Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Konsep "What If", Rumus Mudah Menulis Cerita Pendek untuk Pemula [Bagian 1]

15 Mei 2023   18:05 Diperbarui: 20 Mei 2023   13:46 2350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis cerpen (Pexels.com/Anete Lusina)

Nah, kalau kalian mau nulis cerpen dengan konsep "What If" yang mengguncang emosi pembaca, kita harus serius banget mengurus tiap bagian ceritanya, nih. Paragraf pembukanya itu penting banget, lho, buat bikin pembaca penasaran dan enggak bisa berhenti baca sampai selesai. 

Jadi, kita harus memperkenalkan karakter utama dan memberikan konteks situasi yang dihadapinya secara menarik. Kita juga bisa ngajak pembaca berpikir dengan nanya pertanyaan seperti "Apa yang akan terjadi kalau si Alex enggak mencoba lagi setelah gagal ujian?".

Saat Alex melihat hasil ujian terakhirnya, hatinya hancur berkeping-keping. Ia tahu betul, kegagalannya kali ini akan menjadi titik balik bagi hidupnya. Alex begitu merasa putus asa, dia merenung dalam-dalam, "Apa yang akan terjadi kalau aku enggak mencoba lagi?"

Di dalam pikirannya, Alex berputar-putar memikirkan segala kemungkinan jika ia menyerah begitu saja. Ia membayangkan hidupnya yang membosankan tanpa usaha atau risiko, seperti orang-orang biasa yang tidak pernah mencapai apa-apa. Namun, ia juga berpikir tentang semua yang bisa dicapainya jika ia mencoba lagi, jika ia memperjuangkan impian-impian yang sudah terpatri dalam hatinya. Alex bingung memilih, ia tahu keputusannya akan menentukan seluruh masa depannya.

Tak ada yang bisa merasakan kegalauan yang dirasakan Alex saat itu. Ia merasa seperti berada di persimpangan jalan yang tak berujung, tanpa tahu harus melangkah ke mana. Namun, ia tahu bahwa pilihan yang diambil haruslah bijaksana, karena itu menentukan segala-galanya. Alex harus mengambil risiko, ia harus mengejar impian-impian yang sudah terukir dalam hatinya. Ia harus menunjukkan pada dunia, bahwa meskipun hidup penuh dengan kegagalan, ia tetap berani bangkit dan berjuang untuk meraih sukses.

Di tengah ceritanya, kita harus terus mengembangkan plot dan karakter utama, dan ngeluarin konflik serta plot twist yang bikin pembaca terkejut dan enggak bisa jauh-jauh dari cerita. Kita harus benar-benar terlibat dalam cerita dan bikin pembaca ikutan merasakan apa yang dirasakan sama karakter utama.

Hari demi hari, Alex semakin merasa tertekan. Dia telah berjuang mati-matian untuk memperbaiki hasil ujiannya, tapi tetap saja tidak kunjung memuaskan. Keputusasaan semakin menghampirinya dan rasa takut akan masa depan yang hancur semakin menghantui pikirannya. Namun, tanpa diduga, sebuah konflik muncul di hadapannya. Alex menemukan fakta yang sangat menyakitkan: sahabatnya telah melakukan kecurangan dengan mengambil jawaban ujian dari situs web tidak resmi.

Rasa marah dan kecewa begitu menghimpit dadanya. Dia merasa bahwa sahabatnya telah menghancurkan kejujuran dan membuat keadaannya semakin buruk. Alex harus membuat keputusan sulit: apakah ia akan mengambil tindakan terhadap sahabatnya atau melupakan kejadian tersebut dan terus fokus pada perjuangannya.

Namun, sebelum Alex bisa membuat keputusan, sebuah plot twist muncul. Ternyata, sahabatnya tidak melakukan kecurangan itu untuk merugikan Alex, melainkan untuk membantunya agar bisa lulus ujian. Alex merasa hancur dan bersalah karena telah menuduh sahabatnya tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Dia merenung dan mempertimbangkan tindakan apa yang harus ia ambil selanjutnya.

Di bagian penutup cerita, kita harus ngasih pesan moral atau pelajaran yang bisa dibawa pulang oleh pembaca. Ini bisa bikin pembaca merenung lagi tentang keputusan yang diambil sama karakter utama. Kita juga bisa memperdalam pertanyaan yang kita ajukan di paragraf pembuka biar pembaca punya perspektif yang lebih jelas tentang ceritanya. Pokoknya, kita harus ngasih inspirasi dan dorongan buat pembaca supaya bisa ngambil keputusan yang lebih baik, ya!

Alex adalah sosok yang gigih dan berjuang keras untuk meraih kesuksesannya. Namun, ketika ia dihadapkan dengan sebuah konflik yang menguji integritasnya, Alex terguncang dan bingung. Ia merasa sedih dan kecewa saat mengetahui bahwa sahabatnya telah melakukan kecurangan dalam ujian, tetapi kemudian ia merasa bersalah saat mengetahui bahwa sahabatnya sebenarnya melakukan itu untuk membantunya.

Meskipun perjalanannya sulit, Alex akhirnya memilih untuk memaafkan sahabatnya dan mengambil keputusan yang bijaksana. Ia menyadari bahwa kejujuran dan integritas jauh lebih penting dari keberhasilan semata. Akhirnya, setelah berjuang keras, Alex berhasil lulus ujian dan meraih kesuksesan di masa depan.

Dalam cerita ini, rumus "What If" digunakan untuk mengeksplorasi kemungkinan apa yang akan terjadi jika Alex tidak menyerah. Cerita ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk tidak menyerah dan mencoba lagi jika mengalami kegagalan. Ini baru rumus yang pertama, ya Gengs. Nanti, akan kita bahas dan coba praktikkan rumus yang kedua, ya.

Saya yakin dan percaya, dengan menguasai teknik-teknik tersebut di atas, kalian bisa menghasilkan cerita pendek yang keren dan bikin kalian jadi penulis yang makin mahir dan percaya diri. Yay!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun