Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Naskah Coaching Guru Penggerak 2023: Menerapkan Model TIRTA dalam Proses Coaching

24 November 2023   06:55 Diperbarui: 24 November 2023   06:58 42187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi coachinghttps://www.pexels.com/photo/women-in-hijab-sitting-while-having-conversation-8938287/


Artikel ini adalah catatan tugas saya dalam program guru penggerak angkatan 9. Ijin berbagi, ya. Saya ingin mendiskusikan penerapan model TIRTA dalam proses coaching sebagai pendekatan yang terarah dan bermakna untuk membantu guru penggerak mencapai tujuan optimal. Dengan fokus pada langkah-langkah TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab), naskah ini memberikan panduan praktis bagi guru penggerak yang ingin meningkatkan keterampilan coaching mereka.

Dalam dunia pendidikan, peran seorang guru penggerak tidak hanya terbatas pada penyampaian materi, melainkan juga melibatkan pengembangan potensi siswa melalui proses coaching. Salah satu model coaching yang dapat digunakan adalah model TIRTA, yang memberikan langkah-langkah terstruktur untuk mencapai hasil yang optimal.

Model TIRTA

1. Tujuan (T):
Langkah pertama dalam coaching adalah menetapkan tujuan. Guru penggerak perlu mengajukan pertanyaan yang mendalam kepada coachee untuk membantu mereka mengidentifikasi tujuan sesi coaching dan menetapkan ukuran keberhasilan yang jelas.

2. Identifikasi (I):
Sebagai fasilitator, guru penggerak membantu coachee mengidentifikasi masalah atau hambatan yang perlu diatasi. Pendekatan ini melibatkan teknik tanya jawab dan refleksi untuk memperjelas situasi yang dihadapi coachee.

3. Rencana Aksi (R):
Guru penggerak bersama coachee merancang rencana aksi konkret dengan menentukan langkah-langkah spesifik untuk mencapai tujuan. Pertanyaan mengenai strategi, prioritas, dan peran coachee digunakan untuk memastikan rencana tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif.

4. Tanggung Jawab (TA):
Tanggung jawab menjadi fokus pada langkah terakhir. Guru penggerak membimbing coachee untuk mengkomitmenkan diri terhadap rencana aksi yang telah dibuat. Ini melibatkan pertanyaan mengenai siapa yang dapat membantu, bagaimana menjaga komitmen, dan langkah-langkah tindak lanjut.

Hambatan dalam Proses Coaching


Naskah ini juga mengidentifikasi beberapa hambatan yang mungkin dihadapi dalam proses coaching, seperti kurangnya pemahaman dan komunikasi, kurangnya fokus pada pemaparan coachee, dan kurangnya keterampilan mendengar aktif. Guru penggerak diingatkan untuk mengembangkan keterampilan coaching seperti membangun dasar proses coaching, membangun hubungan baik, berkomunikasi, dan memfasilitasi pembelajaran.

Contoh Naskah Dialog Coach dan Coachee saat proses Coaching

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun