Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Strategi Jitu Menikmati Harta Kekayaan Tanpa Tuduhan Flexing

14 Maret 2023   17:14 Diperbarui: 14 Maret 2023   23:34 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati harta tanpa flexing (Unsplash.com/Mathieu Stern)

Kekayaan bukanlah segalanya, namun dengan kebijakan dan keterampilan yang tepat, kekayaan dapat digunakan untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan orang lain." - Michael Bloomberg

Halo, Sobat Pembaca Kompasiana! Siapa sih yang tidak senang memiliki kekayaan? Tapi, terkadang seseorang merasa perlu memamerkan kesuksesannya kepada orang lain dengan cara flexing. Padahal, menikmati kekayaan tidak harus selalu dengan cara itu. Di artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi jitu untuk menikmati kekayaan tanpa perlu khawatir disebut flexing. Yuk, baca sampai habis!

Hartawan yang sederhana

Hartawan, seorang anak muda yang kaya raya, dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana. Ia tidak pernah memamerkan kekayaannya atau melakukan perilaku flexing. Hartawan menggunakan hartanya dengan bijak dan bertanggung jawab.

Meskipun memiliki banyak uang, Hartawan tidak pernah membeli barang-barang mewah yang tidak ia butuhkan. Ia hanya membeli barang yang berguna dan memiliki nilai lebih bagi dirinya. Hartawan sangat menghargai kerja keras orang tuanya yang telah memberikan dirinya kesempatan untuk hidup layak.

Hartawan selalu membantu orang lain dengan cara yang tidak mencolok. Ia memberikan sumbangan untuk amal dan membantu orang yang membutuhkan secara diam-diam. Ia tidak pernah mengharapkan apapun dalam balikannya dan selalu senang bisa membantu orang lain.

Dalam kehidupan sosialnya, Hartawan selalu ramah dan rendah hati. Ia tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain meskipun memiliki kekayaan yang lebih. Ia selalu bersikap adil dan tidak pernah membedakan perlakuan terhadap orang lain berdasarkan status sosial atau kekayaan mereka.

Dengan sikap sederhana dan bijaknya dalam menggunakan harta, Hartawan menjadi contoh bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa kekayaan tidak selalu menjadi faktor penentu kebahagiaan hidup. Hartawan sangat menghargai nilai-nilai kehidupan yang lebih penting seperti keluarga, kesehatan, dan persahabatan.

Flexing adalah kecenderungan

Ketika seseorang berhasil memperoleh kekayaan, ia cenderung ingin menunjukkan atau memamerkan keberhasilannya kepada orang lain. Ini sering disebut flexing, yaitu perilaku memperlihatkan kekayaan dengan tujuan menunjukkan status sosial yang lebih tinggi. 

Flexing atau perilaku memamerkan kekayaan merupakan kecenderungan dan dorongan naluri manusia yang berasal dari kebutuhan untuk diakui dan dihormati oleh orang lain dalam kelompok sosialnya. Manusia ingin diterima dan dianggap sukses oleh orang lain, dan kekayaan dianggap sebagai simbol kesuksesan dalam masyarakat modern.

Dalam beberapa kasus, flexing bisa menjadi kebiasaan yang berlebihan dan tidak sehat. Seseorang mungkin terobsesi untuk selalu memamerkan kekayaannya kepada orang lain, bahkan ketika tidak diperlukan atau tidak pantas. Hal ini bisa menjadi tanda dari gangguan psikologis seperti narsisme atau kecemasan sosial.

Namun, tidak semua orang yang memamerkan kekayaannya memiliki masalah psikologis. Beberapa orang mungkin hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain atau menginspirasi orang lain untuk meraih kesuksesan. Tapi, perlu diingat bahwa cara memamerkan kekayaan bisa berdampak pada cara orang lain melihat kita dan bisa menciptakan respon yang tidak diinginkan, seperti iri atau cemburu.

Sebagai manusia, penting bagi kita untuk mengevaluasi kebutuhan kita untuk diakui oleh orang lain dan untuk mempertimbangkan cara kita menunjukkan kekayaan kita kepada orang lain. Kita bisa menikmati harta kekayaan dengan bijak dan sederhana, tanpa harus memamerkannya atau merasa perlu memperlihatkan diri kepada orang lain.

Strategi menikmati harta kekayaan tanpa flexing

Memiliki harta kekayaan dan mendapat pengakuan sebagai orang kaya adalah hal yang sangat manusiawi. Namun, seringkali orang merasa perlu memamerkan keberhasilannya dalam akumulasi kekayaan kepada orang lain -agar mendapat pengakuan,  melalui perilaku flexing. Padahal, menikmati harta kekayaan tidak selalu harus dilakukan dengan cara tersebut. 

Dikutip dari Majalah Forbes Indonesia, ada beberapa strategi jitu yang bisa dilakukan untuk menikmati kekayaan tanpa harus khawatir dicap sebagai orang yang melakukan flexing. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi tersebut, agar kita bisa menikmati kekayaan dengan cara yang lebih bijak, sederhana, dan tanpa harus merasa perlu memamerkannya kepada orang lain.

1. Buat rencana keuangan yang jelas dan teratur
Sebelum menikmati kekayaan, buat rencana keuangan yang jelas dan teratur. Tentukan tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Buat anggaran bulanan yang realistis dan disiplin dalam mengelola keuangan.

2. Investasikan kekayaan dengan bijak
Investasikan uang secara bijak. Pilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Investasi akan membantu kekayaan bertumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang.

3. Gunakan kekayaan untuk membantu orang lain
Menggunakan kekayaan untuk membantu orang lain juga dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri. Ada banyak cara untuk membantu orang lain, seperti memberikan donasi atau menyumbangkan waktu dan keahlian.

4. Fokus pada pengalaman daripada barang
Pengalaman dan kenangan yang dihasilkan dari kegiatan atau perjalanan dapat memberikan kebahagiaan yang lebih tahan lama daripada barang-barang mahal. Oleh karena itu, fokus pada pengalaman dan kenangan yang dapat dihasilkan dari menggunakan kekayaan.

5. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang memiliki keadaan finansial yang berbeda dan tidak perlu membandingkan keberhasilan sendiri dengan orang lain.

Nah, itulah beberapa strategi jitu yang dapat kita lakukan untuk menikmati harta kekayaan tanpa perlu melakukan perilaku flexing yang tidak sehat. Dari berinvestasi, berbagi dengan orang lain, hingga merayakan kesuksesan dengan cara yang lebih sederhana, kita dapat memilih strategi yang sesuai dengan nilai-nilai dan gaya hidup kita. 

Namun, ingatlah bahwa kekayaan bukanlah segalanya dalam hidup dan masih banyak hal-hal yang lebih penting daripada harta benda, seperti kesehatan, keluarga, dan persahabatan. Jadi, mari kita nikmati harta kekayaan kita dengan bijak, tanpa harus memamerkannya kepada orang lain, dan tetap fokus pada hal-hal yang lebih berarti dalam hidup kita. *

#Pamer Kekayaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun