Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan Bijak Socrates: Yang Saya Tahu Hanyalah Saya Tidak Tahu Apa-apa

8 Februari 2024   14:37 Diperbarui: 8 Februari 2024   14:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, sikap terbuka dan rendah hati juga membantu kita menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain karena mereka merasa dihargai dan didengarkan. Terakhir, sikap ini juga mendorong pembelajaran dan pertumbuhan yang berkelanjutan, karena kita selalu siap untuk belajar dan berkembang sebagai individu.

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip "Yang Saya Tahu Hanyalah Bahwa Saya Tidak Tahu Apa-Apa" dapat diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari proses belajar, pengambilan keputusan, hingga refleksi diri. Berikut ini beberapa contoh konkret tentang bagaimana orang-orang menerapkan prinsip-prinsip tersebut:

Dalam proses belajar:

Albert Einstein adalah salah satu contoh yang sangat mencolok dalam menerapkan prinsip ini. Meskipun dia merupakan salah satu fisikawan terbesar sepanjang masa, Einstein selalu menyatakan bahwa dia tidak berhenti belajar. 

Dia terus membaca buku dan artikel ilmiah, serta terbuka terhadap ide-ide baru. Sikap keterbukaan dan kerendahan hati ini memungkinkannya untuk terus mengembangkan pemikiran dan teori-teori baru yang mengubah paradigma fisika.

Contoh lainnya adalah Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan yang terkenal. Meskipun mengalami ancaman dari Taliban dan mendapat banyak tantangan dalam upayanya untuk memperjuangkan hak pendidikan bagi anak perempuan, Malala tidak pernah berhenti belajar. 

Dia terus melanjutkan pendidikannya meskipun dalam kondisi yang sulit, bahkan mendirikan sekolah untuk anak perempuan di Pakistan sebagai wujud nyata dari prinsip "Yang Saya Tahu Hanyalah Bahwa Saya Tidak Tahu Apa-Apa".

Tidak hanya itu, banyak orang tua juga menerapkan prinsip ini dalam proses belajar mereka. Mereka belajar tentang teknologi baru, tren terbaru, dan bahkan cara berpikir yang berbeda dari anak-anak mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi guru bagi anak-anak mereka, tetapi juga belajar dari mereka.

Dalam pengambilan keputusan:

Nelson Mandela adalah salah satu pemimpin dunia yang juga menerapkan prinsip ini dengan baik. Dia selalu berkonsultasi dengan orang lain sebelum membuat keputusan penting. 

Dalam situasi politik yang rumit di Afrika Selatan, dia menyadari bahwa mendengarkan berbagai sudut pandang adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat. Dengan demikian, dia mempraktikkan prinsip keterbukaan dan kerendahan hati dalam kepemimpinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun