Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mocaf, Tepung Singkong yang Lebih Baik untuk Kesehatan dan Pertanian Berkelanjutan

16 Oktober 2023   20:10 Diperbarui: 16 Oktober 2023   20:15 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga bulan menjelang musim kemarau tahun ini, saya memutuskan untuk menanam singkong sebagai bagian dari persiapan saya menghadapi musim 'paceklik', kalau kata orang tua jaman dahulu. Alasannya sangat sederhana: saya sangat menyukai makan dengan lalap daun singkong yang direbus hingga empuk, ikan asin, dan sambal terasi. Selain itu, saya juga sangat menyukai daun singkong yang dimasak dengan kuah santan. Kelebihan daun singkong tidak terbatas pada rasa enaknya, tetapi juga manfaat kesehatannya.

Mengapa saya begitu menyukai daun singkong? Jawabannya sederhana: saya menderita anemia atau darah rendah. Darah rendah dapat membuat saya merasa lemah dan lesu. Dalam pencarian solusi yang efektif dan terjangkau untuk mengatasi masalah ini, daun singkong adalah pilihan yang paling tepat. Daun singkong mengandung zat besi yang tinggi, yang sangat diperlukan bagi penderita anemia. Makan daun singkong secara teratur membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi sel darah merah dan memerangi anemia.

Di musim kemarau ini, saya memutuskan untuk menanam singkong di kebun saya. Ini adalah langkah yang cerdas mengingat harga beras yang sedang meroket. Singkong dapat menjadi alternatif yang baik sebagai makanan pokok. Saya dapat mengolahnya menjadi berbagai penganan yang lezat, seperti keripik singkong, singkong rebus, atau bahkan singkong goreng. Selain itu, saya juga dapat menjadikan singkong sebagai sumber bahan pangan yang lebih terjangkau dan berkelanjutan selama musim kemarau.

Dengan menanam singkong, saya berharap bisa menikmati makanan favorit saya, yaitu lalap daun singkong, dan pada saat yang sama, mengatasi masalah kesehatan saya. Selain itu, singkong juga memberikan solusi untuk masalah harganya yang meroket di pasaran. Singkong adalah tanaman yang kuat dan tahan kekeringan, sehingga merupakan pilihan yang baik untuk musim kemarau ini. Saya sangat bersemangat untuk menikmati hasil panen singkong saya dan mengolahnya menjadi hidangan lezat sepanjang musim kemarau.


Ngomong-ngomong soal singkong, mungkin Anda juga tidak asing dengan nama tumbuhan yang satu ini. Singkong adalah makanan pokok di berbagai negara tropis, seperti Indonesia. Tapi tahukah Anda bahwa ada jenis tepung singkong yang lebih unggul dalam hal kualitas dan manfaat? Itu disebut Mocaf, singkatan dari Modified Cassava Flour (Tepung Singkong yang Dimodifikasi).

Apa Itu Mocaf?

Mocaf adalah produk tepung yang dibuat dari singkong yang telah melalui serangkaian proses modifikasi. Modifikasi ini dilakukan untuk menghilangkan racun sianida yang secara alami terdapat pada singkong dan meningkatkan kualitas tepung. Dengan kata lain, Mocaf adalah varian lebih aman dan lebih bergizi dari tepung singkong biasa.

Komposisi Mocaf

Proses pembuatan Mocaf melibatkan beberapa tahap yang menjadikan tepung ini lebih baik. Berikut adalah tahapan utamanya:

Singkong Berkualitas: Singkong yang digunakan dalam pembuatan Mocaf harus berkualitas baik. Biasanya, singkong ini dipilih dengan hati-hati.

Pencucian: Singkong dicuci dengan baik untuk menghilangkan kotoran dan sisa racun sianida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun