Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rahasia Warung Kelontong Ramai Pembeli, Ternyata Mereka Melakukan Hal Ini!

26 November 2022   13:18 Diperbarui: 27 November 2022   03:48 3361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga yang bersaing dan kompetitif menjadi salahsatu rahasia mengapa warung kelontong diserbu pembeli. Kita tahu sendiri ya kan, bagaimana ekonomisnya ibu rumah tangga. 

Perbedaan harga seratus-dua ratus perak pun akan menjadi pertimbangan, apakah akan berbelanja di warung yang menjual shampoo dengan harga ecer lima ratus perak, atau yang menjual 700 perak. 

Sebagai ibu rumah tangga yang ekonomis, maka saya pastikan ibu akan membeli yang harga lima ratus. Meskipun harus berjalan agak jauh dari rumah. Lumayan kan kalau belinya banyak, bisa hemat beberapa ribu rupiah.

Oleh karena itu, sebagai pemilik warung kelontong kamu harus pandai-pandai mencari grosir dengan harga yang terjangkau, berbeda sedikit lebih murah dibanding toko yang lain, kualitas barang sama, namun harga lebih miring. 

Lakukan survei kecil-kecilan ke beberapa grosir sembako yang ada di daerah sekitar tempat tinggal kamu. Setelah mendapatkan grosir yang kamu cari, maka jadilah kamu pelanggan di tempat tersebut. 

Untuk menghemat biaya transportasi dan tenaga. Kamu juga bisa memanfaatkan jasa pesan-antar atau delivery order, barang yang kamu butuhkan diantar oleh petugas grosir. Kamu tinggal membayar sejumlah uang di tempat, tanpa harus pergi ke grosir tersebut. Praktis dan ekonomis, kan?

3. Sediakan barang dengan sistem "Palugada" (Apa yang Lu Mau Gua Ada).

Sebagai pemilik warung kelontong, jangan sekali-kali kamu mengatakan, "Tidak ada" atau "habis" pada orang yang datang untuk berbelanja. Karena, hal tersebut akan membuat pembeli merasa kecewa. 

Jika pembeli merasa kecewa, maka ia akan berpikir dua kali untuk berbelanja lagi di warung kamu. "Ah, kemarin juga waktu mau beli jarum tidak ada, pasti gunting juga tidak ada."

Oleh karena itu, sedikit demi sedikit kamu harus melengkapi stok barang di warung kelontong milikmu. Metode ini dinamakan sistem "Palugada" (Singkatan dari Apa yang Lu Mau Gua Ada, meminjam istilah dari Acek Rudy). Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa barang tersebut tersedia dalam stok yang cukup. 

Jangan sampai, saat ada pembeli yang membutuhkan telur satu kilo umpamanya, telurnya sudah habis. Oleh karena itu, ketika stok barang kosong, secepatnya kamu kontak grosir dan minta dikirim barang. Dengan begitu, kamu tidak akan berkata, "Barangnya habis." Karena, hal itu akan membuat pelangganmu merasa kecewa.

4. Yakinkan pembeli bahwa warung kamu buka setiap hari.

Apapun yang terjadi dalam kehidupan pribadi kamu, umpama: sakit, kepentingan keluarga, dan acara-acara yang bersifat pribadi lainnya. Pastikan, warung kelontongmu selalu buka setiap hari. Jika kamu tidak bisa menjaganya, maka kamu bisa meminta keluarga yang lain, atau membayar asisten untuk menunggui warung kelontongmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun