Ki Hadjar Dewantara (KHD) merupakan figur yang memiliki kontribusi besar dalam perjalanan pendidikan Indonesia.
Pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang pendidikan, yang terutama terangkum dalam karya monumentalnya "Pendidikan", menjadi pijakan utama dalam memahami esensi pendidikan Indonesia.Â
Dalam modul ini, kami akan mengeksplorasi konsep pemikiran KHD dan bagaimana kita sebagai pendidik dapat menghayati dan memaknainya dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
1. Intisari Pemikiran KHD tentang Pendidikan:
Pemikiran KHD tentang pendidikan terfokus pada beberapa aspek penting:
- Pendidikan berpusat pada anak, di mana anak dipandang sebagai subjek utama yang harus dipandu menuju keselamatan dan kebahagiaan tertinggi.
- Pendidikan harus memerdekakan, bukan hanya dari belenggu ketidakadilan fisik, tetapi juga dari belenggu mental dan spiritual.
- Keselarasan dengan kodrat alam dan zaman, di mana pendidikan harus sesuai dengan realitas alamiah dan perkembangan zaman.
2. Memahami Diri sebagai Pembelajar (Guru) dan Pemelajar (Murid):
Sebagai guru, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pemimpin dalam proses belajar-mengajar.Â
Ini berarti tidak hanya memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga menjadi panduan, motivator, dan inspirator bagi mereka.Â
Guru harus senantiasa belajar dan berkembang, baik secara profesional maupun pribadi, untuk menjadi fasilitator yang efektif dalam pembelajaran.
Sebagai pemelajar, kita harus memiliki kesadaran akan pentingnya pembelajaran seumur hidup.Â
Ini melibatkan sikap terbuka terhadap pembelajaran baru, rasa ingin tahu yang tinggi, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan.Â
Sebagai murid, kita juga dapat belajar dari pengalaman, pengetahuan, dan wawasan sesama guru dan bahkan dari murid kita sendiri.
3. Penghayatan Pemikiran KHD dalam Praktik Pembelajaran:
Bagaimana kita bisa mengintegrasikan pemikiran KHD dalam praktik pembelajaran kita?Â
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Menerapkan pembelajaran berpusat pada murid:
Memberikan ruang bagi murid untuk mengemukakan pendapat, mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, serta mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka.
- Membangun karakter dan budi pekerti:
Melalui teladan, cerita inspiratif, dan kegiatan-kegiatan reflektif, kita dapat membantu murid memahami dan menginternalisasi nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan empati.
- Menyesuaikan pembelajaran dengan konteks alam dan zaman:
Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang relevan dengan realitas sosial, budaya, dan teknologi saat ini, serta terus mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan.
Pemikiran KHD tentang pendidikan tidak hanya menjadi pijakan teoritis, tetapi juga pedoman praktis bagi kita sebagai pendidik.Â
Dengan memahami dan menghayati pemikiran KHD, kita dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik, inklusif, dan berdaya guna bagi perkembangan murid.Â
Tantangan dan pertanyaan refleksi yang diajukan juga menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik.
**Semoga bermanfaat!**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H