Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Sikap Peserta Didik saat Berpapasan dengan Guru, Nomor Berapa yang Kamu Lakukan?

11 Januari 2023   20:37 Diperbarui: 11 Januari 2023   20:48 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikap peserta didik saat berpapasan dengan guru (Pexels.com/Armin Rimoldi)

Sikap ini akan ditunjukkan oleh peserta didik yang merasa malu, takut, atau tidak merasa nyaman bila harus bertemu dengan guru tersebut. Oleh karena itu, mereka akan memilih berlari dan kabur. Bisa juga hal ini dilakukan oleh peserta didik perempuan yang bertemu dengan guru laki-laki yang disukainya, karena mereka merasa salah tingkah.

Biasanya, saat berpapasan dengan guru peserta didik sedang asyik berjalan sambil mengobrol dan bercanda dengan teman-temannya. Tiba-tiba saja, mereka menyadari bahwa di hadapan mereka ada guru yang sedang berjalan menuju kea rah mereka. Sontak mereka pun merasa kaget dan kabur.

4. Menganggap guru seperti teman

Lebih mending dari pada sikap yang ditunjukkan pada nomer 1-3. Dalam hal ini, saat berpapasan dengan guru, mereka sangat antusias layaknya bertemu dengan bestie mereka.

Tidak jarang mereka menyapa dengan suara yang ceria, nada yang hangat dan bersahabat, "Wah, Ibu cantik dan bahagia sekali hari ini, seperti baru saja dapat lotere nih!"

Peserta didik yang menganggap guru sebagai teman, itu dikarenakan mereka merasa nyaman berinteraksi dengan guru tersebut. Mungkin, karena guru tersebut orangnya baik, ramah, dan bersikap terbuka kepada peserta didik. Sehingga, saat berpapasan peserta didik merasa senang, gembira, dan ingin menyapa.

5. Menyapa

Seorang guru yang disegani, bersikap tegas tapi lembut, dan penuh kasih sayang kepada peserta didik, akan membuat peserta didik merasa respek dan segan. Sehingga, saat berpapasan mereka akan dengan mudahnya menyapa kepada guru tersebut.

"Bapak/Ibu! Selamat Pagi, bagaimana kabarnya hari ini?" Kalimat ini akan terasa ringan dan mudah untuk mereka lontarkan. Ekspresi atau sikap ini lahir juga dari attitude peserta didik yang sudah tertanam dengan baik dalam jiwanya.

6. Salam

Mengucapkan salam merupakan hal terpuji yang harus dilakukan oleh orang muslim kepada sesama muslim lainnya. Saat peserta didik mampu mengucapkan salam untuk menyapa guru saat berpapasan di jalan. Itu artinya, peserta didik telah mengerti dan memahami bahwa salam adalah suatu kewajiban dan pantas untuk disebarkan, sebagai tuntunan dalam agama mereka.

7. Senyum, sapa, dan salam

Sikap yang terakhir ini, merupakan attitude yang amat ideal dan layak dimiliki serta diamalkan oleh semua peserta didik saat bertemu guru di jalan. Bahkan, tidak hanya dengan guru. Tapi, juga dengan individu yang lainnya, seperti: orang tua, sesama teman, dan orang-orang yang ada dalam kehidupan mereka.

Untuk meraih sikap tertinggi ini, maka tugas guru adalah untuk selalu dan tidak bosan-bosan menanamkan karakter senyum, sapa, dan salam ini dalam program pembiasaan.

Pentingnya Budaya 3 S bagi peserta didik

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ums.ac.id menjelaskan bagaimana budaya 3S memiliki manfaat yang sangat krusial bagi peserta didik dan kehidupan mereka di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun