnya kemampuan dan kurangnya pemahaman tentang proses berpikir adalah penyebab utama dari efek Dunning-Kruger.

Dampak Efek Dunning-Kruger

Baca juga: Contoh Jawaban Formulir Diskusi Tindak Lanjut Observasi Kelas di Platform Merdeka Mengajar

Efek Dunning-Kruger dapat memiliki dampak yang merugikan, seperti menghambat kemajuan belajar seseorang, membuat sulit menerima kritik, dan memunculkan sikap arogan.

Baca juga: Koneksi antar Materi Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Cara Mengatasi Efek Dunning-Kruger

Untuk mengatasi efek ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Terbuka terhadap pembelajaran:

Jaga sikap rendah hati dan selalu siap untuk belajar hal-hal baru. Terima kritik dan umpan balik dengan lapang dada.

2. Meningkatkan kesadaran diri:

 Luangkan waktu untuk merenungkan kemampuan dan kelemahan Anda secara objektif. Ini akan membantu Anda menghindari jebakan kesombongan.

3. Mencari umpan balik dari orang yang lebih berpengalaman:

Carilah mentor atau orang yang lebih berpengalaman dalam bidang yang Anda minati. Umpan balik mereka akan membantu Anda melihat di mana Anda sebenarnya berdiri.

Efek Dunning-Kruger adalah suatu fenomena di mana seseorang meremehkan atau mengabaikan kurangnya kemampuannya dan merasa jauh lebih baik daripada yang sebenarnya.

Untuk menghindari jebakan ini, penting untuk tetap rendah hati, meningkatkan kesadaran diri, dan menerima umpan balik dengan lapang dada. 

Dengan melakukan ini, Anda dapat lebih realistis dalam menilai kemampuan Anda dan mencapai potensi terbaik.