Seorang ibu yang selalu terlihat sehat dan bugar adalah investasi yang berharga bagi keluarga. Mereka adalah aset tak ternilai dalam menghadapi segala tantangan kehidupan. - Dalai Lama
Hai teman-teman! Sudah siap menyambut bulan suci Ramadan? Bagi sebagian orang, Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk memulai hidup sehat dan aktif. Namun, bagi ibu-ibu yang bekerja, menjaga kesehatan dan kebugaran saat berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Tapi jangan khawatir! Kali ini, kita akan membahas lima kiat agar ibu bekerja tetap fit dan bugar selama berpuasa, meski punya banyak pekerjaan. Yuk, baca artikelnya sampai habis ya!
Fit dan sehat selama puasa merupakan tantang bagi ibu bekerja
Sebagai ibu rumah tangga dan bekerja, saya memang menghadapi tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan selama berpuasa. Kebutuhan sehari-hari seperti menyiapkan makanan dan membersihkan rumah menjadi prioritas yang tak bisa ditunda-tunda.Â
Saya sering tidur larut malam sekitar pukul 23.00 karena harus menyelesaikan berbagai tugas rumah seperti mencuci piring, meracik menu sahur, memotong bawang, dan masih banyak lagi.Â
Selain itu, sebagai seorang ibu, saya juga harus mengurusi si kecil dan menyiapkan segala keperluan untuk mengajar besok. Semua itu membuat beban kerja ibu semakin berat, terutama saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Beban ganda yang dihadapi ibu bekerja dan ibu rumah tangga dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, serta menurunkan daya tahan tubuh.Â
Apabila ibu mempunyai anak-anak kecil, tugas seperti membantu mereka mengerjakan PR atau menyiapkan keperluan sekolah harus dilakukan juga. Ditambah dengan keterbatasan waktu untuk istirahat dan waktu berpuasa yang lebih lama, hal ini dapat menambah beban dan menimbulkan stres.
Namun, saya tak merasa terbebani dengan rutinitas tersebut. Saya tetap menikmati setiap momen dan bersyukur karena rahmat Allah, tubuh saya selalu terasa segar dan sehat selama berpuasa.Â
Selain itu, saya juga berusaha untuk tetap berolahraga dengan berjalan kaki atau melakukan gerakan sederhana di rumah. Saya juga selalu memperhatikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang pada saat berbuka dan sahur.
Mengapa seorang ibu harus selalu sehat?
Ada beberapa alasan mengapa seorang ibu jarang sakit. Pertama-tama, sebagai orang yang bertanggung jawab atas kesehatan keluarga, seorang ibu cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri. Ibu akan memastikan bahwa keluarganya mendapat asupan makanan yang seimbang, cukup istirahat, dan berolahraga secara teratur.
Kedua, ibu seringkali memiliki ketahanan mental yang lebih baik dalam menghadapi stres dan tekanan. Mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi situasi yang sulit, karena mereka harus menghadapi berbagai tantangan sehari-hari dalam mengurus keluarga dan pekerjaan rumah tangga.
Ketiga, ibu seringkali lebih aktif secara sosial dan bergaul dengan banyak orang, yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah penyakit.
Terakhir, ibu juga memiliki insting untuk merawat anak-anak mereka saat sakit. Hal ini memungkinkan mereka untuk mencegah dan mengobati penyakit pada anak-anak sebelum semakin parah dan menyebar ke seluruh keluarga.
Meskipun ibu jarang sakit, mereka tetap perlu memperhatikan kesehatan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi, menghindari stres yang berlebihan, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
5 Kiat tetap fit dan bugar saat puasa bagi ibu bekerja
Dilansir dari hellosehat.com, dijelaskan bahwa ada beberapa kiat yang bisa ibu bekerja terapkan, dalam aktivitas keseharian. Agar tetap bisa berpuasa dengan lancar, badan tetap fit, keluarga terlayani, dan pekerjaan pun dapat di-handle dengan baik.
Berikan waktu untuk diri sendiri
Saat berpuasa, tubuh saya mengalami perubahan metabolisme dan kelelahan yang bisa menimbulkan stres. Oleh karena itu, memberikan waktu untuk sendiri sangat penting agar dapat merelaksasi pikiran dan tubuh.
Selama waktu me time, saya bisa melakukan aktivitas yang disukai seperti membaca buku, menonton film, atau sekadar duduk di teras rumah untuk bersantai.Â
Aktivitas tersebut dapat membantu mengurangi stres dan memberikan waktu untuk istirahat yang cukup. Selain itu, waktu me time juga dapat menjadi momen refleksi dan introspeksi diri, sehingga saya dapat lebih memahami diri sendiri dan kebutuhan saya.
Namun, perlu diingat bahwa me time tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab sehari-hari, terutama sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga. Saya tidak boleh lupa untuk tetap mengatur waktu dan prioritas dengan baik, serta menjaga keseimbangan antara kegiatan pribadi dan tanggung jawab keluarga. Dengan begitu, saya dapat menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam menjalankan puasa Ramadhan sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga.
Manfaatkan teknologi
Saat ini, banyak aplikasi atau situs web yang dapat membantu mempermudah tugas-tugas rumah tangga seperti memesan bahan makanan, mencuci pakaian, atau membersihkan rumah.
Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga dapat lebih efisien dan terorganisir dengan baik. Sehingga, saya dapat lebih fokus pada pekerjaan lainnya dan memiliki waktu lebih banyak untuk istirahat dan beribadah.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun teknologi dapat mempermudah pekerjaan, tetap perlu mengatur penggunaannya dengan bijak. Jangan sampai teknologi justru menjadi penghambat produktivitas atau mengganggu waktu istirahat yang seharusnya dialokasikan untuk kesehatan fisik dan mental.
Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat dan bijak, saya dapat menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam menjalankan puasa Ramadhan sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga.
Buat jadwal yang fleksibel
Dengan membuat jadwal yang fleksibel, saya dapat mengatur waktu dengan lebih efektif, sehingga saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dan memiliki waktu yang cukup untuk istirahat.
Selama puasa, tubuh saya akan mengalami perubahan metabolisme dan kelelahan yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kesehatan. Oleh karena itu, membuat jadwal yang fleksibel dapat membantu menghindari kelelahan dan stres yang berlebihan.
Dalam membuat jadwal, saya harus menentukan prioritas yang benar-benar penting dan menyesuaikan jadwal dengan kebutuhan tubuh saya. Saya tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan semua tugas dalam waktu yang singkat, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan dan keseimbangan tubuh saya.
Istirahat yang cukup
Pada saat berpuasa, tubuh saya mengalami perubahan metabolisme yang mempengaruhi energi dan kelelahan, sehingga dapat menimbulkan stres dan ketidaknyamanan pada tubuh.
Oleh karena itu, saya harus memberikan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan energi yang hilang selama berpuasa. Saya harus tidur dengan waktu yang cukup, yaitu 7-8 jam per hari, dan membagi waktu tidur menjadi beberapa sesi selama hari jika perlu.
Selain tidur, saya juga dapat melakukan aktivitas yang dapat membantu relaksasi dan mengurangi stres seperti meditasi, yoga, atau pijat. Kegiatan tersebut dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental saya selama berpuasa.
Namun, perlu diingat bahwa istirahat yang cukup juga memerlukan pola makan yang sehat dan teratur. Saya harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang saya konsumsi saat berbuka dan sahur. Saya harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan karbohidrat yang seimbang.
Tetap bersyukur
Saya dapat tetap fit dan bugar saat menjalankan puasa Ramadhan dengan cara tetap bersyukur. Saat berpuasa, saya sering merasa lapar dan haus, yang dapat membuat saya mudah merasa lelah dan lesu. Namun, dengan mengambil sikap positif dan bersyukur, saya dapat mengubah pandangan saya tentang puasa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.
Salah satu cara untuk tetap bersyukur adalah dengan mengingat manfaat dari berpuasa, seperti meningkatkan kesabaran, mengendalikan nafsu, dan memperkuat iman. Selain itu, saya juga dapat memperkuat rasa syukur dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan beramal, seperti memberikan donasi atau memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan.
Saya juga dapat mencari teman yang memiliki pandangan yang sama tentang puasa dan bersama-sama mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, seperti membaca buku atau berbicara mengenai agama. Dengan berpikir positif dan bersyukur, saya dapat memperoleh energi positif yang dapat membuat saya tetap fit dan bugar selama berpuasa.
Terima kasih telah membaca artikel tentang 5 kiat out of the box agar ibu bekerja dan ibu rumah tangga tetap fit dan bugar saat puasa Ramadhan. Semoga tips-tips ini bisa membantu para ibu yang sibuk dalam menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tetap sehat.
Ingat, jangan sampai terlalu memaksakan diri dan selalu prioritaskan kesehatanmu. Semoga Allah SWT menerima segala amal baik yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan ini. Selamat berpuasa dan semoga meraih kebahagiaan di Hari Raya Idul Fitri! *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H