Umpama, dalam soal itu ditanyakan mengapa seseorang merasa kaget. Maka, di dalam wacana kalian harus mencari ada kata kaget tidak. Karena, itulah keyword atau kata kunci yang menjadi penghubung antara soal dan jawaban.
Begitu juga dalam soal dengan kategori menjodohkan. Kalian juga harus mencari kata kunci antara soal dengan bacaan.Â
Umpama, soalnya adalah nomor dari kode-kode pada wadah plastik yang dapat dan tidak dapat digunakan untuk tempat makanan. Maka, kalian lihat pada bacaan, nomor 1 itu keyword-nya apa, misalnya LDPE. Lalu, kalian lihat di bagian jawaban ada tidak keyword tersebut.
Hal ini akan memudahkan kalian dalam menemukan jawaban, agar tidak harus membaca lagi dari awal. Selain itu, keyword pun akan menjadi patokan bagi kalian dalam menentukan apakah pilihan itu benar atau tidak.
3. Gunakan logika berpikir
Dalam menjawab soal yang membutuhkan beberapa option jawaban benar. Umpama, tiga jawaban benar atau dua jawaban benar. Maka, kalian harus membaca wacana dengan detail dan seksama dari awal. Agar menemukan kesimpulan apa sebenarnya pesan dan gagasan dari bacaan tersebut.
Selain itu, dalam menjawab jenis soal ini. Kalian pun harus menggunakan logika berpikir. Termasuk mempertimbangkan masuk akal atau tidak pilihan jawaban tersebut.
Patut diingat, dalam menjawab soal ini kalian harus berhati-hati. Karena, semua jawaban terlihat seperti benar. Pembuat soal begitu cerdas dan hati-hati dalam membuat choice. Sehingga, bila kita tidak hati-hati, maka kita akan terkecoh. Merasa sudah menjawab dengan benar. Padahal, semuanya keliru. Alhasil, nilai ANBK pun kurang bagus.
4. Perhatikan infografis
Perlu menjadi perhatian juga bagi kalian. Tentang infografis yang menyajikan sedikit bacaan sebagai pembuka, lalu informasi penting bacaan ada pada infografis.Â
Hal ini, akan membuat kalian terkecoh, merasa bahwa infografis itu hanya gambar sebagai pelengkap saja. Padahal, di dalamnya terkandung informasi yang sangat penting. Sebagai bahan untuk mencari jawaban bagi soal yang sedang kalian kerjakan.