Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

10 Oktober 2023   19:47 Diperbarui: 10 Oktober 2023   20:11 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aksi nyata modul 1.4 budaya positif (Dok.Pribadi)

Dalam mengenalkan konsep disiplin positif, guru memainkan peran penting dalam membantu siswa memahami pentingnya aturan, tanggung jawab, dan perilaku yang baik. Mereka mengajarkan siswa untuk menghormati peraturan sekolah dan norma-norma sosial, serta mengenalkan konsekuensi positif dari perilaku yang baik.

7. Membiasakan Program-Program Positif

Selain langkah-langkah sebelumnya, penting juga untuk memperkenalkan dan membiasakan program-program positif dalam lingkungan sekolah. Program-program ini termasuk upacara bendera dengan petugas upacara bergantian setiap kelas, literasi membaca buku, literasi digital, literasi Kitab Suci, tausiyah, sholat dhuha berjamaah, serta kegiatan sarapan bersama. Memperkenalkan dan menjadwalkan program-program ini dapat membantu membentuk kebiasaan positif di antara siswa dan staf sekolah.

Upacara bendera dengan petugas upacara dari tiap kelas memberikan siswa kesempatan untuk bertanggung jawab dan berkolaborasi dalam mengatur dan melaksanakan upacara bendera. Hal ini mengajarkan nilai-nilai seperti kepemimpinan, kedisiplinan, dan rasa hormat terhadap simbol-simbol nasional.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi
Program literasi membaca buku, literasi digital, dan literasi Kitab Suci merangsang minat baca dan pemahaman siswa terhadap berbagai jenis literatur. Ini tidak hanya mengembangkan keterampilan membaca dan penulisan, tetapi juga membantu siswa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam bahan bacaan tersebut.

Kegiatan seperti tausiyah dan sholat dhuha berjamaah membentuk kesadaran spiritual di antara siswa. Mereka belajar nilai-nilai agama dan etika yang mendorong perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi
Kegiatan sarapan bersama memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi sosial, membangun hubungan yang kuat, dan memulai hari dengan energi positif. Ini juga mengajarkan pentingnya makan sehat dan kebersamaan dalam membangun budaya positif.
Dok.Pribadi
Dok.Pribadi
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sekolah dapat menciptakan budaya positif yang kuat, yang pada gilirannya akan meningkatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Budaya positif ini akan membantu mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, pendidikan akan menjadi alat yang lebih efektif dalam membentuk manusia yang lebih baik dan masyarakat yang lebih positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun