Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

15 Februari 2024   21:24 Diperbarui: 15 Februari 2024   21:34 12950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis aset sekolah dan rancang pemetaan potensi.
Susun program efektif.
Kelola sumber daya sekolah dan pahami karakter warga sekolah.
Libatkan masyarakat.
Optimalkan sumber daya untuk tingkatkan pembelajaran.
Sebagai alternatif:
Kembangkan kerjasama dengan masyarakat.
Buat program fleksibel.
Tingkatkan efisiensi dalam menggali sumber daya.
Manfaatkan lingkungan sekitar.
Tingkatkan pemanfaatan TIK.

8. Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar? Bagaimana pemanfaatannya?

Jawaban:

Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah dapat mengembangkan program efektif dan efisien, seperti kerjasama dengan masyarakat, program fleksibel, dan pemanfaatan TIK. Hal ini memungkinkan siswa memahami kehidupan sekitar dan membentuk pribadi yang terhubung dengan lingkungannya.

Sekolah sebagai Ekosistem

Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dan unsur tidak hidup dalam lingkungan. Sekolah, sebagai ekosistem, melibatkan interaksi antara faktor biotik (seperti murid, kepala sekolah, guru, dan orang tua) dan abiotik (keuangan, sarana, dan lingkungan alam). Keduanya saling memengaruhi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam proses pembelajaran.

Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Approach) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Approach)

Pendekatan berbasis kekurangan/masalah memfokuskan pada hal-hal yang kurang atau tidak berfungsi dalam sebuah konteks, menghasilkan persepsi negatif dan upaya untuk mengatasi kekurangan tersebut. 

Sementara itu, pendekatan berbasis aset mengarah pada pengenalan dan penekanan pada hal-hal yang positif, seperti kekuatan dan potensi, untuk menciptakan kontribusi yang lebih besar dalam mencapai tujuan. 

Ini memunculkan paradigma Inkuiri Apresiatif, yang menekankan penggalian aspek positif sebelum melakukan perubahan. Pendekatan ini memberikan landasan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan organisasi secara berkelanjutan.

Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun