Akhir-akhir ini, kita disuguhi berita yang bisa dikatakan miris terkait bantuan pakaian untuk korban gempa di Cianjur. Bagaimana tumpukan pakaian donasi tersebut menumpuk layaknya tumpukan sampah. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini. Banyak faktor yang menyebabkan kondisi demikian.Â
Pertama, keadaan darurat dan beberapa kali terjadinya gempa susulan membuat warga, relawan, dan tenaga-tenaga medis, serta pemerintah yang ada di sana sibuk untuk menyelamatkan jiwa masyarakat terlebih dahulu. Dengan demikian, banyaknya bantuan dari masyarakat sekitar seperti mie, pakaian, dan kebutuhan lainnya seakan terlantar.Â
Kedua, sebagai donatur kita juga harus introspeksi diri. Jangan-jangan kondisi pakaian yang kita sumbangkan tersebut dalam keadaan tidak layak pakai.Â
Alih-alih ingin memberikan bantuan untuk saudara-saudara kita, yang terjadi malah kita menyumbang tumpukan sampah. Karena, bila kondisi pakaian yang disumbangkan sudah robek, bolong-bolong, dan tidak layak. Siapakah orang yang mau menggunakannya, betul gak?
Oleh karena itu, sebelum menggalang donasi pakaian untuk korban bencana alam, baik korban gempa, longsor, banjir, dan bencana-bencana lainnya.Â
Kita harus bijak untuk memilah dan memilih mana pakaian yang masih bagus dan pantas untuk disumbangkan, dan mana pakaian yang harus dibuang atau dijadikan kain lap.
Baju Layak Pakai itu Seperti Apa?
Sebelum kita menggalang donasi pakaian, maka kita perlu sosialisasikan dulu kepada donatur apa yang dimaksud dengan baju layak pakai, agar donatur hanya memberikan baju yang benar-benar masih layak. Bukan menarik semua pakaian bekas yang ada di rumahnya, menghimpunnya dalam satu wadah, seperti hendak membuang sampah.Â
Baju layak pakai dapat diartikan sebagai baju luar (bukan pakaian dalam), baju luar di sini mungkin seperti kaos (bukan kaos dalam), kemeja, jas, baju hangat, gamis, outer, daster, rok, celana (panjang atau pendek) kerudung, topi, kaos kaki, dan lain-lain. Kondisi pakaian tersebut harus dalam keadaan utuh, tidak bolong, tidak ada tambalan, robek, kotor, dan compang-camping.Â
Pakaian harus memenuhi syarat kelaziman dan pantas untuk dipakai dalam pergaulan sehari-hari. Umpamanya pakaian tersebut pantas dipakai ke tempat umum, misal menghadiri pengajian, mengunjungi tempat rekreasi, sekolah, atau ke tempat hajatan.
Hukum Donasi Baju Bekas Layak Pakai
"Setiap orang Islam itu wajib bersedekah." (Dari Abu Musa, dari Rasulullah SAW)
Kita boleh-boleh saja bersedekah dengan baju bekas kita pakai. Dengan syarat pakaian tersebut masih bagus, layak, dan pantas untuk digunakan. Jangan memberikan pakaian bekas yang sudah dalam kondisi rusak, sobek, dan banyak tambalan. Sebelum memberikan pakaian bekas kepada orang lain. Kita harus berfikir dan menimbang rasa terlebih dahulu, "Bagaimana perasaan kita jika sebagai korban bencana, menerima donasi pakaian yang sudah jelek."Â
Oleh karena itu, pilah dan pilih dulu pakaian bekas yang akan kita donasikan. Periksa jahitannya, takutnya ada yang sobek. Kalau ada jahitan atau kancing yang lepas, kita perbaiki dulu. Setelah itu, jangan ragu untuk bersedekah pakaian bekas tersebut. Karena, hukumnya boleh. Asal memenuhi syarat itu tadi, ya. Pakaian masih layak untuk dikenakan, nyaman, dan enak dipandang mata.
Cara praktis memilah pakaian bekas layak pakai
Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat kita lakukan saat memilah pakaian bekas untuk didonasikan. Simak langkah-langkahnya, ya. Semoga bermanfaat.
1. Sortir kondisi pakaian
Keluarkan dulu semua pakaian kita dari dalam lemari. Setelah itu, pilih pakaian mana saja yang akan didonasikan. Mungkin baju-baju yang sudah tidak muat lagi di badan kita, baju yang tidak kita sukai, baju yang jarang dipakai, baju yang kita bosan memakainya, dan pertimbangan lainnya.
Sortir kondisi pakaian yang akan didonasikan. Dengan cara memeriksa kondisi jahitan, kancing, resleting, bagian ketiak, dan lain-lain. Lihat juga apakah ada bolong terkena gigitan serangga, ngengat, tikus, dan sebagainya.Â
Pastikan juga baju tersebut tidak kotor, atau terkena lunturan dari warna pakaian lain saat dicuci. Karena, tidak elok juga jika kita sedekah dengan baju yang ada bekas noda lunturan.
2. Pisahkan pakaian ke dalam tiga keranjang
Siapkan tiga wadah atau keranjang untuk menaruh pakaian. Keranjang pertama, untuk jenis baju-baju seperti kemeja, kaos, kardigan, outer, gamis, jubah, jas, pakaian hangat, baju setelan, dan lain-lain.Â
Keranjang kedua, untuk menaruh pakaian jenis celana panjang, celana pendek, dan rok.Â
Keranjang ketiga, untuk menyimpan pakaian jenis mukena, kerudung, kaos kaki, dan aksesoris.
Hal ini berguna, agar di lokasi bencana nanti warga dapat dengan mudah membuka dan mencari pakaian yang mereka butuhkan. Sehingga, saat proses pembagian tersebut pakaian tetap bersih, tidak tercecer, bahkan tertumpuk tidak jelas.
3. Identifikasi jenis pakaian
Kelompokkan jenis pakaian berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan usia. Pakaian untuk ibu-ibu, bapak-bapak, gadis remaja, remaja putra, dan anak-anak. Hal ini untuk mencegah, penyebaran pakaian donasi pada satu kelompok.Â
Umpama, yang terjadi pada saat ini, korban gempa Cianjur terlalu banyak menerima donasi dari jenis pakaian untuk ibu-ibu. Sedangkan, pakaian untuk laki-laki, kurang bahkan tidak ada.
Oleh karena itu, kepada donatur kita juga harus memberikan saran agar tidak hanya menyumbangkan pakaian untuk perempuan. Tapi, pakaian untuk laki-laki juga. Agar kejadian yang lucu dan menggelikan, saat bapak-bapak memakai daster dan kerudung tidak terulang lagi. Walaupun tidak dapat dipungkiri, hal tersebut memberikan secuil hiburan juga bagi para korban bencana di Cianjur.
4. Cuci dan setrika terlebih dahulu
Meski pakaian bekas tersebut berasal dari dalam lemari kita. Namun, saat tahap sortir, identifikasi, dan pemilahan. Bukan tidak mungkin baju-baju tersebut terkena kotoran, debu, dan kuman dari lantai. Dikhawatirkan nantinya akan menyebabkan gatal-gatal, dan ruam di kulit pemakainya. Apalagi bila pakaian bekas yang kita donasikan adalah baju bayi dan anak-anak.
Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya jika baju-baju tersebut kita cuci dulu dengan bersih, direndam dengan air hangat dan sabun selama kurang lebih antara 5-10 menit. Setelah itu dicuci bersih, dijemur, dan disetrika. Wah, sekarang pakaian-pakaian itu layak untuk didonasikan.
5. Packing dengan rapi
Proses selanjutnya yaitu melakukan packing terhadap pakaian-pakaian tersebut. Masukkan terlebih dahulu pakaian ke dalam kantong plastik yang kedap udara. Tujuannya adalah agar saat terkena hujan atau air, pakaian tidak basah. Susun dan atur pakaian dengan posisi yang rapih. Lalu, masukkan ke dalam kardus bekas dan rekatkan dengan double tip.
Alangkah lebih baiknya saat packing tersebut, pakaian sudah diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin. Mana pakaian untuk ibu-ibu, bapak-bapak, remaja putra, remaja putri, dan bayi. Hal ini untuk memudahkan dalam proses pendistribusian.
Kreatif Manfaatkan Pakaian yang Tidak Layak Pakai
Di awal tadi, kita sudah memisahkan pakaian-pakaian bekas yang layak dan tidak layak. Pakaian layak pakai sudah di-packing dan segera akan dikirimkan ke lokasi bencana. Nah, apa yang akan kita lakukan terhadap pakaian bekas dengan kondisi tidak layak pakai.Â
Agar tetap dapat bermanfaat dan mungkin saja setelah diberikan sedikit sentuhan yang kreatif, pakaian tidak layak pakai tersebut bisa kita sumbangkan juga. Tentu saja dalam bentuk yang lain, tidak lagi baju dan sejenisnya.
Berikut adalah beberapa cara kreatif mengolah baju bekas menjadi barang yang bermanfaat. Disimak, ya.
1. Membuat bantal yang lucu dari kemeja bekas dengan isian busa atau baju-baju bekas.
2. Membuat bandana atau bando-bando yang beraneka warna
3. Membuat pakaian balita dari baju bekas orang dewasa.
4. Membuat baju untuk kucing atau anjing
5. Membuat keset yang estetik dari kaos bekas
6. Membuat syal
7. Membuat keranjang dari anyaman kain
8. Aksesoris seperti gelang, bros, dan lain-lain
9. Membuat tas unik
Itulah, cara praktis memilah pakaian bekas layak pakai untuk donasi. Semua hal yang ada di dunia ini memiliki manfaat yang besar, bila kita kreatif dan mau memanfaatkannya.Â
Semoga sedekah kita bernilai pahala yang berlipat ganda. Meski hanya sedekah pakaian bekas. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H