Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cek 4 Tanda Diabetes pada Tubuh Anak Anda, Jangan Sampai Kecolongan!

12 Februari 2023   14:33 Diperbarui: 12 Februari 2023   15:10 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, anak dengan diabetes tipe 1 cenderung terlihat kurus. Karena tubuh mereka kehilangan lemak dan massa otot.

2. Anak mudah lelah dan selalu terlihat lesu

Anak kita tidak banyak melakukan aktivitas di luar, seperti ikut organisasi, ekstra kurikuler, dan bimbingan belajar. Mereka hanya sekolah, lalu pulang ke rumah. Namun, selalu terlihat seperti sangat capek, mukanya lesu, berjalan dengan gontai, dan mageran. Kita sebagai orang tua harus waspada, ya Ayah Bunda.

Karena, hal ini bisa saja sebagai sebuah pertanda yang penting. Perasaan mudah lelah dan terlihat lesu pada tubuh, menandakan bahwa kadar gula darah tidak stabil, terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia). Kadar gula darah yang terlalu tinggi, konon akan membuat anak merasa letih dan lesu. Sebab gula darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh dan mengubah gula menjadi energi.

Sedangkan, gula darah yang terlalu rendah juga efeknya akan sama. Menyebabkan anak mudah lelah dan lesu. Karena, tubuh tidak memiliki cadangan energi yang cukup untuk bisa berfungsi dengan baik.

3. Sering buang air kecil, bahkan mengompol di malam hari

Tingginya kadar gula dalam darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan kinerja ginjal terganggu. Ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuang gula melalui urin. Akibatnya, anak yang menderita diabetes akan mengalami poliuria atau sering buang air kecil.

Selain itu, ginjal yang bekerja sangat keras untuk membuang gula. Hal ini, akan berpengaruh pada kontrol kelembaban di dalam tubuh menjadi tidak optimal. Sehingga berpeluang menyebabkan incontinence atau kehilangan kontrol kandung kemih. Akibatnya, anak yang sudah bisa mengontrol keinginan untuk buang air kecil pun akan memiliki kebiasaan 'mengompol' di malam hari.

4. Menghitam pada beberapa bagian tubuh

Saat kita mendapati beberapa area pada tubuh anak menghitam, seperti pada bagian kaki, telapak tangan dan jari, wajah, leher, dan ketiak. Maka, sebagai orang tua kita harus segera bertindak membawa buah hati kita untuk diperiksa ke dokter. Karena, bagian tubuh yang menghitam ini merupakan tanda medis bagi penderita diabetes yang disebut Nekrosis Fasia.

Nekrosis Fasia merupakan kondisi matinya jaringan yang disebabkan oleh kekurangan aliran darah di dalam oksigen. Kondisi ini terjadi karena kadar gula dalam darah meningkat dan mempengaruhi aliran darah ke beberapa bagian tubuh, termasuk kulit dan jaringan bawah kulit.

Itulah, empat pertanda yang harus diwaspadai oleh orang tua terkait penyakit diabetes yang akhir-akhir ini gencar menyerang anak-anak. So, ayah bunda, jika melihat salah satu tanda tersebut pada tubuh buah hati kita, atau bahkan ada keempat-empatnya. 

Maka, kita harus secepatnya membawa si kecil ke dokter untuk diperiksa. Agar kita dengan secepatnya bisa melakukan penanganan secara medis, dan tidak kecolongan. Hingga buah hati kita dapat dengan segera terselamatkan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun