Sementara itu, dari segi penggunaan, guru seringkali menghadapi tantangan dalam memanfaatkan game edukasi. Mungkin kurangnya keterampilan yang memadai untuk mengintegrasikan game edukasi secara efektif dalam kurikulum, dan kadang kala, sekolah tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung penggunaan game edukasi.Â
Kesulitan ini dapat mencakup kurangnya pelatihan yang memadai untuk guru atau ketersediaan perangkat dan infrastruktur yang dibutuhkan di lingkungan sekolah.
Kesulitan dalam aspek pengembangan dan penggunaan game edukasi menyoroti perlunya dukungan terus-menerus bagi pengembang, guru, dan sekolah. Pelatihan yang intensif, sumber daya yang memadai, dan inisiatif kolaboratif dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan ini, sehingga potensi game edukasi sebagai alat pembelajaran inovatif dapat dioptimalkan.
Sudut Pandang Guru, peserta didik, dan orang tua
Dari perspektif seorang guru, game edukasi dianggap sebagai alat bantu yang efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran. Kelebihannya terletak pada kemampuannya membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif. Namun, perlu diperhatikan beberapa aspek kunci agar pemanfaatan game edukasi mencapai hasil optimal.
Pertama, kesesuaian materi merupakan faktor krusial. Guru harus memastikan bahwa materi yang disajikan dalam game edukasi sejalan dengan kurikulum yang berlaku. Keterlibatan guru dalam menentukan dan memilih game yang relevan dapat memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai.
Selain itu, ketersediaan sumber daya menjadi hal penting. Guru perlu memastikan bahwa peserta didik memiliki akses yang memadai ke perangkat lunak atau perangkat keras yang dibutuhkan. Ini termasuk memastikan bahwa sekolah memiliki infrastruktur teknologi yang memadai.
Keterampilan guru dalam mengimplementasikan game edukasi juga memegang peran kunci. Pelatihan dan dukungan yang memadai diperlukan untuk memastikan bahwa guru dapat memanfaatkan potensi penuh dari game edukasi, termasuk memahami cara mengintegrasikan permainan ke dalam kurikulum dengan efektif.
Sementara itu, dari sudut pandang peserta didik, game edukasi dianggap sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan. Meskipun begitu, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memahami tujuan pembelajaran yang terkandung dalam permainan.
Disarankan untuk berlatih secara teratur agar hasil pembelajaran optimal dapat dicapai, dan menjaga keseimbangan antara bermain game edukasi dan kegiatan belajar konvensional.
Dari sudut pandang orang tua, game edukasi dianggap sebagai alat bantu yang dapat membantu anak-anak mereka dalam proses pembelajaran.Â