Saya bertanya kepada diri sendiri. Apa yang saya sukai, menjadi hobi, cita-cita, passion, dan kegiatan ini dapat mendukung karir saya di masa depan. Didapatlah kata menulis. Ya, saya suka menulis. Menjadi cita-cita juga, bahwasanya saya ingin menjadi seorang guru yang menulis.
Karena, menulis itu banyak genre, ada puisi, cerpen, novel, esai, artikel, dan lain-lain. Saya bertanya lagi kepada hati nurani terdalam, "Genre apa yang ingin kamu dalami?" Saya melakukan kontemplasi.Â
Untuk puisi, cerpen, dan esai saya sudah pernah membuatnya. Saya juga beberapa kali menulis puisi untuk perlombaan. Alhamdulillah, hasilnya tidak terlalu buruk. Begitu pun dalam menulis cerpen, saya sudah berhasil menembus media lokal, dan menerbitkan sebuah buku kumpulan cerpen berbahasa Sunda.
Akhirnya, dari hasil perenungan tersebut saya mendapatkan sebuah kesimpulan. Bahwa saya akan mempelajari artikel. Petualangan pun dimulai, saya mencari-cari informasi tentang lomba-lomba menulis artikel di media sosial.
Karena, menurut hemat saya, langkah pertama agar kita dapat menulis artikel dengan cepat itu. Bisa dimulai dengan mengikuti sebuah lomba.Â
Sebelum menulis untuk materi lomba tersebut. Saya mencari contoh artikel yang menjadi juara lomba, membacanya dengan seksama, menulis poin-poin penting, dan memperhatikan bagian-bagiannya.
Sebuah informasi dari media sosial mengantarkan saya pada akun Kompasiana. Tidak berpikir panjang, saya pun memutuskan untuk mendapat dan memposting sebuah artikel untuk mengikuti lomba menulis tersebut.
Setiap hari, saya meluangkan waktu selama 15 menit untuk menyimak YouTube tentang kepenulisan. Banyak pendapat dan petuah dari para penulis senior yang saya dengar dan praktekan.
Namun, cara yang dirasa epektif dan efisien dalam menulis adalah dengan membaca tulisan para senior di Kompasiana, sebagai beyond bloging yang menjadi media menyalurkan passion saya tersebut.
Saya melakukan proses Amati Tiru dan Modifikasi pada karya-karya tersebut. Target saya saat itu adalah agar artikel yang saya buat dilabeli PILIHAN.Â
Butuh perjuangan sebagai penulis pemula, supaya artikel tersebut bisa masuk kategori pilihan di Kompasiana.