Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Awan Penggerak Solusi Menjembatani Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

15 Maret 2024   19:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   19:56 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di Indonesia masih diwarnai oleh kesenjangan yang signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil yang sering kali terkendala oleh akses internet yang terbatas. 

Hal ini menjadi hambatan besar bagi guru dan tenaga kependidikan (PTK) di daerah tersebut untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak pada pendidikan anak-anak di sana.

Masalah Pendidikan di Indonesia

Salah satu tantangan utama dalam pendidikan di Indonesia adalah kesenjangan yang terus berlanjut antara daerah perkotaan dan pedesaan. 

Guru dan PTK di daerah terpencil sering kali tidak memiliki kesempatan yang sama dengan rekan mereka di daerah perkotaan untuk mengikuti pelatihan dan mengakses sumber daya pembelajaran yang mutakhir. 

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses internet yang menjadi infrastruktur utama dalam pendidikan jarak jauh dan pengembangan diri.

Analisis Kesenjangan Pendidikan

Kesenjangan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi. 

Dalam era di mana internet menjadi sarana utama dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan, daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet yang memadai menjadi terpinggirkan.

Guru-guru di sana tidak dapat mengakses sumber daya pembelajaran yang sama dengan rekan-rekan mereka di daerah perkotaan, sehingga kualitas pembelajaran yang disampaikan pun menjadi terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun