Lebih dari sekadar tren, fenomena booming pemikiran Ki Hajar Dewantara mencerminkan tanggapan atas kegagalan beberapa aspek dalam sistem pendidikan modern.Â
Tingginya tingkat stres siswa, minimnya penekanan pada pembentukan karakter, serta kian menjauhnya pendidikan dari akar budaya lokal menjadi pembenaran mengapa pemikiran ini semakin diapresiasi.Â
Masyarakat dan pendidik sama-sama merasa perlunya kembali mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dan aspek moral dalam pendidikan, guna melahirkan generasi yang tak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan nilai-nilai luhur.
Sebagai kesimpulan, booming pemikiran Ki Hajar Dewantara pada masa kini dipicu oleh perubahan paradigma dalam dunia pendidikan global, kemudahan akses teknologi informasi yang mempercepat penyebaran gagasan, serta kebutuhan mendesak akan pendekatan pendidikan yang lebih menyeluruh.Â
Walaupun telah lama hadir, relevansi pemikiran ini semakin nyata dalam menghadapi kompleksitas tantangan di abad ke-21. Oleh karena itu, upaya mengintegrasikan nilai-nilai dan konsep yang dianut oleh Ki Hajar Dewantara menjadi langkah penting dalam membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H