Dalam perjalanan pendidikan anak, kedekatan pertama tidak hanya terjalin di sekolah. Ibu Eltri adalah salah satu contoh inspiratif bagaimana kurikulum merdeka menjadi hasil kolaborasi ajaib antara sekolah, orang tua, dan anak. Artinya, peran pendidikan anak tidak hanya terbatas pada ruang kelas, melainkan juga melibatkan kontribusi berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat.
Ibu Eltri Enggar, seorang orang tua murid di KB Bintang Ceria Malang, Jawa Timur, telah menjadi sosok inspiratif dalam menemukan solusi pendidikan yang efektif untuk anaknya melalui kurikulum merdeka. Keterlibatan aktifnya dalam mendampingi anaknya selama pandemi Covid-19 tidak hanya mencerminkan peran sekolah, tetapi juga melibatkan kolaborasi berkelanjutan antara sekolah, orang tua, dan anak.
1. Kedekatan Pertama dengan Anak
Memahami bahwa kedekatan pertama seorang anak adalah dengan orang tua, Ibu Eltri Enggar aktif menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah dan guru. Kesadaran ini memungkinkan anaknya menerima dukungan optimal dalam pengembangan, baik dari segi akademik maupun non-akademik.
2. Kolaborasi Efektif dengan Sekolah
Ibu Eltri Enggar tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berkolaborasi dengan sekolah untuk mendampingi anaknya. Melibatkan sekolah dalam proses pendidikan anaknya memberikan dukungan lebih luas dan konsisten, menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik.
3. Mendampingi anaknya untuk berkembang
Dalam perjalanan mendampingi anaknya, Ibu Eltri Enggar tidak hanya fokus pada aspek akademik. Ia juga aktif dalam mendampingi anaknya untuk berkembang, memastikan bahwa kebutuhan khusus anaknya diakomodasi sehingga pendidikan yang diterima sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Komunitas
Ibu Eltri Enggar menjadikan sumber daya komunitas sebagai salah satu kunci keberhasilan. Dengan membangun jaringan dengan organisasi dan lembaga di desanya, ia mampu memanfaatkan dukungan tambahan dalam pengembangan anaknya, mengakui bahwa kolaborasi melibatkan seluruh komunitas.
Kunci keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka adalah adanya kolaborasi yang apik antara sekolah, orang tua, dan anak. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan, agar Kurikulum Merdeka bisa sukses dan menghasilkan generasi yang selamat dan bahagia di masa depan.
1. Koordinasi yang Baik:
Kunci utama keberhasilan kurikulum merdeka terletak pada koordinasi yang baik antara institusi pendidikan dan keluarga. Seiring dengan perkembangan zaman, kebijakan pemerintah turut menyoroti pentingnya pola pengajaran yang melibatkan keterlibatan orang tua. Dengan koordinasi yang baik, pertumbuhan anak dapat didukung secara menyeluruh.
2. Keterampilan Guru yang Efektif:
Guru yang dilengkapi dengan keterampilan, kesadaran, dan motivasi akan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua. Komunikasi yang lancar antara guru dan orang tua tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang positif, tetapi juga membantu dalam memahami dan mendukung pengembangan anak di sekolah.
3. Program Kelompok Kuliah Lanjut:
Di Indonesia, sejumlah kelompok kuliah memiliki kekhawatiran terhadap pengalaman belajar di luar ruang kelas. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan pada pengembangan anak di luar ruang kelas dan meningkatkan keterlibatan anak dengan kurikulum sekolah. Inovasi ini membuka pintu bagi pembelajaran yang lebih holistik.
4. Pengembangan Karakter Berbasis Kolaborasi:
Pendidikan moral dan karakter anak menjadi lebih kuat ketika didasarkan pada kolaborasi antara biaya sekolah, orang tua, dan komunitas. Dalam upaya bersama, orang tua dan sekolah bekerja sama untuk membentuk karakter anak, menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat.
5. Pengujian dari Saluran Lain:
Banyak orang tua merasa bahwa sistem pendidikan saat ini belum memberikan dukungan yang cukup pada anak-anak mereka. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara sekolah dan orang tua menjadi kunci untuk memastikan anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan anak, penting bagi semua pihak terlibat untuk memahami bahwa peran pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Melalui kurikulum merdeka dan kolaborasi yang kokoh antara sekolah, orang tua, dan anak, kita dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri dan kemandirian. Ibu Eltri adalah bukti nyata bahwa ketika semua elemen ini bersatu, keajaiban pendidikan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H