Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengukir Senyum di Tengah Kesulitan: Sebuah Refleksi tentang Arti Bersyukur

11 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 11 Maret 2024   08:59 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/Facebook Isur Suryati 

Kehidupan terasa seperti sebuah roda yang terus berputar, kadang kita berada di puncak kebahagiaan, dan kadang kita terjatuh dalam kesulitan yang mendalam.

Namun, di tengah-tengah badai yang mendera, selalu ada secercah cahaya harapan yang dapat kita temukan, dan itulah saat yang tepat untuk mengukir senyum di wajah kita.

Kisah Inspiratif Bu Wiwi, asisten rumah tangga saya

Salah satu contoh nyata tentang kemampuan mengukir senyum di tengah kesulitan adalah kisah Bu Wiwi, seorang ibu rumah tangga dengan enam orang anak. 

Beliau adalah asisten rumah tangga yang membantu mengasuh anak saya yang bungsu.

Meskipun hidup dalam keterbatasan yang cukup besar, Bu Wiwi selalu mampu bersyukur atas apa yang dimilikinya. 

Dia menghadapi hidup dengan senyuman di wajahnya dan selalu siap membantu orang lain tanpa pamrih. Tidak pernah sekali pun dia mengeluh tentang kekurangan dan keterbatasannya.

Kisah Bu Wiwi adalah pelajaran berharga bagi saya. Ia mengingatkan saya bahwa kebahagiaan sejati tidaklah bergantung pada harta atau kekayaan materi. Sebaliknya, kebahagiaan sejati datang dari rasa syukur dan kesederhanaan hati.

Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Dalam kesibukan hidup sehari-hari sebagai seorang ibu dan guru, seringkali saya melupakan untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. 

Saya kadang terjebak dalam pusaran keluhan dan kekhawatiran yang kadang-kadang membuat saya lupa akan betapa berharganya nikmat yang kita miliki.

Namun, setelah berjumpa dengan Bu Wiwi, saya sadar betapa pentingnya bersyukur atas segala hal dalam hidup. 

Saya belajar untuk tidak lagi mengeluh tentang hal-hal kecil dan bersyukur atas setiap nikmat yang Allah berikan. 

Mulai dari udara yang kita hirup, makanan di meja, hingga cahaya matahari yang menerangi hari-hari kita.

Syukur, Pewarna Jiwa

Rasa syukur adalah pewarna jiwa yang mampu memberikan warna baru dalam hidup kita. 

Ketika kita mampu bersyukur atas apa yang telah kita miliki, kita akan merasa lebih tenang dan bahagia dalam menjalani kehidupan ini. 

Syukur juga menjadi pemicu bagi kita untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Tips untuk Mengukir Senyum di Tengah Kesulitan

1. Bersyukur atas apa yang Anda miliki:

 Alihkan fokus Anda pada hal-hal positif dalam hidup, sekecil apapun itu. Jangan biarkan masalah mengaburkan kebahagiaan Anda.
   
2. Berbagi dengan orang lain:

Ketika kita membantu orang lain, bukan hanya mereka yang merasakan kebahagiaan, tetapi juga kita sendiri. Berbagi kebahagiaan akan membuat hati kita lebih lapang dan damai.
   
3. Mencari sisi positif dari setiap situasi:

 Tidak ada masalah atau kesulitan yang terlalu besar jika kita mampu melihatnya dengan sudut pandang yang positif. Setiap kesulitan pasti memiliki hikmah dan pelajaran berharga yang dapat kita petik.
   
4. Melakukan hal-hal yang Anda sukai:

 Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai dan nikmati setiap momennya.
   
5. Berkumpul dengan orang-orang terkasih:

Dukungan dari orang-orang terdekat adalah obat mujarab dalam menghadapi kesulitan. Jangan ragu untuk berbagi cerita dan curhat kepada mereka, karena kadang-kadang, seorang pendengar yang baik sudah cukup untuk meringankan beban yang kita pikul.

Dalam setiap lika-liku kehidupan, selalu ada secercah cahaya harapan yang dapat kita temukan. 

Hal tersebut mengajarkan kita untuk tetap bersyukur dan mengukir senyum di wajah kita, meskipun terjadi kesulitan sekalipun. Kehidupan ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam keluhan dan kekhawatiran.

Sebagai gantinya, mari nikmati setiap momen, bersyukur atas segala nikmat yang kita terima, dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain. 

Itulah kunci untuk mengukir senyum di tengah kesulitan dan menjadikan hidup ini lebih berarti.

#Ramadan bercerita 2024

#Ramadan bercerita 2024 hari 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun