Azan subuh memecah keheningan, menggiring para pendengarnya untuk bangun dari dunia mimpi ke kehidupan nyata.Â
Dapur menjadi saksi bisu kegiatan sahur, di mana setiap langkah diatur oleh waktu yang terus berjalan.Â
Namun, bagi para ibu rumah tangga yang juga bekerja, sahur bukanlah akhir dari kisahnya, melainkan awal dari perjalanan dua peran yang harus dijalani: peran sebagai ibu dan sebagai pekerja.Â
Dengan semangat yang dipaksa harus berkobar-kobar dan secangkir teh hangat sebagai teman setia, mereka melangkah menuju aktivitas yang menanti, mengejar waktu untuk menyempurnakan peran mereka.
Inilah 5 Aktifitas setelah sahur Ibu rumah tangga yang keesokan harinya harus bekerja:
1. Mengejar Waktu Tidur
Sahur di waktu pre-dawn seringkali meninggalkan rasa kantuk yang masih menyelubungi tubuh.Â
Para ibu ini mencoba menyempatkan diri merebahkan badan sejenak. Mungkin di ruang keluarga dengan alas sofa yang nyaman, atau berbagi ranjang dengan si kecil yang masih terlelap.Â
Tidur singkat ini dianggap sebagai upaya untuk mengisi ulang energi, agar dapat menjalani hari dengan penuh semangat dan optimal.
2. Mempersiapkan Diri
Dengan cekatan, pakaian kerja disiapkan. Seragam rapi disetrika dengan hati-hati, dipadukan dengan jilbab simpel namun tetap elegan.Â
Tak lupa, sedikit riasan natural di wajah untuk menampilkan kesan segar dan profesional. Meski lelah, mereka tetap berusaha mempertahankan semangat dan penampilan yang prima di tempat kerja.
3. Memastikan Keluarga Terurus
Sebelum berangkat, bekal untuk anak-anak pra- sekolah yang belum berpuasa atau puasa hanya setengah hari pun disiapkan dengan teliti. Tas-tas sekolah dirapikan, nasihat dan doa singkat diberikan di kening sang buah hati.Â
Sebotol air mineral dan cemilan sehat tak lupa dimasukkan ke dalam tas, sebagai penanda berbuka bagi si kecil yang baru belajar puasa. Bagi yang memiliki anak yang masih menyusui, barang-barang seperti pompa asi dan botol susu sudah dipersiapkan sejak malam sebelumnya.
4. Membereskan Sisa Sahur
Tak ada keinginan untuk meninggalkan dapur dalam keadaan berantakan. Dengan sigap, mereka mencuci piring dan peralatan memasak bekas sahur.Â
Sisa makanan ditempatkan dalam wadah tertutup, siap untuk dihangatkan kembali saat tiba waktu berbuka puasa. Lantai dapur yang basah pun segera dipel, menghilangkan jejak kesibukan dini hari.
5. Menuju Tempat Kerja
Saatnya tiba untuk berangkat. Dengan membawa serta semangat dan doa, mereka memulai perjalanan menuju tempat kerja. Beradu dengan kendaraan lain di jalanan, namun para ibu pekerja ini tak gentar.Â
Mereka tahu, kepulangan mereka nanti akan disambut dengan kecupan hangat dan cerita seru anak-anak saat berbuka puasa. Ada semangat yang tak terbendung yang terpancar dari para ibu yang luar biasa ini.
Sahur memang menjadi penanda dimulainya ibadah puasa. Namun, bagi para ibu rumah tangga yang juga bekerja, sahur juga menjadi penanda dimulainya perjuangan mereka dalam melakoni dua peran penting. Dengan berkah di balik lelah, mereka menjalankan semua aktivitas tersebut dengan penuh cinta dan tanggung jawab.