Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenaikan Biaya Haji: Dari Perspektif Jemaah Haji

31 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 1 Februari 2023   19:09 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan biaya haji akan berdampak secara langsung pada jemaah haji, hal ini tentu saja menimbulkan rasa khawatir dan kecemasan di hati masyarakat kecil. Seperti halnya yang dialami oleh nenek Sholihah. 

Beliau adalah seorang wanita tua yang berusia 70 tahun, sudah mulai pikun dan sakit-sakitan. Namun begitu, keinginan dan impiannya untuk pergi berhaji sangat kuat.

Ia bahkan sudah menabung sejak lama dari hasil mengumpulkan barang-barang bekas. Sebagai upaya untuk mewujudkan tekad dan cita-cita mulianya tersebut. Namun, dengan munculnya skema biaya haji tahun 2023 ini, impiannya ternyata harus terkendala oleh kenaikan biaya haji yang sangat tinggi. 

Meskipun sebenarnya ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan uang, jumlah uang yang ia tabung masih saja kurang untuk membiayai perjalanan haji yang semakin mahal. 

Hal ini tentu saja sangat menyakitkan bagi Nenek Sholihah yang sudah memimpikan pergi berhaji sejak lama. Ia pun tak urung merasa kecewa dan sedih karena impiannya selama ini bisa saja tidak tercapai padahal ia sudah berusaha sebaik mungkin.

Nenek Sholihah adalah salah satu contoh dari banyak jamaah haji yang terpengaruh oleh kenaikan biaya haji. Dengan kenaikan biaya haji yang terus-menerus berubah dari tahun ke tahun. 

Hal ini sudah barang tentu akan membuat impian banyak orang untuk pergi berhaji menjadi semakin sulit untuk dicapai, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau memiliki keterbatasan finansial.

Akhirnya, Nenek Sholihah hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan tersebut. Ia tidak bisa pergi berhaji kali ini, namun begitu ia tetap memegang teguh keyakinan dan terus berdoa agar bisa pergi berhaji suatu saat nanti. Ia akhirnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah pada impian dan terus berusaha untuk mewujudkannya, meskipun harus menghadapi kendala.

Faktor Penyebab Naiknya Biaya Haji

Sebenarnya fenomena kenaikan biaya haji ini bukanlah hal baru. Dari dulu hingga sekarang, ada saja wacana yang biasa kita dengar tentang isu naiknya biaya haji. Dan ini, menurut saya normal saja. Karena, memang ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan biaya haji harus naik. 

Berikut adalah beberapa penyebab naiknya biaya haji jika dilihat dari sudut pandang pemerintah:

Biaya operasional yang semakin tinggi

Biaya operasional seperti pengeluaran untuk pelayanan medis, akomodasi, dan transportasi yang semakin meningkat mempengaruhi kenaikan biaya haji. 

Hal ini tidak bisa kita pungkiri begitu saja, memang penyelenggaraan ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan biaya yang lumayan besar. Mengingat jauhnya jarak yang harus kita tempuh. 

Coba saja Anda bayangkan, berapa jam kita berada dalam penerbangan. Selama itu, kita membutuhkan akomodasi, biaya transportasi, dan pelayanan medis yang memadai.

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

Akhir-akhir ini, pasca pandemi menghantam dunia, mau tidak mau perekonomian negara di seluruh dunia pun ikut carut marut. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti Dolar AS tidak terkendali, bahkan sampai menyentuh level terendah. 

Hal ini secara otomatis dapat mempengaruhi dan berimbas pada harga paket perjalanan haji. Kita tidak bisa menyalahkan siapa pun dalam hal ini. Karena, pandemi adalah musibah kita bersama.

Pengembangan fasilitas dan infrastruktur di Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi terus berusaha dan berbenah diri untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pelayanan haji. Hal ini dimaksudkan agar dapat menampung jamaah haji yang semakin banyak. 

Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini membutuhkan dana yang besar dan akhirnya suka tidak suka akan mempengaruhi harga paket perjalanan haji. So, itu juga untuk kenyaman kita, ya.

Perlunya menutup defisit anggaran haji

Bila mau buka-bukaan, ternyata selama ini dalam penyelenggaraan haji itu, pemerintah terkadang mengalami defisit. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal seperti meningkatnya biaya operasional dan proyek peningkatan fasilitas. 

Oleh karena itu, pemerintah juga perlu dana untuk menutup defisit anggaran haji yang terus meningkat tersebut. Kita tidak dapat menutup mata, memang seiring dengan peningkatan biaya operasional dan pengembangan fasilitas. Maka, biaya akan banyak dibutuhkan pada sektor tersebut.

Dalam masalah ini, sebenarnya pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah kenaikan biaya haji. Dengan berbagai cara tentunya, terutama dalam hal mengoptimalkan pengelolaan dana haji dan mencari alternatif sumber dana dari luar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan jamaah haji dan pengembangan fasilitas di Arab Saudi.

Definisi Biaya Haji

Jika dilihat dari jurnal Kemennag (Kementerian Agama), kita akan menemukan bahwa definisi dari biaya haji adalah seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh jamaah haji dalam melakukan ibadah haji. 

Biaya haji meliputi pengeluaran seperti tiket pesawat, akomodasi, makan, transportasi, pembelian barang-barang keperluan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan selama melakukan ibadah haji. 

Biaya haji ini ternyata dapat ditanggung sendiri oleh jamaah haji atau bisa juga melalui paket perjalanan haji yang disediakan oleh pihak travel atau pemerintah. Kemennag hanya bertugas untuk memastikan agar biaya haji yang dikenakan kepada jamaah haji sesuai dengan standar dan tidak memberatkan jamaah haji.

Kenaikan Biaya Haji dari Perspektif Jemaah Haji

Kita akan menemukan beberapa testimoni, rasa kecewa yang mendalam, dan perasaan tidak puas yang dilontarkan oleh para calon jamaah haji, saat mereka mengetahui tentang informasi mengenai skema biaya haji 2023. 

Berikut adalah beberapa curahan hati jemaah haji yang gagal berangkat karena terkendala biaya haji antara lain:

Kekecewaan yang mendalam dan rasa frustasi

Sungguh tidak dapat kita lukiskan bagaimana rasa kecewa yang didapat oleh para calon haji ini. Karena, naiknya skema biaya perjalanan haji. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa begitu banyak jemaah haji yang sudah menabung sejak lama. 

Bahkan, orang tua saya pun, dari tahun 2012 silam beliau mendaftar dan mengumpulkan uang dari hasil panen sawah dan ladang untuk bisa mencukupi jumlah 45 juta (pada saat itu) untuk berdua berarti harus ada uang sejumlah 90 juta.

Dengan adanya informasi tersebut, orangtua saya pun hanya bisa pasrah dan mengelus dada. Dari mana mereka harus mencari kembali dana untuk kekurangannya. Padahal, untuk jumlah biaya sebelum kenaikan saya terasa berat. 

Apalagi sekarang, sudah naik biaya haji, semakin terasa berat saja. Akhirnya, para calon jemaah haji banyak yang merasa kecewa karena harus gagal berangkat haji karena biaya haji yang terlalu tinggi.

Selain menimbulkan kekecewaan yang mendalam, terkendala naiknya biaya haji membuat jemaah haji merasa frustasi. Hal ini, ya itu tadi disebabkan karena mereka sudah berusaha sebaik mungkin mengumpulkan dana namun tetap saja masih gagal berangkat.

Kegagalan menunaikan ibadah pokok

Perasaan yang paling mendalam dan terasa sesak di dada bagi para jemaah calon hai ini adalah betapa mereka menyadari, bahwa tahun ini, bahkan mungkin tahun-tahun selanjutnya. Mereka belum tentu akan beruntung untuk bisa berangkat haji. Bila skema biaya kenaikan haji, dari tahun ke tahun terus saja merangkak naik. 

Pada akhirnya, banyak jemaah haji yang bercerita bahwa hal yang paling menyakitkan adalah mereka merasa telah gagal, karena tidak dapat menunaikan ibadah pokok sebagai Muslim seperti yang diinginkan.

Kerugian finansial dan kehilangan kesempatan

Terkendala biaya haji juga mau tidak mau pasti akan berakibat pada kerugian finansial bagi jemaah haji. Karena mereka sudah berusaha mengumpulkan dan mengeluarkan dana untuk mempersiapkan ibadah haji. 

Dengan hal tersebut juga berarti jemaah haji sudah kehilangan kesempatan untuk menjalankan ibadah haji dan merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa. Yah, double dong kerugiannya.

Curahan hati jemaah haji yang gagal berangkat haji di atas menunjukkan betapa pentingnya ibadah haji bagi umat Muslim di Indonesia dan betapa besar dampak kenaikan biaya haji terhadap masyarakat. 

Oleh karena itu, para jemaah calon haji berharap pemerintah mau berupaya untuk mengatasi masalah kenaikan biaya haji ini. Sehingga jemaah haji dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah.

Biaya Haji harus Terjangkau oleh Masyarakat

Jika saja biaya naik haji terjangkau, hal ini tentu saja dapat mempermudah bagi jemaah haji yang memiliki keterbatasan finansial. Ini juga akan dapat meningkatkan jumlah pendaftar haji dan memperkuat ekonomi di sektor pariwisata. 

Selain itu, jika pemerintah memperhatikan dan memprioritaskan kebutuhan jemaah haji, hal ini dapat memperkuat citra positif pemerintah dan meningkatkan rasa keadilan bagi masyarakat.

Penting sekali untuk diingat, ya. Bahwa haji bukanlah soal biaya semata, namun lebih menekankan kepada komitmen dan keyakinan kita dalam menjalankan ibadah ke Baitullah. 

Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar pemerintah dan semua pihak dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan mempermudah jemaah haji dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ini. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun