2. Pilihan adalah kebebasan bagi murid untuk memilih dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Memberi pilihan mendukung keterlibatan, minat, dan otonomi murid. Guru dapat memberikan pilihan dengan membuka opsi, memperbolehkan mereka memilih peran, kelompok, tugas, serta cara mendemonstrasikan pemahaman mereka dalam pembelajaran.
3. Kepemilikan dalam pembelajaran mendorong tanggung jawab dan keterlibatan aktif murid. Guru menciptakan kondisi untuk mengembangkan rasa kepemilikan dengan memberi pilihan, menerima umpan balik, dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran serta penilaian diri. Ini menciptakan keterhubungan emosional dan investasi pribadi dalam belajar.
3. Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
a. Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
Kepemimpinan murid mendorong praktik nilai agama, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Murid yang memimpin menunjukkan akhlak yang baik terhadap diri sendiri, sesama, negara, dan alam. Mereka menjadi independen dan mampu memimpin hidup dengan kebajikan universal seperti cinta kasih dan kejujuran.
b. Berkebhinekaan global
Membangun kepemimpinan pada murid melatih pandangan terbuka dan inklusif. Mereka memahami perbedaan, menghargai beragam perspektif, dan mampu beradaptasi di masyarakat multikultural. Keterampilan ini memungkinkan mereka menjadi pemecah masalah yang percaya diri dalam berbagai situasi global.
c. Gotong royong
Menggalakkan kepemimpinan murid melibatkan mereka dalam kerjasama dan interaksi sosial. Ini membentuk sikap gotong royong, di mana mereka berkontribusi dalam masyarakat dan siap membantu yang membutuhkan, kolaboratif untuk kesejahteraan bersama.
d. Mandiri
Mengembangkan kepemimpinan pada murid melatih kemandirian mereka dalam pembelajaran. Mereka mengatur diri sendiri, menetapkan tujuan, dan menunjukkan ketahanan serta adaptasi dalam situasi. Ini membentuk keyakinan diri untuk mengatasi tantangan.