Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mulai dari Diri Modul 1.4. Budaya Positif

6 Oktober 2023   16:49 Diperbarui: 6 Oktober 2023   16:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, Assalamualaikum! Saya Isur Suryati, S.S., dan saya sangat senang bisa bertemu kembali dalam Modul 1.4 tentang "Mulai Diri dalam Budaya Positif." Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada fasilitator kami, Bapak Jimmy Agustian Hartolo, dan pengajar praktik kami, Ibu Siti Sundari, S.Pd., yang telah membimbing kami dalam perjalanan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 langkah menuju budaya positif di sekolah berdasarkan pembelajaran dari modul ini.

Pahami Urgensi Budaya Positif di Sekolah

Menurut Ki Hajar Dewantara, budaya positif sangat penting dalam dunia pendidikan. Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan bahwa menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah mirip dengan menanam pohon oleh seorang petani. Pendekatan ini menegaskan bahwa pendidik memiliki kewajiban besar dalam mengubah lingkungan sekolah menjadi tempat yang penuh kebaikan dan positivitas.

Jadilah Teladan

Sebagai pendidik, menjadi teladan bagi murid adalah langkah awal menuju budaya positif. Guru harus menunjukkan karakter yang baik kepada murid-muridnya. Bagaimana guru berperilaku dan bersikap akan memengaruhi sikap dan perilaku murid.

Bangkitkan Semangat Belajar

Bagian dari Trilogi Ki Hajar Dewantara adalah "Ing Madya Mangun Karsa," yang mengajarkan kita untuk membangkitkan semangat belajar. Guru harus menciptakan pembelajaran yang inovatif agar murid-murid merasa termotivasi dan bersemangat dalam belajar.

Dorong Bakat dan Minat

"Tut Wuri Handayani" mengajarkan kita untuk memberikan dorongan dari belakang, mendorong murid untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Guru dapat membantu murid untuk mengembangkan potensinya dalam berbagai aspek, termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Hubungan Positif dengan Pembelajaran

Hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid sangat erat. Ketika guru menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, guru akan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini menciptakan budaya positif di kelas maupun di sekolah.

Penerapan Disiplin yang Efektif

Di sekolah, disiplin adalah hal yang sangat penting. Sekolah harus memiliki aturan yang jelas dan efektif. Pencatatan pelanggaran dan pemberian hukuman yang sesuai akan membantu menjaga disiplin di sekolah. Namun, tantangan seperti keterlambatan masih perlu diatasi.

Mewujudkan Kelas Impian

Bagaimana kita bisa mewujudkan kelas impian? Apa yang diperlukan untuk menciptakan kelas yang aman dan nyaman bagi semua warga kelas? Untuk mewujudkan kelas impian, kita harus:

Membuat pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada murid.
Membuat warga kelas merasa memiliki kelas mereka sendiri dan bertanggung jawab terhadapnya.
Memberikan tanggung jawab kepada semua warga kelas untuk menjaga ketertiban kelas.
Harapan pada Diri Sendiri sebagai Pendidik

Setelah mempelajari modul ini, harapan saya adalah dapat menumbuhkan dan memelihara budaya positif di sekolah dimulai dari diri saya sendiri. Saya ingin agar guru dan murid selalu merasa aman dan nyaman di sekolah.

Harapan pada Murid-Murid

Saya berharap setelah mempelajari modul ini, murid-murid saya dapat menjadi lebih disiplin dan membudayakan karakter positif di kelas dan di sekolah. Saya juga berharap mereka dapat memelihara budaya positif yang sudah ada.

Manfaat dari Modul Ini

Manfaat yang saya harapkan dari modul ini adalah dapat menciptakan budaya positif di kelas dan di sekolah, di mana guru dan murid dapat menjalin komunikasi yang baik. Saya ingin sekolah menjadi tempat yang menyenangkan, aman, dan menjadi rumah kedua bagi semua yang terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanan belajar ini, saya telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam modul ini dengan penuh keyakinan. Saya percaya bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip budaya positif yang telah saya pelajari, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Saya berterima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam modul ini, terutama kepada Bapak Jimmy Agustian Hartolo dan Ibu Siti Sundari, S.Pd., yang telah menjadi pembimbing kami. Semoga apa yang telah kami pelajari dapat kami aplikasikan dengan baik di sekolah kami masing-masing.

Terima kasih atas perhatian dan kesempatan ini. Mari bersama-sama menciptakan budaya positif dalam dunia pendidikan kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun