Padahal, semakin bertumpuk pakaian yang kering setelah dicuci. Biasanya, mood untuk menyetrika akan semakin hilang tidak berbekas
Sehingga menjadikan proses menyetrika yang dilakukan dengan sangat terpaksa tersebut terasa berat dan gak kelar-kelar.
Akhirnya, kita pun curhat di media sosial, "Ya Tuhan, kapan berakhirnya penderitaan ku ini?"
3. Bikin badan berkeringat dan gerah
Dilakukan pada jam berapa pun, baik siang, pagi, subuh, bahkan tengah malam dan dini hari. Kegiatan menyetrika akan menyebabkan badan kita berkeringat dan gerah.
Itu mungkin, sudah menjadi hukum alam, ya. Apalagi, bila baju yang harus disetrika sangat banyak. Keringat berleleran tidak hanya pada punggung, ketiak, dan tangan.
Tapi, juga keringat dingin di dahi dan hidung. Entahlah, mungkin karena stres melihat tumpukan baju, bukannya berkurang. Malah terlihat semakin banyak dan beranak pinak.
4. Model baju yang rumit susah disetrika
Pakaian kita pada masa kini, memiliki model yang rumit dan sulit dirapikan. Entah itu, model tangan rimple, klok, bunga sepatu, dan lain-lain. Rok straples, garis-garis besar atau yang sedang tren saat ini, rok serut atau model yang mengharuskan kita menyetrika dengan mengikuti garisnya yang kecil-kecil.
Ada juga model baju yang simpel dan sederhana saja. Namun, entah mengapa banyak dari kalangan Mom yang merasa malas menyetrikanya. Baju apakah itu? Yup, seragam kerja dan seragam sekolah.
Dua jenis pakaian ini membuat para pengabdi setrika merasa nervous dan mati gaya. Kalau saya, biasanya untuk jenis ini suka disimpan pada bagian akhir. Agar bila saya malas, ya sudah disetrika nya pas mau dipakai saja. Ringan kan? Tidak kerja dua kali.