Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunitas Belajar: Wadah Kolaborasi dan Pengembangan Guru di Kurikulum Merdeka

29 Agustus 2023   10:47 Diperbarui: 29 Agustus 2023   10:51 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kita berbicara tentang komunitas belajar, maka yang akan tergambar dalam otak kita adalah sekumpulan orang yang memiliki minat dan keinginan yang sama untuk mempelajari suatu hal secara lebih mendalam. 

Komunitas belajar memang merupakan kelompok guru, staf pendidikan, dan pengajar lain yang berbagi semangat dan kepedulian terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi rutin dalam suatu wadah di mana mereka secara aktif terlibat. 

Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, peran komunitas belajar menjadi sangat penting karena mendukung guru, staf pendidikan, dan pengajar lainnya dalam mengatasi berbagai tantangan pembelajaran yang muncul saat menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan kurikulum yang memberikan kebebasan yang lebih besar kepada guru dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada pembelajaran yang aktif, berarti, dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para guru, staf pendidikan, dan pengajar lainnya. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui komunitas belajar.

Pengalaman guru yang mengikuti komunitas belajar

Berikut adalah hasil wawancara saya dengan Ibu Rini, beliau merupakan seorang pendidik di tingkat Sekolah Dasar dengan pengalaman mengajar selama 10 tahun. 

"Di tahun 2023, saya memutuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di ruang kelas saya. Saya sadar bahwa menerapkan Kurikulum Merdeka memerlukan persiapan matang, terutama dari sisi kemampuan sebagai guru."


Demi meningkatkan kompetensinya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Bu Rini memilih untuk bergabung dalam Komunitas Belajar. Komunitas Belajar yang beliau ikuti merupakan wadah bagi para guru SD di wilayahnya, yakni Kabupaten Sumedang.

"Di dalam Komunitas Belajar ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Kurikulum Merdeka. Mulai dari pemahaman filosofi dan prinsipnya, hingga penerapannya dalam dunia nyata. Berbagai strategi pembelajaran juga saya pelajari untuk diterapkan dalam Kurikulum Merdeka."

Tak hanya berfokus pada pembelajaran, tetapi Bu Rini juga bisa berbagi pengalaman dengan sesama rekan guru di Komunitas Belajar. Diskusi dengan mereka mengenai kendala-kendala yang muncul saat menerapkan Kurikulum Merdeka menjadi sangat berharga bagi beliau.

"Dalam perjalanan bersama Komunitas Belajar, saya merasa lebih siap untuk menjalankan Kurikulum Merdeka. Semangat saya dalam belajar dan mengembangkan diri juga semakin berkobar. Salah satu momen berharga yang saya alami adalah ketika saya berbagi kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Rekan-rekan guru dalam Komunitas Belajar memberikan saran serta dukungan yang luar biasa, yang sangat membantu saya."

Dari pengalaman ini,kita menyadari bahwa ternyata Komunitas Belajar sungguh berperan penting dalam mendukung pengajaran dengan Kurikulum Merdeka. Tempat ini menjadi ruang bagi guru untuk belajar bersama, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi demi peningkatan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

Komunitas Belajar: Wadah Kolaborasi dan Pengembangan Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan otonomi yang lebih besar kepada guru dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang aktif, bermakna, dan berorientasi pada kebutuhan siswa.

Penerapan Kurikulum Merdeka membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui komunitas belajar.

Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.

Komunitas belajar memiliki peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu:

Menjadi wadah belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka. Komunitas belajar dapat menjadi tempat bagi guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya untuk belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka, mulai dari filosofi, prinsip, hingga implementasi.

Mendorong diskusi solusi dan berbagi praktik baik. Komunitas belajar dapat menjadi platform bagi guru dan para profesional pendidikan untuk berdiskusi mengenai berbagai tantangan pembelajaran yang muncul ketika Kurikulum Merdeka diterapkan. Di samping itu, komunitas belajar juga dapat menjadi tempat berbagi praktik terbaik yang telah terbukti efektif dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Mendukung kolaborasi dalam pengembangan materi pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Komunitas belajar dapat menjadi wadah bagi guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya untuk berkolaborasi dalam mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Manfaat komunitas belajar bagi guru antara lain:

Meningkatkan kompetensi dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Melalui komunitas belajar, guru memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi dalam menerapkan pendekatan Kurikulum Merdeka.

Mendapat dukungan dari rekan sejawat. Komunitas belajar menyediakan tempat di mana guru dapat saling mendukung dan berbagi pengalaman dalam mengatasi tantangan yang timbul dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Meningkatkan motivasi. Melalui interaksi dengan sesama anggota komunitas, guru dapat memperoleh motivasi dan semangat tambahan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik.

Berikut adalah contoh peran dan manfaat komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka:

Komunitas belajar dapat membantu guru memahami filosofi dan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Hal ini penting agar guru dapat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan tepat dan sesuai dengan tujuannya.

Komunitas belajar dapat membantu guru mengatasi tantangan yang muncul dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Misalnya, kesulitan dalam mengembangkan materi pembelajaran, kesulitan dalam menggunakan asesmen formatif, atau kesulitan dalam melibatkan orang tua dalam pembelajaran.

Komunitas belajar dapat membantu guru berkolaborasi dalam mengembangkan materi pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan kualitas materi pembelajaran yang dihasilkan dan dapat menghemat waktu guru.


Proses membentuk komunitas belajar dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

1. Menetapkan Tujuan Komunitas: Langkah pertama adalah menetapkan tujuan komunitas belajar. Tujuan ini akan menjadi panduan bagi semua anggota dalam menjalankan aktivitas komunitas.

2. Mengundang Anggota Komunitas: Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengundang anggota untuk bergabung. Anggota dapat berasal dari berbagai latar belakang, tetapi memiliki kesamaan minat terhadap transformasi pembelajaran.

3. Membentuk Struktur Pengelolaan: Pengelolaan yang baik penting untuk menjaga kelancaran komunitas. Pilihlah anggota yang berkomitmen dan memiliki keterampilan kepemimpinan untuk mengelola komunitas.

4. Menentukan Agenda Kegiatan: Komunitas belajar perlu memiliki jadwal kegiatan rutin, seperti pertemuan diskusi, pelatihan, atau lokakarya, yang berfokus pada topik terkait Kurikulum Merdeka.

Komunitas belajar merupakan ruang berharga bagi guru, staf pendidikan, dan pengajar lainnya untuk saling mendukung dan berkolaborasi dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Melalui komunitas belajar, para pendidik dapat terus belajar, bertukar pengalaman, dan mengembangkan strategi yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan lebih relevan bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun