Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 1.4. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal

2 Oktober 2023   13:05 Diperbarui: 2 Oktober 2023   13:08 10294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi unjuk kabisa kaulinan tradisional (Dok.Pribadi)

Terakhir, orang dewasa tidak memiliki hak untuk memaksa individu untuk melakukan sesuatu. Pemaksaan hanya akan menyebabkan permusuhan dan tidak akan membangun hubungan pendidikan yang sehat.


Dalam konteks ini, Teori Kontrol menggarisbawahi pentingnya pemahaman bahwa setiap tindakan yang diambil oleh individu memiliki tujuan, bahkan jika tujuan tersebut tidak selalu disukai oleh orang lain. Ini juga menyoroti pentingnya mengubah paradigma dari pemaksaan eksternal ke pengendalian internal.


Disiplin Positif dalam Pendidikan


Ketika kita berbicara tentang Disiplin Positif dalam pendidikan, kita merujuk pada aturan dan tindakan yang bertujuan untuk mengontrol perilaku siswa. Namun, perbedaan utama adalah bahwa pendekatan ini fokus pada penggunaan strategi yang positif dan mendukung perkembangan karakter yang baik.


Diane Gossen, seorang ahli dalam bidang ini, menyatakan bahwa asal kata "disiplin" adalah "belajar". Ini menunjukkan bahwa disiplin seharusnya bukan tentang menghukum, tetapi tentang membimbing siswa untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan belajar dari pengalaman tersebut. Dalam pendekatan Disiplin Positif, siswa diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan belajar dari kesalahan mereka.


Nilai-Nilai Kebajikan Universal


Seiring dengan konsep Disiplin Positif, modul ini juga membahas Nilai-Nilai Kebajikan Universal. Nilai-nilai ini adalah prinsip-prinsip moral yang diakui secara luas tanpa memandang latar belakang individu, budaya, atau agama. Beberapa nilai-nilai kebajikan yang umum meliputi kejujuran, keadilan, rasa tanggung jawab, empati, dan banyak lagi.


Salah satu contoh yang sangat menarik adalah "Profil Pelajar Pancasila," yang memiliki enam pilar karakter yang mencakup nilai-nilai kebajikan seperti mandiri, berpikir kritis, dan kreatif. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kebajikan dapat menjadi dasar yang kuat dalam membentuk karakter individu dalam berbagai konteks budaya dan pendidikan.


Peran Guru dalam Mengajarkan Nilai-Nilai Kebajikan


Sebagai pendidik, kita memiliki peran yang sangat penting dalam mengajarkan nilai-nilai kebajikan kepada siswa. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan memberikan contoh yang baik. Guru yang menunjukkan nilai-nilai kebajikan dalam tindakan dan perilaku mereka akan menjadi panutan yang kuat bagi siswa.

Ilustrasi memberikan apresiasi positif (Dok.Pribadi)
Ilustrasi memberikan apresiasi positif (Dok.Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun