Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Eco-Travel dan 5 Trik agar Wisata terasa Asyik namun Alam tetap Estetik

17 April 2023   05:12 Diperbarui: 17 April 2023   06:24 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puncak Permata Bendungan Jatigede (Dok.Pribadi)

Jangan terlalu sibuk mencari tempat yang jauh untuk berlibur, negeri sendiri punya banyak tempat indah yang menanti untuk ditemukan. - Tere Liye

Eco-travel atau wisata ramah lingkungan adalah konsep wisata yang semakin digemari saat ini. Konsep ini tidak hanya menawarkan liburan yang menyenangkan, namun juga bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Saya sendiri sangat setuju dengan konsep ini karena menjaga alam adalah tanggung jawab kita bersama.

Mengapa penting untuk mempertahankan keindahan alam selama berwisata? Saya percaya bahwa alam merupakan aset berharga yang harus kita jaga agar dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Namun, sayangnya seringkali wisatawan tidak menyadari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas wisata yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya merasa penting untuk mempertahankan keindahan alam selama berwisata agar kelestarian alam terjaga dengan baik.

Tujuan dari artikel ini adalah memberikan tips untuk berwisata yang menyenangkan namun tetap menjaga kelestarian alam. Saya sangat berharap tips-tips yang diberikan dapat membantu wisatawan untuk berwisata secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk berwisata secara bertanggung jawab seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun, memang tidak semua wisatawan menyadarinya.

Dengan menerapkan tips eco-travel saat berwisata, kita dapat menjaga keindahan alam dan lingkungan serta merasa lebih puas karena telah berkontribusi untuk menjaga bumi kita yang indah ini. 

Mari kita mulai mengubah cara kita berwisata dan berkontribusi untuk menjaga bumi kita dengan cara yang menyenangkan dan bertanggung jawab! Saya yakin, dengan memulai dari diri sendiri dan memberikan contoh yang baik kepada orang lain, kita dapat mempengaruhi orang lain untuk ikut menjaga kelestarian alam.

Pengalaman saya ber-Eco Travel ke Bendungan Jatigede Sumedang

Kisah dimulai ketika saya berangkat dari perumahan Jatihurip menuju Bendungan Jatigede Sumedang menggunakan kendaraan pribadi. Perjalanan menuju bendungan memakan waktu sekitar satu jam dan melintasi pemandangan pegunungan yang indah. Namun, begitu sampai di sana, saya langsung terpesona dengan keindahan alamnya.

Saya memulai petualangan saya dengan mengunjungi pusat informasi wisata di dekat pintu masuk bendungan. Di sana, saya mendapatkan informasi tentang sejarah bendungan dan kegiatan-kegiatan wisata yang dapat dilakukan di sekitar area bendungan. Setelah puas mendapatkan informasi, saya pun melanjutkan perjalanan untuk mengeksplorasi area bendungan.

Ilustrasi spot untuk berfoto di balon udara (Dok.Pribadi)
Ilustrasi spot untuk berfoto di balon udara (Dok.Pribadi)

Saat pertama kali melihat bendungan, saya sangat terkagum-kagum dengan keindahannya. Bentangan air sepanjang 1,2 kilometer dengan ketinggian 110 meter tersebut sangat memukau. Pepohonan yang hijau dan air yang jernih membuat saya merasa seperti berada di tempat yang damai dan menenangkan.

Ilustrasi kabin untuk istirahat dan membuka bekal (Dok.Pribadi)
Ilustrasi kabin untuk istirahat dan membuka bekal (Dok.Pribadi)

Saya lalu menyusuri jalan setapak yang mengelilingi bendungan sambil menikmati keindahan alam sekitar. Saya menemukan beberapa spot foto yang pas untuk diabadikan dengan latar belakang bendungan dan pegunungan di sekitarnya.

Tidak hanya menikmati pemandangan, saya juga mencoba wisata air dengan menyewa perahu kano. Aktivitas ini sangat menyenangkan karena saya dapat menikmati keindahan alam sambil merasakan udara segar dan matahari yang hangat.

Ilustrasi menyusuri jalan setapak (Dok.Pribadi)
Ilustrasi menyusuri jalan setapak (Dok.Pribadi)

Tak hanya itu, saya juga tak mau melewatkan kesempatan untuk mencoba kuliner khas daerah Sumedang, yaitu nasi tutug oncom. Saya menemukan warung makan terdekat dan memesan nasi tutug oncom dengan lauk ayam goreng dan sambal terasi. Rasanya sangat lezat dan cocok dengan selera saya.

Ilustrasi menunggu pesanan tiba (Dok.Pribadi)
Ilustrasi menunggu pesanan tiba (Dok.Pribadi)

Tips Menerapkan Eco-Travel saat Berwisata

Berwisata dengan menerapkan eco-travel merupakan cara yang baik untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan eco-travel saat berwisata. 

1. Menggunakan transportasi umum atau transportasi berkelanjutan seperti sepeda atau mobil listrik adalah salah satu cara untuk menerapkan eco-travel saat berwisata dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Menurut World Wide Fund for Nature (WWF) (2021), transportasi umum dan kendaraan berkelanjutan seperti sepeda atau mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan polusi udara. Selain itu, WWF (2021) juga menyebutkan bahwa penggunaan kendaraan berkelanjutan juga dapat mengurangi kemacetan dan biaya transportasi. 

2. Menginap di akomodasi yang ramah lingkungan dapat menjadi salah satu cara untuk menerapkan eco-travel saat berwisata.

Dalam rekomendasinya, Sustainable Travel International menyarankan penginapan yang menggunakan energi terbarukan, memiliki sistem pengolahan limbah, dan meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya. Jenis akomodasi yang ramah lingkungan bisa berupa hotel, homestay, atau penginapan lainnya yang telah menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan.

Pertama, penggunaan energi terbarukan pada penginapan dapat membantu mengurangi penggunaan energi fosil dan emisi gas rumah kaca. Beberapa sumber energi terbarukan yang bisa digunakan adalah tenaga surya, tenaga angin, dan energi hidro.

Kedua, sistem pengolahan limbah pada penginapan yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Sistem pengolahan limbah dapat mencakup penggunaan sistem pengolahan air limbah dan pengolahan sampah yang terpisah berdasarkan jenisnya.

Terakhir, penginapan yang ramah lingkungan harus meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya. Penggunaan bahan kimia berbahaya dapat mencemari lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan manusia dan satwa liar. Oleh karena itu, penginapan yang ramah lingkungan harus mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.

3. Mengurangi penggunaan plastik dan barang-barang sekali pakai saat berwisata adalah salah satu cara menerapkan eco-travel.

National Geographic merekomendasikan membawa tas belanja dan peralatan makan sendiri saat berwisata untuk mengurangi limbah plastik. Hal ini dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai dan mencemari lingkungan.

Selain itu, membawa botol minum dan tempat makan sendiri juga dapat mengurangi penggunaan kantong plastik dan barang-barang sekali pakai. WWF merekomendasikan penggunaan botol minum yang dapat diisi ulang dan tempat makan yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi limbah plastik. Dengan membawa botol minum dan tempat makan sendiri, wisatawan dapat menghindari menggunakan kantong plastik dan barang-barang sekali pakai yang biasanya tersedia di tempat wisata.

4. Menghormati alam saat berwisata bukanlah sekadar ideologi, melainkan sebuah prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh para pelancong. 

Maka dari itu, Eco Companion menghimbau agar wisatawan tidak mengambil atau merusak tumbuhan dan satwa liar di tempat wisata. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menerapkan eco-travel yang benar-benar bertanggung jawab. Kita harus ingat bahwa tumbuhan dan satwa liar memiliki peran penting dalam ekosistem dan habitatnya, dan tindakan merusak atau mengambilnya dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidupnya.

Selain itu, penting bagi para pengunjung untuk mematuhi aturan yang berlaku di tempat wisata. Jangan buang sampah sembarangan, jangan memotong tanaman, dan jangan merusak habitat satwa liar. Melanggar aturan tersebut dapat mengganggu keseimbangan alam dan menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Kita juga dapat menerapkan eco-travel dengan memilih aktivitas wisata yang ramah lingkungan, seperti hiking, snorkeling, atau birdwatching. Kegiatan ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendalam tanpa mengganggu lingkungan atau mengganggu satwa liar.

Tidak hanya itu, sebagai wisatawan yang bertanggung jawab, kita juga harus membantu menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya dengan membersihkan sampah di sekitar tempat wisata atau berpartisipasi dalam program pembersihan lingkungan yang diadakan oleh pihak wisata atau masyarakat setempat. Tindakan kecil seperti ini dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar dan mendukung pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

5. Menjaga kebersihan tempat wisata merupakan tanggung jawab kita semua. Kita harus memastikan tempat wisata tetap bersih dan rapi setelah selesai berwisata. 

Selain membantu menjaga keindahan tempat wisata, hal ini juga mendukung pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. National Geographic (2021) menyebutkan bahwa salah satu cara menjaga kebersihan tempat wisata adalah dengan membawa sampah yang dihasilkan selama berwisata dan membuangnya pada tempat yang sudah disediakan. 

Sampah yang ditinggalkan sembarangan dapat mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan alam di tempat wisata. Maka dari itu, membawa sampah dan membuangnya pada tempat yang sudah disediakan adalah tindakan sederhana namun sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keindahan tempat wisata.

Selain itu, kita juga bisa membantu menjaga kebersihan tempat wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan selama berwisata. Jika tidak ada tempat sampah yang tersedia, kita bisa menyimpan sampah sementara dalam tas atau wadah yang mudah dibawa. Setelah menemukan tempat sampah, kita bisa membuang sampah dengan benar agar tidak mencemari lingkungan.

Tindakan sederhana seperti membawa sampah dan membuangnya pada tempat yang sudah disediakan dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan mendukung keberlangsungan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mari kita semua turut serta dalam menjaga kebersihan tempat wisata untuk memastikan tempat wisata tetap indah dan lestari.

Wisata asyik, alam tetap estetik

Di zaman modern ini, semakin banyak orang yang menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian alam di Indonesia. Bangga berwisata di Indonesia tidak berarti mengabaikan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam artikel ini telah disebutkan beberapa trik sederhana untuk menjadikan wisata tetap asyik sekaligus menjaga keindahan alam Indonesia. 

Selain itu, dengan mengadopsi konsep eco-travel, kita sebagai wisatawan dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar dan membantu menjaga keberlanjutan alam Indonesia untuk generasi mendatang. Jangan biarkan wisata menjadi aktivitas yang merusak, mari jadikan wisata sebagai sarana untuk menikmati keindahan alam Indonesia sekaligus memperkuat komitmen kita dalam melestarikan lingkungan. Yuk, berwisata di Indonesia aja yang indah dan lestari! *

#Samber thr

#Samber 2023 hari 17

#Di Indonesia Aja

#Bangga Berwisata di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun