Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

6 Cara Perempuan Bekerja Mengatasi Masalah Emosional dan Psikologis Selama Puasa Ramadhan

27 Maret 2023   20:26 Diperbarui: 27 Maret 2023   20:28 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan yang sedang emosional (Pexels.com/Polina Zimmerman)

Halo, Bestie! Pernahkah kamu merasa capek, marah, kesal, dan lelah dengan aktivitas harian di rumah. Terus saja rutinitas itu berulang, seperti tidak ada habisnya dan tidak akan pernah selesai. Pagi buta bangun untuk sahur, masak-masak, cuci piring, dan membersihkan dapur. Eh, sore sudah harus masak lagi untuk berbuka puasa, cuci piring setelah makan, lalu membereskan dapur. 

Tidak dapat disangkal memang, bahwa puasa Ramadan tak hanya menimbulkan masalah fisik.  Melainkan juga masalah emosi dan psikologis yang dapat memengaruhi kualitas ibadah. Sebagai perempuan yang menjalankan puasa Ramadan, menjaga stabilitas emosi dan psikologis memang bukanlah hal yang mudah. 

Namun, jangan khawatir karena kamu tidak sendiri. Dalam artikel ini, kami akan membahas 6 cara perempuan mengatasi masalah emosi dan psikologis selama puasa Ramadan. Saya harap kita dapat merenung dan menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi dua masalah ini selama berpuasa. Jadi, mari simak artikel ini dengan hati yang terbuka dan pikiran yang tenang!  

Bestie, terkadang saya merasa kebingungan sendiri. Badan dan pikiran saya terasa sangat lelah, dan dompet juga terasa semakin tipis. Sejak pagi hingga sore, saya bekerja keras sebagai seorang wanita karier. Namun, ketika saya pulang ke rumah, saya tidak dapat langsung beristirahat karena dihadapkan dengan tugas-tugas rumah seperti menggantung pakaian dan mencuci piring yang menumpuk.

Terkadang, saya merasa ingin sekali melambai-lambai dan meminta seseorang untuk memeluk saya saja. Namun, dengan sedikit istirahat dan dukungan dari orang terdekat, saya bisa merasa lebih baik dan melepaskan rasa lelah dan kelelahan yang saya rasakan.

Cara perempuan mengatasi masalah emosi dan psikologis selama puasa

Puasa Ramadan memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan spiritual, namun bagi sebagian orang, terutama perempuan, puasa dapat menimbulkan masalah emosional dan psikologis. Oleh karena itu, dikutip dari liputan6.com, perlu ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut selama berpuasa, di antaranya:

Berpuasa dengan cara yang benar dan sehat

Berpuasa dengan cara yang benar dan sehat sangat penting, ya. Apalagi bagi kita para perempuan yang bekerja juga di luar rumah selama bulan puasa Ramadan. 

Asupan makanan dan minuman yang seimbang dan istirahat yang cukup sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kestabilan emosi dan psikologis selama berpuasa. 

Perempuan yang bekerja harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung gizi yang cukup dan seimbang seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan serat. 

Selain itu, perempuan yang bekerja harus tetap memperhatikan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kestabilan emosional dan psikologis selama berpuasa. Dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman yang seimbang serta waktu istirahat yang cukup, perempuan yang bekerja dapat menjaga kesehatan dan kestabilan emosi dan psikologis selama berpuasa Ramadan.

 Berbicara deep talk dengan keluarga dan teman dekat

Perempuan perlu berbicara dengan keluarga dan teman dekat selama berpuasa Ramadan. Dengan berbagi pengalaman, perempuan dapat meredakan stres dan tekanan yang dirasakan selama berpuasa. 

Keluarga dan teman dekat dapat memberikan dukungan dan motivasi yang dibutuhkan perempuan untuk menjalani puasa dengan lebih baik. 

Selain itu, dengan berbicara dan berbagi pengalaman, perempuan dapat merasa lebih terhubung dan lebih dekat dengan orang-orang terdekatnya, sehingga dapat memperkuat ikatan sosial dan emosional. 

Dalam situasi pandemi seperti saat ini, berbicara dengan keluarga dan teman dekat juga dapat menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan mental dan menjaga jarak sosial.

Menjaga waktu tidur yang cukup agar bisa menjaga kesehatan fisik dan emosional

Menjaga waktu tidur yang cukup sangatlah penting bagi perempuan yang berpuasa selama bulan Ramadan. Dengan tidur yang cukup, tubuh dapat memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan energi yang hilang akibat beraktivitas sehari-hari. 

Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan tubuh menjadi lelah dan rentan terhadap penyakit. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti membuat perempuan lebih mudah merasa stres, cemas, dan mudah tersinggung. 

Oleh karena itu, perempuan harus menjaga waktu tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-9 jam per hari. Dengan tidur yang cukup, perempuan dapat menjaga kesehatan fisik dan emosionalnya selama berpuasa Ramadan.

Berolahraga secara teratur agar bisa meningkatkan mood dan energi selama puasa

Berolahraga secara teratur sangat penting bagi perempuan untuk meningkatkan mood dan energi selama berpuasa Ramadan. Dengan berolahraga, tubuh akan menghasilkan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. 

Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan energi dan daya tahan tubuh, sehingga perempuan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. 

Meskipun berolahraga selama berpuasa membutuhkan perhatian ekstra terhadap asupan makanan dan minuman yang seimbang, perempuan tetap perlu berusaha untuk mengatur jadwal olahraga yang tepat dan teratur. 

Olahraga ringan seperti yoga, berjalan kaki, atau bersepeda dapat dilakukan pada saat-saat yang tepat seperti setelah berbuka puasa atau menjelang sahur. 

Dengan berolahraga secara teratur, perempuan dapat meningkatkan mood dan energinya selama puasa Ramadan dan menjaga kesehatan fisik dan emosionalnya.

 Meningkatkan aktivitas keagamaan di bulan Ramadhan

Perempuan yang bekerja perlu meningkatkan aktivitas keagamaan di bulan Ramadhan seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan beribadah lainnya. Dengan melaksanakan aktivitas keagamaan tersebut, perempuan dapat meredakan stres yang muncul ketika sedang sibuk bekerja. Selain itu, meningkatkan aktivitas keagamaan dapat membantu perempuan memperkuat hubungan dengan Tuhan dan meraih ketenangan batin yang sangat dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Membaca Al-Quran dan berdoa juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin muncul di dalam kehidupannya. Dengan meningkatkan aktivitas keagamaan selama bulan Ramadhan, perempuan dapat memperkuat iman dan kepercayaan pada diri sendiri. Dengan begitu, perempuan akan menumbuhkan sikap positif dan optimisme dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan yang terjadi dalam kehidupannya.

Berusaha untuk selalu positif dan melihat sisi positif dari setiap situasi

Perempuan yang bekerja sebaiknya selalu berupaya melihat sisi positif dari setiap situasi yang dihadapi. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional, serta meningkatkan motivasi dalam bekerja. 

Dengan memfokuskan pada hal-hal positif, perempuan dapat mengurangi stres dan kecemasan yang seringkali muncul dalam situasi yang sulit. 

Selain itu, pandangan positif juga dapat membantu perempuan menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, perempuan yang bekerja harus berusaha untuk selalu positif dalam menghadapi setiap situasi, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bisa mengatasi masalah emosional dan psikologis selama berpuasa Ramadan.

Dari 6 cara yang telah disebutkan di atas, diharapkan dapat membantu perempuan yang bekerja mengatasi masalah emosi dan psikologis selama berpuasa di bulan Ramadan. 

Dengan pola makan, istirahat, dan olahraga yang sehat, perempuan dapat menjaga kesehatan fisik dan meningkatkan energi selama berpuasa. Aktivitas keagamaan juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosi dan memperkuat koneksi dengan Tuhan. Jangan lupa untuk selalu melihat sisi positif dari setiap situasi yang dihadapi, dan tetap semangat dalam menjalankan puasa Ramadan. *

Semoga tips ini bermanfaat bagi semua perempuan yang bekerja di seluruh dunia. Selamat berpuasa! Dengan menerapkan cara-cara ini, perempuan yang berpuasa Ramadan dapat menjaga kesehatan emosional dan psikologis selama berpuasa serta menikmati manfaat spiritual yang dihasilkan dari puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun