Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami 3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik

7 Mei 2023   17:46 Diperbarui: 7 Mei 2023   18:14 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses pembelajaran, setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang lebih memilih belajar secara visual, sementara yang lainnya lebih memilih belajar secara auditori atau kinestetik. Selain itu, ada pula siswa dengan kebutuhan khusus, seperti siswa dengan disabilitas, yang membutuhkan aksesibilitas yang lebih baik.

Menurut saya, ketika kebutuhan belajar siswa tidak terpenuhi, maka mereka akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan mengikuti proses pembelajaran dengan efektif. Ini dapat berdampak pada hasil belajar siswa dan berpotensi menurunkan prestasi akademik mereka.

Karena itu, sangat penting bagi guru dan tenaga pendidik untuk memahami kebutuhan belajar siswa dengan baik. Dengan memahami kebutuhan belajar siswa, guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk setiap siswa, sehingga mereka dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan lebih efektif.

Narasi tentang kebutuhan belajar siswa

Tiga siswa yang berbeda dalam satu kelas mengalami kesulitan dalam memahami materi poster yang disampaikan oleh guru mereka. Dinda, siswa pertama, kesulitan membaca dan memahami instruksi pembuatan poster. Bima, siswa kedua, mengalami kesulitan memvisualisasikan ide-idenya dalam poster. Sedangkan Rina, siswa ketiga, lebih suka belajar secara verbal dan merasa kesulitan dengan materi poster yang disampaikan secara visual.

"Bu Guru, bisa nggak aku minta tolong dikasih instruksi lebih rinci untuk membuat poster ini? Aku bingung banget," ucap Dinda pada guru mereka.

Sementara Rina menambahkan, "Bu Guru, mungkin bisa memberikan penjelasan secara verbal juga, ya? Aku lebih mudah memahami materi kalau disampaikan secara lisan."

Guru mereka menyadari kesulitan yang dialami ketiga siswa dan memutuskan untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran yang responsif dan inklusif. Guru mereka memberikan instruksi yang lebih rinci dan mendukung Dinda dalam membuat poster, memberikan waktu ekstra untuk Bima berkonsultasi, dan memberikan penjelasan secara verbal untuk Rina.

Ketika guru memperhatikan kebutuhan belajar siswa dan menyediakan dukungan yang tepat, siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan lebih efektif. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam pendidikan inklusif dan responsif terhadap kebutuhan belajar masing-masing siswa.

Definisi kebutuhan belajar siswa

Kebutuhan belajar merujuk pada kebutuhan atau keinginan individu untuk memperoleh informasi, keterampilan, dan pengetahuan baru. Kebutuhan belajar dapat berbeda-beda antara individu, tergantung pada faktor-faktor seperti minat, motivasi, pengalaman sebelumnya, dan tujuan belajar.

Pentingnya memahami kebutuhan belajar individu sangatlah penting, terutama dalam konteks pendidikan. Guru harus memahami kebutuhan belajar peserta didik untuk dapat merancang program pembelajaran yang efektif dan efisien, serta memfasilitasi belajar peserta didik dengan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun