Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mulai dari Diri Modul 2.3 Coaching dan Supervisi Akademik

18 November 2023   19:54 Diperbarui: 18 November 2023   20:20 19747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Coaching dan Supervisi akademikhttps://www.pexels.com/photo/person-in-black-pants-and-black-shoes-sitting-on-brown-wooden-chair-4101143/

Modul 2.3 "Coaching dan Supervisi Akademik: Mulai Dari Diri" adalah sumber pembelajaran bagi Calon Guru Penggerak (CGP) yang bertujuan membentuk mereka menjadi pendidik berkualitas dan berkarakter. 

Modul ini mengupas pengalaman observasi dan supervisi akademik, mengeksplorasi perasaan saat diobservasi, tindakan pasca-observasi, serta proses supervisi akademik yang ideal. 

Menyajikan pertanyaan reflektif seperti, "Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?" dan memberikan panduan jika CGP menjadi kepala sekolah yang melakukan supervisi. 

Artikel ini adalah catatan tugas saya sebagai CGP angkatan 9. Tulisan ini berisi jawaban-jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan reflektif dari Modul 2.3, ijin berbagi, ya.

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan  keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan


Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri


1.Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?


Jawaban Saya:
Saat diobservasi, perasaan yang timbul dalam diri saya adalah campuran antara ketegangan dan antusiasme. Saya merasa tegang karena ingin memberikan yang terbaik dalam pembelajaran dan berinteraksi dengan murid, serta khawatir akan melakukan kesalahan atau menerima kritikan. 

Namun, sekaligus, rasa bersemangat muncul karena observasi memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik konstruktif dan peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya. 

Saya menyadari bahwa tegangan tersebut juga dapat menjadi dorongan positif untuk terus berkembang sebagai pendidik. Dalam kesempatan ini, saya memandang observasi sebagai langkah penting dalam perjalanan peningkatan diri dan kualitas pengajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun