Pengertian plasebo secara harfiah, berasal dari kata berbahasa Inggris, yakni I Will Please artinya dipersilakan atau boleh dilakukan. Konsep plasebo mulai diperkenalkan sejak abad ke-17 melalui perkataan Thomas Jefferson.
"Salah satu dokter paling sukses yang pernah saya kenal telah meyakinkan saya bahwa dia menggunakan lebih banyak lembaran roti, tetes air berwarna, dan bubuk abu hickory, daripada semua obat lain yang digabungkan."
Beberapa ahli berikutnya, telah melakukan studi dan penelitian tentang efek plasebo ini. Pakar rheumatologi Nottingham University, pada bulan September 2013 kembali melakukan studi terhadap efek plasebo ini. Ada beberapa kondisi yang disinyalir memiliki peran yang signipikan dalam keberhasilan efek plasebo ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
Ekspektasi dan pengkondisian
Ketika kita merasa bahwa hal-hal yang baik akan terjadi di masa depan. Maka, perasaan itu akan berkorelasi positif dengan tingkah laku kita. Itulah, yang dinamakan ekspektasi. Lahir dari alam bawah sadar seorang manusia, harapan atau ekspektasi akan memberikan semangat hidup, dan daya juang yang luar biasa. Sehingga, kita mampu bangkit dari keadaan yang paling buruk sekali pun.
Hal ini sering terjadi, pada saat kita sakit. Baik dengan gejala ringan maupun kondisi yang gawat dan fatal. Untuk membangkitkan ekspektasi tentang kesembuhan. Saya biasa membaca testimoni dari beberapa pasien tentang obat dari suatu penyakit yang sedang diderita. Selama ini, saya jarang mengkonsumsi obat kimia untuk pengobatan penyakit.Â
Tahu sendiri, kan obat kimia jika dikonsumsi terus-menerus tidak baik dampaknya untuk kesehatan. Oleh karena itu, sebisa mungkin, menggunakan obat-obatan yang tidak dikonsumsi langsung. Tapi, sekedar dioles di badan berupa minyak atau fresh care. Hal yang terutama, bukanlah pada kandungan obatnya. Lantaran, sejatinya yang membuat kita cepat sembuh itu, ternyata bukan karena obat.Â
Melainkan, pikiran positif, ekspektasi, serta pengkondisian mental kita agar berada di jalur prasangka baik. Jika kita berpikiran negatif, "Wah, penyakit ini akan begini, dampaknya begini-begini." Apalagi, ditambah dengan googling tentang penyakit tersebut. Maka, bila hal itu dilakukan, rasa gatal karena nyamuk pun akan berubah menjadi penyakit yang mengancam jiwa.
Sugesti
Harapan atau ekspektasi bahwa sesuatu akan baik-baik saja, itu berasal dari sugesti. Sebagai bagian dari salahsatu faktor dalam interaksi sosial, sugesti merupakan tindakan yang dilakukan individu dalam rangka mempengaruhi orang lain. Sehingga, dalam prosesnya orang lain tersebut akan bisa menerima pengaruh dengan suka rela, tanpa kritik dan perlawanan.
Sugesti akan diterima dengan baik oleh orang lain sebagai subyek yang dipengaruhinya, bila diucapkan oleh orang yang dianggap memiliki power, dan disegani. Umpama : guru memotivasi murid untuk rajin belajar, pemuka agama mengajak jamaahnya untk melakukan hal-hal yang baik, dokter memberi resep obat yang manjur kepada pasiennya, dan lain-lain.