Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 1.3. Inkuiri Apresiatif dan Tahapan BAGJA

19 September 2023   20:28 Diperbarui: 19 September 2023   20:31 18352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Eksplorasi Konsep Modul 1.3 (Dok.Pribadi)

Halo, Sahabat Kompasiana yang ceria! Hari ini, saya akan berbicara tentang sesuatu yang sangat menarik, yaitu "Inkuiri Apresiatif." Tenang saja, saya akan menjelaskan semuanya dengan bahasa yang mudah dimengerti, ya!

Apa Itu Inkuiri Apresiatif?

Inkuiri Apresiatif adalah cara spesial untuk membuat perubahan yang baik. Ini adalah cara kita bekerja sama untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Pendekatan ini berfokus pada hal-hal baik dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dan semua orang di dalamnya.

Inkuiri Apresiatif diciptakan oleh seseorang yang hebat bernama David Cooperrider. Beliau menggunakan pikiran positif dan cara berpikir positif untuk menciptakan Inkuiri Apresiatif ini. Kita semua bisa belajar banyak hal baik darinya.

Inkuiri Apresiatif (IA) adalah paradigma penting dalam mencapai visi sekolah impian dan menggerakkan perubahan. Seperti seorang pelari yang memerlukan peralatan, IA adalah alat olahraga intelektual kita. Ini adalah pendekatan kolaboratif yang mendorong kekuatan individu dan organisasi.

David Cooperrider, pemikir utama di balik IA, mengungkapkan bahwa IA membebaskan inovasi, menyatukan orang, dan melampaui manajemen perubahan konvensional yang mengejar masalah. IA memanfaatkan prinsip psikologi positif dan pendidikan positif, menemukan kekuatan dalam setiap orang dan organisasi. Ini memulai dengan menghargai prestasi dan aset yang telah ada sebelum merancang perubahan.

IA adalah filosofi kolaboratif yang mengungkap potensi positif dalam masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ini sejalan dengan pandangan Peter Drucker, yang menekankan pentingnya penyelarasan kekuatan dalam kepemimpinan dan manajemen. Dengan memfokuskan pada positif, IA memperkuat sumber daya manusia dan memacu pertumbuhan berkelanjutan. Dalam dunia yang membutuhkan penglihatan positif, IA adalah alat untuk mencapai garis finish visi impian kita.

Ilustrasi proses inkuiri (dok.Pribadi)
Ilustrasi proses inkuiri (dok.Pribadi)

Manajemen perubahan positif di sekolah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Roland Barth menggarisbawahi bahwa perubahan yang berkelanjutan berasal dari internal sekolah. Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) atau BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi) adalah metode yang efektif.

IA memulai proses dengan mengidentifikasi aspek positif yang sudah ada di sekolah, mempertahankan mereka, dan mengintegrasikan ke dalam visi sekolah. Ini melibatkan pertanyaan yang memotivasi seperti mengenai prestasi siswa dan praktik baik guru.

BAGJA membantu sekolah merencanakan perubahan berdasarkan apresiasi terhadap apa yang sudah berhasil. Ini menciptakan lingkungan yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan sekolah yang berkelanjutan.

Langkah-Langkah dalam Inkuiri Apresiatif

Ada beberapa langkah yang kita lakukan dalam Inkuiri Apresiatif untuk membuat perubahan yang baik, Langkah tersebut dinamakan BAGJA. Bagja dalam bahasa Sunda artinya bahagia. 

Tahapan "Bagja" dalam Inkuiri Apresiatif adalah serangkaian langkah penting yang digunakan untuk menciptakan perubahan positif dalam lingkungan, termasuk di sekolah. 


Bagja Satu: Buat Pertanyaan
Pada tahap ini, kita memulai dengan membuat pertanyaan tentang hal-hal positif dan kekuatan yang ada dalam lingkungan kita, terutama di sekolah. Tujuannya adalah untuk memahami aspek-aspek yang sudah baik dan kuat dalam lingkungan tersebut. Pertanyaannya bisa seperti, "Apa yang membuat kita bahagia di sekolah?" Pertanyaan ini membantu kita fokus pada elemen-elemen positif di sekolah.

Bagja Dua: Ambil Pelajaran
Setelah kita membuat pertanyaan dan menggali informasi positif, langkah berikutnya adalah belajar dari hal-hal baik yang telah kita temukan. Ini adalah saat kita mencoba memahami pelajaran yang dapat kita ambil dari kebaikan tersebut. Kita berpikir tentang pelajaran dan inspirasi yang dapat kita peroleh dari situasi tersebut.

Bagja Tiga: Jabarkan Rencana
Tahap ini melibatkan perencanaan untuk menciptakan perubahan positif berdasarkan temuan dan pelajaran yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. Rencana ini mencakup langkah-langkah konkret yang akan kita ambil untuk meningkatkan lingkungan atau situasi yang ada. Kita memikirkan tindakan-tindakan yang dapat kita lakukan untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

Bagja Empat: Gali Mimpi

Jadi, dalam tahapan "Bagja," yang termasuk "Gali Mimpi," kita memulai dengan membuat pertanyaan, memahami pelajaran dari hal-hal positif, merencanakan perubahan, dan akhirnya, melaksanakan rencana tersebut. Tahapan ini membantu kita mengarahkan perubahan dengan fokus pada kekuatan dan nilai-nilai positif yang ada dalam lingkungan kita, termasuk di sekolah.
Peran Guru dalam Inkuiri Apresiatif

Bagja Lima: Melaksanakan Rencana
Langkah terakhir adalah melaksanakan rencana-rencana yang telah kita buat. Di sini, kita bekerja keras untuk menjalankan rencana-rencana tersebut agar perubahan yang kita harapkan dapat menjadi kenyataan. Ini melibatkan usaha konkret dan kerja sama untuk mewujudkan visi perubahan yang telah dirancang.

Sekarang, mengapa Inkuiri Apresiatif ini penting di sekolah? Karena guru-guru punya peran penting dalam membuat kita, para murid, menjadi lebih baik. Mereka bisa melakukan hal-hal seperti:

Menerapkan Pembelajaran yang Berpihak pada Murid
Mereka membantu kita belajar dengan cara yang kita suka dan nyaman.

Menggali Potensi pada Diri Murid
Mereka membantu kita menemukan kekuatan dan bakat yang kita miliki.

Menciptakan Suasana Kelas yang Menyenangkan dan Bermakna
Mereka membuat kita merasa senang dan bahagia belajar di sekolah.

Menumbuhkan Motivasi Dari Dalam (Intrinsik) pada Siswa
Mereka membuat kita ingin belajar lebih banyak dan menjadi lebih baik.

Langkah-Langkah untuk Membuat Perubahan yang Baik

Setelah kita tahu peran guru, kita bisa melakukan langkah-langkah konkret untuk membuat perubahan yang baik di sekolah. Ini langkah-langkahnya:

Menyusun Rencana Perubahan
Kita membuat rencana tentang apa yang ingin kita ubah di sekolah.

Memahami Kekuatan yang Ada
Kita pikirkan kekuatan apa yang sudah ada di sekolah kita.

Mengevaluasi Hal Positif yang Ada
Kita lihat semua hal baik yang sudah terjadi dan kita pelajari dari mereka.

Berkolaborasi dengan Semua Pihak
Kita bekerja sama dengan semua orang yang peduli dengan sekolah kita.

Meminta Dukungan dari Semua Pihak
Kita minta bantuan dan dukungan dari teman-teman, guru, orang tua, dan semua yang bisa membantu.

Melakukan Pendekatan Psikologi Positif
Kita berpikir positif dan optimis dalam melakukan perubahan.

Jadi, begitulah, Sahabat Kompasiana yang ceria, Inkuiri Apresiatif adalah cara yang baik untuk membuat perubahan yang baik di sekolah. Semoga kita semua bisa membuat sekolah kita menjadi tempat yang lebih baik untuk belajar dan tumbuh bersama. Terima kasih sudah mau singgah untuk membaca, dan selamat belajar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun