Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Postest Modul 3.3 - Soal dan Jawaban Lengkap! Bagian 2

14 Maret 2024   14:49 Diperbarui: 14 Maret 2024   14:59 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati

Postest Modul 3.3 adalah tahapan penting dalam perjalanan pembelajaran. Dalam bagian kedua, kita akan menyoroti aspek kunci terkait pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.

Artikel ini adalah jawaban saya, membahas pentingnya strategi yang terfokus pada pengembangan kepemimpinan siswa dan pendekatan inklusif untuk mencapai tujuan tersebut.

1. Pak Bahri, kepala sekolah, prihatin karena pandemi COVID-19 telah menghentikan semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya selama setahun. 

Dia menyadari pentingnya memfasilitasi kegiatan yang tetap mengasah minat dan bakat murid selama pandemi. Namun, dia bingung menentukan kegiatan apa yang menarik minat murid dan dapat dilakukan secara daring. 

Berdasarkan kasus di atas, strategi yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan murid adalah …

Jawaban saya:

Dari situasi yang dialami oleh Pak Bahri, strategi yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan murid adalah dengan b. Menanyakan kepada siswa kegiatan apa yang mereka sukai.

Alasannya:

Mendorong kepemimpinan murid melibatkan memberi mereka kesempatan untuk mengambil keputusan dan mengatur diri sendiri.


Dengan menanyakan kepada siswa tentang kegiatan yang mereka sukai, mereka diberi ruang untuk menyuarakan pendapat dan memilih kegiatan sesuai minat mereka.


Ini memberikan rasa dihargai dan didengarkan kepada siswa, serta meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap kegiatan yang mereka pilih.

2. Kepala sekolah berencana mengadakan karyawisata pada akhir semester, namun pandemi COVID mencegah guru dan murid melakukan perjalanan bersama karena potensi kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.

Untuk mengatasi hal ini, kepala sekolah sedang berdiskusi dengan guru dan komite terkait untuk mencari kegiatan pengganti yang bermakna bagi pembelajaran siswa, baik di sekitar sekolah maupun melalui perjalanan virtual. 

Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut mencerminkan karakter komunitas yang sehat dan tangguh dalam Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development)?

Jawaban saya:

Dari deskripsi tindakan kepala sekolah tersebut, karakter komunitas yang sehat dan tangguh dalam Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) yang paling tepat adalah a. Membangun koneksi dan kolaborasi.

Alasannya:

- Kepala sekolah berinisiatif berkolaborasi dengan para guru dan komite untuk menemukan solusi alternatif terkait karyawisata di tengah situasi pandemi.
- Kolaborasi ini menunjukkan adanya jaringan dan kerja sama yang kuat antara kepala sekolah, guru, dan komite.
- Proses diskusi dan pencarian solusi bersama menunjukkan adanya perilaku yang mendorong perencanaan dan tindakan kolaboratif.


3. Pada awal tahun ajaran, Bu Ani menjadi wali kelas di kelas 7 SMP Nusa Bangsa. Dia bertekad menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan. 

Bu Ani melibatkan murid-muridnya dalam pembuatan kesepakatan kelas sebagai aturan yang harus diikuti oleh setiap murid. 

Murid diminta untuk mengusulkan kesepakatan kelas, dan hasilnya termasuk: 

1) Mendengarkan saat guru berbicara, 2) Keluar atau masuk kelas dengan izin guru, 3) Saling menghargai sesama teman, 4) Menjadi jujur dan bertanggungjawab, 5) Menyelesaikan tugas tepat waktu, dan 6) Tidak menggunakan hp di dalam kelas.

Tindakan yang dilakukan Bu Ani sebagai wali kelas merupakan bentuk promosi dari ….
Jawaban saya

Tindakan yang dilakukan oleh Bu Ani sebagai wali kelas merupakan bentuk promosi dari opsi c. Suara Murid.

Alasannya:

1. Suara Murid: Bu Ani memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk mengusulkan dan memilih kesepakatan kelasnya.
2. Kesepakatan Murid: Hasil kesepakatan kelas tersebut menjadi kepemilikan bersama dan diharuskan dipatuhi oleh semua murid di kelasnya.
3. Pilihan Murid: Bu Ani tidak memaksakan kehendaknya kepada murid-muridnya, melainkan memberikan pilihan kepada mereka untuk menentukan kesepakatan kelasnya.
4. Ketentuan Murid: Kesepakatan kelas tersebut bukanlah aturan yang ditetapkan oleh sekolah, tetapi diinisiasi oleh murid-murid sendiri.
5. Kepemilikan Murid: Kesepakatan kelas tersebut menjadi tanggung jawab bersama semua murid di kelasnya.

Dengan demikian, tindakan Bu Ani merupakan bentuk promosi dari Suara Murid karena memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk berpartisipasi dalam pembentukan kesepakatan kelas.

4. Nigel, murid berbakat, sudah diterima di sekolah pilihannya dan mendapat beasiswa sebelum Ujian Akhir Sekolah (UAS). 

Ketika Pak Didi menemukan Nigel menyontek saat UAS, dia melaporkannya kepada kepala sekolah. 

Kepala sekolah menyadari bahwa menindaklanjuti kasus ini dapat mengancam beasiswa Nigel, sementara diam bisa membahayakan reputasi sekolah di mata guru, siswa, orang tua, dan pihak terkait lainnya.

Kasus kepala sekolah di atas merupakan contoh kasus ….


Jawaban saya:

Kasus kepala sekolah di atas adalah contoh dari opsi d. Dilema etika.

Alasannya:

1. Dilema etika terjadi ketika ada dua pilihan yang sama-sama memiliki konsekuensi negatif.
2. Kepala sekolah dihadapkan pada dua pilihan:
   a. Menindaklanjuti kasus Nigel: Nigel kehilangan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.
   b. Mendiamkan kasus Nigel: Reputasi sekolah dipertaruhkan.

5. Kepala Sekolah SMP Pelita Hati menyelenggarakan Sosialisasi program sekolah dengan orangtua murid. Agenda kegiatan mencakup:
(1) Pengenalan Perundungan di Dunia Maya,
(2) Bahaya Perundungan bagi Kesehatan Mental dan Fisik,
(3) Mengidentifikasi Tanda-tanda Perundungan di Sekitar Anak,
(4) Menyajikan Karakteristik Perundung atau Pelaku Perundungan,
(5) Menafsirkan Pesan Pencegahan Perundungan di Dunia Maya melalui Permainan,
(6) Pertunjukan Drama Pencegahan Perundungan oleh Para Murid.


Apakah tahapan kegiatan koordinasi tersebut sudah melibatkan komunitas keluarga dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid, sesuai dengan strategi yang mana?

Jawaban saya:

Dari deskripsi kegiatan Sosialisasi program sekolah dengan orangtua murid di SMP Pelita Hati, strategi yang paling tepat untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid adalah dengan b. Melakukan sosialisasi dan melibatkan orang tua dalam diskusi-diskusi terkait program-program sekolah.

Alasannya:

1. Sosialisasi dan diskusi dengan orang tua memungkinkan mereka untuk memahami program sekolah dan tujuannya dalam menumbuhkan kepemimpinan murid.
2. Diskusi memberikan kesempatan bagi orang tua untuk berbagi ide, pengalaman, dan kekhawatiran mereka tentang kepemimpinan murid.
3. Keterlibatan orang tua dalam diskusi membantu mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dari komunitas sekolah.
4. Hal ini meningkatkan kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.

6. Chokie, seorang siswa pindahan dari kota, sering dianggap nakal oleh warga sekolah. Permintaan agar Chokie dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan kepada orang tuanya muncul. 

Namun, orang tua Chokie memohon kepada kepala sekolah agar Chokie tidak dikeluarkan dan meminta bantuan untuk mendidiknya di sekolah agar dapat kembali ke jalan yang benar. Kepala sekolah memutuskan memberi kesempatan kepada Chokie untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik di sekolah. 

Bagaimana pengambilan keputusan oleh kepala sekolah mencerminkan prinsip berpikir sebagai pemimpin pembelajaran?

Jawaban saya:

Pengambilan keputusan oleh kepala sekolah dalam kasus Chokie menggambarkan prinsip berpikir sebagai pemimpin pembelajaran yaitu a. Prinsip bagaimana kalau saya di posisi dia, saya pun juga ingin diperlakukan sedemikian rupa.

Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah dalam kasus Chokie mencerminkan prinsip berpikir sebagai pemimpin pembelajaran, yaitu mempertimbangkan bagaimana jika ia berada dalam posisi Chokie, ingin diperlakukan dengan penuh pengertian.

Ini terlihat dari tindakan kepala sekolah yang memberikan kesempatan kepada Chokie dengan menunjukkan empati dan kepedulian terhadap situasinya. Kepala sekolah memahami bahwa Chokie membutuhkan dukungan dan kesempatan untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik. 

Keputusan ini menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak bersikap terburu-buru untuk menghukum Chokie, tetapi lebih memilih memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri.

7. Setelah hasil sweeping narkoba, seorang siswi bernama Yesiko ditemukan menyimpan sabu-sabu di dalam tasnya. Meskipun berprestasi dan berkelakuan baik, Yesiko menghadapi tuduhan ini.

Kepala sekolah, ragu terhadap kepemilikan barang terlarang tersebut, bekerjasama dengan polisi dan Badan Narkotika Daerah. 

Melalui program "Say No To Drugs", sekolah berupaya menjamin tidak akan ada korban penggunaan barang terlarang di masa mendatang. Situasi yang dihadapi oleh kepala sekolah dikategorikan sebagai situasi yang berhubungan dengan....

Jawaban saya:

Situasi yang dihadapi oleh kepala sekolah diklasifikasikan sebagai situasi yang terkait dengan a. sekolah sebagai institusi moral.

Alasan:

Kasus Yesiko yang kedapatan menyimpan sabu-sabu merupakan pelanggaran moral yang serius.


Sekolah memiliki tanggung jawab sebagai institusi moral untuk membentuk nilai-nilai moral dan karakter pada siswanya.
Keputusan kepala sekolah untuk menyelesaikan kasus ini bersama dengan kepolisian dan BNN menunjukkan komitmennya terhadap penciptaan lingkungan sekolah yang bebas dari narkoba.


Program Say No To Drugs adalah upaya sekolah untuk mencegah dan mengatasi penyalahgunaan narkoba di sekolah.

8. Dalam rapat pengurus Komite Sekolah di SMA Raya, diputuskan untuk mengadakan karyawisata ke Bali dengan pembiayaan yang dianggap memadai dan dapat dijangkau oleh orang tua siswa.

Siswa telah menabung selama enam bulan untuk mengurangi beban orang tua. Namun, dua minggu sebelum keberangkatan, sekelompok orang tua siswa mendatangi kepala sekolah untuk memprotes kegiatan tersebut. Mereka menganggap karyawisata sebagai penghamburan uang, hanya untuk rekreasi guru-guru, dan membebankan biaya tinggi pada siswa dari keluarga ekonomi lemah. 

Ancaman dilontarkan untuk melaporkan kepada Bupati dan media massa jika kegiatan tersebut tetap dilanjutkan. Berdasarkan kasus di atas, paradigma dilema etika yang terjadi pada SMA Raya adalah ....

Jawaban saya:

Dilema etika yang terjadi pada SMA Raya adalah d. paradigma keadilan lawan rasa kasihan.

Penjelasan:

Keadilan: Panitia dan sebagian orang tua siswa ingin melanjutkan karyawisata

 karena:


Biaya sudah dianggarkan dan disepakati.
Siswa sudah menabung selama 6 bulan.
Panitia sudah mengeluarkan banyak biaya.
Karyawisata bermanfaat bagi pendidikan siswa.


Rasa Kasihan: Namun, sekelompok orang tua siswa keberatan dengan biaya karyawisata karena:


Mereka berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Mereka anggap biaya karyawisata tinggi dan tidak berguna.


Dilema:

Keputusan untuk melanjutkan karyawisata bisa dianggap tidak adil bagi sebagian orang tua siswa yang kurang mampu.


Namun, membatalkan karyawisata juga bisa dianggap tidak adil bagi panitia, siswa yang sudah menabung, dan siswa yang ingin merasakan manfaat pendidikannya.

Itulah perjalanan kita di Bagian 2 dari Postest Modul 3.3. Dari analisis soal dan jawaban yang telah kita lakukan, kita mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana pengelolaan program sekolah dapat menjadi kunci untuk mengembangkan kepemimpinan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. 

Mari kita lanjutkan semangat pembelajaran ini dalam menggapai kesuksesan pendidikan yang lebih besar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun